Bab 19

461 31 2
                                    

"Tuan Deon !? anda tidak ikut berburuh !?"tanyaku dengan terkejut

"Sebenarnya saya ingin pergi saat ini..."

"ah, kalau begitu selamat menikmati perjalannya tuan..." ucapku dengan sedikit tersenyum

"baiklah, saya permisi.. "

"ah tunggu..."

Tiba tiba Deon berbalik dan menundukkan badannya kepadaku dan memegang tanganku...lalu dia mencium tanganku...

"Saya akan membawakan sesuatu untuk Nona, saya harap anda menunggu saya" ucapnya saat mencium tanganku dan tersenyum.

Dia pergi...

Apa-apaan itu tadi !

Gila !!!

Wajahku memerah !

Gila !!!

Rasa malu apa ini ? eh tunggu, aku ? malu ? kepada Deon ? tidak ,,, ITU KARENA WAJAHNYA YANG BENAR-BENAR LUAR BIASA !!!

"Hei..." terdengar suara gadis yang berat

Ah, Deandra, aku lupa anak itu ada disini bersamaku...

"Apa aku boleh membunuh pria itu .."tanyanya dengan mata melotot kepadaku

"Hei !!! apa maksudmu,, tidak tidak, dia hanya menyapa kan,,, abaikan saja dia..."

HUH !

Tiba-tiba Deandra cemberut dan berbalik arah , tetapi dia tetap memegang tanganku dan menyeretku

"El,ayo !"

"eh hei, tunggu aku harus minta izin duru dari pihak kuil, jika sudah aku akan segeram ganti baju dan menyusulmu kesana" ucapku dan memberhentikan langkahku

HUHHH !!!

Lagi-lagi wajah cemberutnya muncul, aku hanya tertawa melihatnya seperti itu

"hahahahah"

"baiklah, aku tunggu 20 menit oke !"

"iyaiya,,,"

Kami pun berpisah, dan untung saja saat aku meminta izin pada petugas kuil itu tidak apa-apa, yang penting saat para Bangsawan Pria sudah selesai Berburuh aku harus kembali dan berganti baju untuk melakukan upacara penutupan.

Setelah aku berganti baju, akupun bergegas pergi Ke Kastil tempat persinggahan para Gadis-gadis. Karena aku tadi bertanya, banyak juga beberapa Orang kuil yang juga termasuk gadis-gadis bangsawang ikut denganku, ya tentu saja dengan kedua gadis yang mirip Hye Hill dan Min Ah ini.

Ha, nama mereka disini Ires Conref, dan Miha Breck , lalu kembaran Ires alias Hye Woo namanya disni menjadi Iros. Mereka berdua pun mengikutiku, karena dikuil kita ber3 cukup dekat jadi saat menuju ke Kastil kita banyak berbicara, saat kami sudah sampai di taman Kastil itu aku tidak sengaja melihat Deandra Berbicara kepada Banyak gadis.

Perasaan apa ini,,, apakah aku senang ? sedih ? aku tidak mengerti,,, tapi bisa dibilang aku merasa bersyukur...

"syukurlah,,," ucapku dengan sedikit tersenyum

"ng? ada apa ?" Tanya Ires

"Ah tidak apa-apa,, hanya saja..."

"hanya saja ?"

"Rasanya aneh, tetapi aku bahagia,,, Deandra... tidak biasanya dia berbicara santai kepada perempuan seperti itu, apalagi kepada ada banyak perempuan yang berbibacara kepadanya saat ini.."

"ah..."

"Gadis-gadis selalu membecinya, mengatakannya dari belakang, oleh karena itu dia takut dekat dengan gadis-gadis itulah alas an mengapa dia hanya dekat denganku dan Four Heavenly Kings..."

Tiba-tiba secara tidak sengaja, wajahku rasanya menampilkan ekspresi murung... entah kenapa..

"Hei hei,, daripada didepan pintu seperti ini, ayo kita masukk" Miha datang dan merangkulku dan Ires

"ha, iya"

"lihat itu, gadis itu tadi baru saja mengatakan hal yang lucu kan, aku benar-benar menahan tawa." Ucap Miha

"ng? apa?"

"Nona Candace, anda benar-benar cantik, jika Saya memiliki saudara seperti anda tentu saja saya akan selalu berada disisi anda" Ucap Miha menirukan salah satu gadis yang mendekati Deandra tadi dengan menunjukan ekspresi imutnya

"Khak !"

"Bhaakakakak"

"Hahahah !!"

"Heii, apa apaan , itu lucu sekaliii khahahha"

Aku dan Ires tertawa keras melihat Miha.

"eh, itukan suara tawa Elissa, dimana dia..."

"El ! ah..."

Deandra terdiam sesaat.

Ah,,,

Elissa tertawa dengan ke2 temannya, ini pertama kalinya ia melihat Elissa tertawa sesenang itu, dan terbuka seperti itu.

"Hei El, Nona Candance melihatmu . ingin kesana ?"

"Ah, Deandra... " aku tersenyum dan berlari ke arahnya

Tapi, Ekspresinya....

Ekspresi Deandra....

My Life As an Historical Novel (Inso's Law)Where stories live. Discover now