Bab 14

328 38 1
                                    

1...

2...

3...

7...

"Sepertinya cukup."

"Ingat, jangan tusuk,jangan bunuh, jangan sampai menggores menggunakan pedang, hajar saja mereka sampai bengkak"

"hajar sampai mereka mengetahui kesalahannya."

"beri mereka pelajaran,,, jika mereka tidak meminta maaf sampai babak belur. Aku yang akan benar-benar mendatangi mereka."

ucap seorang Pria berambut Silver yang indah itu dengan mata hitam, dengan badan tegak dan tinggi. Yang tak lain adalah Putra Mahkota

"Baik Yang Mulia !"

------------------------------------------------------

"hei, apa kau yakin,,, Eli apa dia, tidak akan marah ?" ucap suara seorang gadis yang lembut

"Ibu kan tidak tau, mana mungkin dia akan marah..." Ucap julio dengan tersenyum kepada Deandra

"Tidak apa. kan juga kita melakukannya demi Elissa... dia pasti tidak menyadarinya." Mikhaela mengatakan itu dengan menyentuk pundak Deandra

"Hm... baiklah" 

"kalau begitu, kami pulang dulu, Kalau ada apa-apa panggil saja aku" ucap Mikhaela kepada Putra Mahkota

"Baiklah"jawabnya

'gadis itu, dia,, apa dia benar-benar baik-baik saja. Hah, sialan anak itu selalu membuatku khawatir. AKhir-akhir ini ada kejadian yang aneh'

'Sial, seharusnya aku tidur saja seperti bawahanku yang bodoh ini.'

'ha. Besok aku akan menghampirinya ke kuil lagi.'

"Yang Mulia..."

"wah, kau sudah bangun ternyata. Melihatmu tertidur benar-benar ingin membuatku memukul kepalamu"

"Anda sudah memukul kepala saya berkali-kali... Lalu, bagaimana ?"

"Apanya yang bagaimana ?"

"Apa Yang Mulia Lupa !!??, besok Anda kan harus Datang ke Kerajaan Negara Timur ! besok ! besok ! apa anda belum menyiapkan apapun !?" Ucap Hariel dengan berteriak sambil memegang banyak berkan ditangannya itu 

'ah sial'

"Aku lupa kalau besok akan pergi, ha, baiklah kau suruh saja Para pelayan menyiapkan semuanya."

"Bagiamana anda bisa lupa !!! Saya kira anda sudah mengatakannya kepada Para Pelayan!"

"Iyaiya,maafkan aku, kau saja yang bilang"

'ya akhirnya aku tidak bisa datang. semoga saja ada salah satu dari 3 anak itu yang datang ke kuil menemaninya agar tidak sendirian...'

-----------------------------------------------------------------

"Huaaah, Bekerja lagi ...." ucapku mengehela nafas

aku pergi ke kuil lagi pagi ini, pulang di sore hari. Hanya untuk berdoa, Dan entah kenapa rasanya kuil hari ini memiliki penjangaan yang sangat ketat. Bahkan yang biasanya aku tidak diikuti pengawal , hari ini banyak pengawal yang menjaga bahkan ada beberapa pengawal yang mengikutiku 

"Nona Elissa !!!" Teriak suatu suara seorang Pria, begitu aku menoleh kepadanya terlihat Rambut pirangnya yang tidak asing

'ah, Lee Ru Da, ah bukan Deon...'

"Selamat Pagi Nona Elissa, Apakah anda baik-baik saja ?"

"Ng? kenapa?"

"Nona Deidamia !"

"Nona !"

"Anda tidak apa-apa ?"

"Ng? ada apa ini...." ^blush^ tanyaku dengan wajahku yang tiba-tiba memerah

"Saya dengan, bahwa kemarin anda hampir saja ditusuk oleh pedang oleh Tentara-tentara Bayaran di pasar"

"anda tidak apa-apa kan?"

"dan saya juga dengan, bahwa F4 ada disitu juga bersama anda "

"saya Dengar Putra Mahkota melindungi anda"

"Hei, para tentara itu, bukankah mereka keterlaluan?"

"Itu Sudah termasuk percobaan pembunuhan, apalagi kepada seorang gadis"

'aduh, bagaimana ini,,, aku bahkan tidak pernah mendapat perhatian seperti ini dari orang banyak, aku harus menjawab seperti apa...'

"ha, aku tidak apa-apa, aku sungguh tidak apa-apa, untung saja ada Putra Mahkota jika tidak ada mungkin aku sudah Terluka cukup parah, hehe"

"Kya!!!!" teriak semua gadis seakan-akan ingin aku menceritakan lebih banyak tetapi , tidak, mereka benar-benar mengkhawatirkanku. Ini pertama kalinya, Seseorang, Selain F4 dan Deandra, selain mereka. orang-orang yang Mengkhawatirkanku...

"Permisi, Sepertinya ini sudah waktu Berdoa, kalau begitu saya akan membawanya ke Kuil Untuk Berdoa , Permisi nona-nona" ucap Deon yang tiba-tiba memegang pundakku dan mengajakku pergi 

"Saya permisi..."

aku yang mengikutinya tanpa berkata apapun, tanpa sengaja aku melihat matanya yang seperti terlihat kasihan? bersyukur ? aku tidak tahu itu, tapi dia berjalan disebelahku dengan menunduk dan kami tidak berbicara sepatah kata pun.

"Nona, Jika anda membutuhkan saya, panggil saja saya. Mulai hari ini saya akan selalu bersama nona."

"Heh? Kenapa.. en tunggu tiba-tiba ?"

"Hanya saja,, Saya hanya ingin melakukannya saja..." Ucap Deon dengan tersenyum

"Anda tidak perlu repot-repot melakukan hal seperti itu Tuan, Saya bisa menjaga diri saya sendiri.."

"Kalau begitu, jika anda diserang apakah anda bisa melawan ?" tanya Deon dengan wajah yang tiba-tiba serius

ha,, ini masih tentang hal yang tadi ya...

"Gunakan saya Nona, Saya ingin Berteman dengan anda, saya ingin Dekat dengan anda, bukan orang yang mirip dengan anda, bukan orang yang seperti anda, tetapi Anda Nona Elissa Deidamia. Ini bukanlah Suatu Syaimbara untuk memilih Kandidat Permaisuri..."

ini,Hal yang jarang, aku bahkan tidak pernah ada seseorang yang mengatakan seperti ini padaku, Selama ini,,, dengan pikiran seperti apa aku menghadapi mereka semua ? 

aku hanya berfikir ada sesuatu dalam diriku yang memenuhi syarat, Lalu aku menjadi teman Deandra Candance dari kecil dan berteman dengan 4th Heavenly Kings... Pada akhirnya posisiku juga bisa diambil oleh orang lain.

tidak ada yang pernah, bicara seperti ini sebelumnya padaku. Karena aku tidak bisa mengatakan pada mereka,,,

'apakah dia menangis ?'

grep !

"Tuan Deon va Arion,,, Anda, benar-benar... Seseorang yang sangat keren.." Ucapku dengan tersenyum dengan memegang tangannya."

"ng? Benarkah?" 

"huum,, terima kasih, Aku mohon Bantuannya..." ucapku dengan tersenyum lebar 

"Baiklah Nona !"

'Gila, Nona ini.. dia benar-benar imut..' terlintaslah fikiran seperti itu di kepala Deon va Arion.





My Life As an Historical Novel (Inso's Law)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt