Bab 20

1K 35 4
                                    

Ekspresi Deandra...

dia tersenyum, tetapi... kenapa dia terlihat sedih?

Aku, yang mendadak berhenti berlari, tiba-tiba berlari lagi dan menghampirinya\

"Dea,,, kau kenapa ?" tanyaku sambil memegang tangannya

"ah, tidak, aku tidak apa-apa" jawabnya dengan sedikit ragu

"ha... kau mau pergi dari sini ? bagaimana kalo kita ke sebelah sana" aku menunjuk ke sofa yang berdekatan dengan jendela

"hm, baiklah..." 

akupun pergi bersama Deandra menuju sofa yang berdekatan dengan Jendela itu, aku yang memegang tangannya tiba-tiba dia menggenggam tanganku lebih erat."

"aduh" 

"el,elisee, maaf sakit ya? maafkan aku..." 

"dea,,, sebenarnya kau kenapa ?" tanyaku dengan duduk bersebelahan dengannya dengan genggaman tangannya yang masih belum aku lepas

"tidak, aku benar tidak apa-apa"

"dea..."

"aku bukan teman yang akan berada disisimu saat kau susah saja" aku mengatakannya dengan menggeggam kedua tanganya dan aku menatap mukanya

Deandra yang ragu dan kebingungan, sepertinya dia sudah bisa mengatakan hal apa yang ingin dikatakannya itu 

"katakan saja..." 

"anu,, El.."

"AKU TIDAK MAU KAU PUNYA PACAR !" Tiba-tiba Deandra merangkulku

"ah, baik-ba,,, HEH !?"

"KEN, KENAPA ? MENDADAK ? TIBA-TIBA !?"

"itu, ta tadi... sebelum kau kesini bersama teman-temanmu.. kau bersama Ksatria Pirang itu..." wajah Deandra menjadi cemberut dan seperti ingin menangis

"hei, tidak, aku tidak akan pacaran dengannya hahaha, tidak mungkin"

"be benarkah? aku takut kalau kau pergi meninggalkanku..." jawab Deandra dengan menunduk dan menggenggam tanganku dengan sedikit gemetar

ah...

iya... aku mulai teringat...

Deandra, dialah pemeran utama, banyak orang-orang palsu yang mendekatinya, mungkin karena itu, dia takut kehilangan sesosok teman. meskipun suatu hari, dia pasti akan bahagia bersama salah satu Pemeran utama pria...  Aku harus mendampinginya...

"Hei, apa aku terlihat seperti seseorang yang meninggalkan temannya karena seorang pria ?" tanyaku 

"Ti tidak..." jawab Deandra

"Nah, tidak akan terjadi,, jadi lupakan saja..."

aku melihat Deandra yang cemberut lucu mulai tertawa, dan Deandra pun tertawa balik.

"ohiya el,,,"

"ng ?"

"jika pria berambut Pirang itu mencium tanganmu lagi pukul saja dia.."

"heh ? tiba-tiba ?"

"atau kau ingin aku ajari berpedang? "

"hei,, dea,,, santailah..."

"jika dia melakukan itu langsung tebas saja tangannya..."

"hei hei sudahlah..." aku menjawab Deandra dengan tertawa, untung saja Deandra pun ikut tertawa bersamaku.. 

rasanya.. ini seperti..

benar-benar lama

aku rasa aku lama tidak menghabiskan banyak waktu seperti ini dengan Deandra Candance, berbeda denganku yang sebagai Ham Dan I dan Ban Yeo Ryeong...

rasanya aku benar-benar rindu dimasa dimana aku sering bersama Deandra, bermain bersamanya, menghabiskan waktu banyak bersamanya. 

bukan hanya bersamanya,, bahkan rasanya semenjak kejadian di pasar itu, Aku, Deandra dan Four Heavenly Kings sudah mulai jarang berkumpul... ini rasanya saat aku menghilang dari duniaku dulu

tunggu...

didunia ini... aku tidak pernah ke dunia dimana Deandra Dan Four Heavenly Kings tidak adam dunia ini berbeda dengan duniaku dulu... tunggu, apakah aku salah berfikir?

bahwa ini dunia novel ?

bagaimana jika ini memang pada nyatanya Dunia asliku ?

haa...

lupakan, aku tidak ingin berharap lebih, aku hanya takut... suatu hari aku menghilang, mereka melupakanku... meskipun aku tau kalau hal itu pasti akan terjadi...

"El ?" 

"ah, iya.. ada apa?" jawabku, tanpa sadar saat berfikir seperti itu aku melamun

"kau melamun, kau baik-baik saja ?" tanya Dea

"tidak apa-apa, aku hanya melamun haha, lupakan sajaaa" jawabku dengan Tertawa

TokTokTok !!!

"Permisi,, Untuk Nona-nona yang bertugas Di Kuil harap segera kembali ke Kuil,Dikarenakan ada beberapa pemberitahuan untuk penutupan Acara" ucap seorang Pria, Butler mengatakan didepan para Gadis yang sedang berkumpul.

"Nona Elissa !!!" teriak suara gadis yang sedikit seperti laki-laki itu, yang tak lain Miha

"ah, Dea aku harus kembali,, aku lupa sudah jam segini... nanti kalau sempat aku akan datang ke ruangmu oke ?" jawabku dengan bergegas berdiri

"Tidak usa, setelah selesai beristirahatlah..." jawad Deandra dengan tersenyum

"hm,baiklah.. sampai jumpa" aku bergegas menuju ke Miha Dan Ires

seketika aku menuju pintu keluar, aku menengok Deandra yang sendirian dan secara reflek tanganku terangkat dan memberinya tanda "hati" memakai kedua tangan

seketika itu, aku terkejut, Dea yang terdiam mendadak melambaikan tangan dengan semangat

"eh...." fikirku didalam hati

akupun meninggalkan Deandra dan segera menuju Ke Kuil

ah, iya...

omong-omong, bagaimana ya, Kabar Four Heavenly Kings ...?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Life As an Historical Novel (Inso's Law)Where stories live. Discover now