Bab 39. Takdir

2.8K 426 10
                                    

Di rumah kaca, Emerald membawa wanita itu keluar dari bayangan.

"Masalah anak itu? Huamm" ujar nya tidak tertarik.

"Apa Jo tidak akan hidup lama lagi?"

Dia melirik, "Begitulah, kira kira hidupnya sampai akhir musim dingin?"

"Kau tahu cara mengobatinya?"

"kau bisa membaca nya di sana kan?"

Itu benar, tapi jika aku bisa mendapatkan cara menyembuhkan dengan bertanya untuk apa aku membaca buku? Belum lagi ini racun.
Aku harus sering membolak balik buku nya. Buku itu kan nggak boleh keluar ke sini. Ya kali aku pingsan di tengah pengobatan.

"Beri tahu aku cara mengobati nya" ujar ku.

"Kau bisa membaca nya"

"Aku mau kau mengajari ku!" tegas ku.

"Sebaiknya kau langsung meramu daun itu, dia sudah membutuh kan nya"

Apa artinya dia akan mengajari ku?

"Cepat lah, kau tidak ingin dia mati kan?"

Yes!

Aku dengan cepat mengambil daunnya dan memberikannya ke wanita itu.

"Rebus"

"siap!"

Aku langsung pergi ke dapur dengan cepat, melihat ke kanan dan kiri untuk mengecek ada orang atau tidak. Wanita itu kembali ke bayangan ku, meminta ku membuka sedikit pelindung yang ku pasang, tentu aku menuruti nya. Jadi kami tersambung.

Saat ku yakin dapur sepi, aku langsung mengambil panci dan merebus daun itu, terlalu banyak syarat untuk merebus daun, air nya harus ini lah, api nya harus itu lah. Mau bagaimana lagi.

Setelah selesai, airnya berwarna merah. Seperti warna daun Dimpuff. Dia mengatakan bahwa minuman itu masih belum selesai, aku harus menyaring nya.

Cara penyaringannya sangat ribet, aku cukup kewalahan. Tapi untung nya minuman itu jadi.

'kita harus mencari bahan yang lain, Dimpuff hanya menahan racun itu saja'

Aku mengangguk. Membawa minuman itu ke Jo, tapi Jo tidak di temukan di mana pun. Apalagi Robert.

Aku mencari Zero. Tapi tidak menemukan dia dimana pun.

Apa aku [teleport] aja?

Aku pergi kembali ke rumah kaca mengambil daun Dimpuff dan memasukkannya ke dalam kain. Denhan tangan kiri ku memegang daun Dimpuff dan tangan kanan ku memegang air rebusan nya.

Aku tinggal memikirkan wajah Jo dan aku akan berada di tempatnya.

[teleport]

Saat aku melihat kiri dan kanan, ada pedang yang di acungkan ke leher ku. Tapi di depan ku ada Jo.

"Ha-hai Jo" sapa ku, cukup takut dengan pedang yang dekat dengan leher ku.

"Di- diana?" ucap Jo dengan lemas.

"Mengapa kau bisa disini?" suara Robert berada di belakang ku.

"teleportasi?" cicit ku, masih tidak bergerak.

"Turun kan pedang nya" ujar Robert.

Aku langsung mengambil udara sebanyak banyaknya. Gila, ada pengawal di dalam kereta mereka. Pas aku dengan ibu tidak seperti ini. Pengawal sih ada tapi di luar bukan di dalam kek gini.

"Diana? Kenapa kau ke sini?" tanya Jo mencoba untuk duduk, tapi pengawal di samping nya memintanya untuk berbaring.

"Aku baru saja merebus daun Dimpuff, nah" ujar ku memberikan rebusan daun itu.

Gue ? Antagonis?! ✅Where stories live. Discover now