Bab 51 . Jiwa

2.7K 382 0
                                    


Maaf, cerita hari sabtu kemarin Tara hapus, Soalnya Tara salah upload. Jadi hari ini Tara Upload 2 cerita sekaligus.

Tara kurang minum aqua kemarin.

Aku di temani oleh si kembar di ruang belajar untuk menuntaskan kerjaan Kak Gill! 

Buku nya nggak main main. Saat aku mengukur buku nya itu sejengkal tangan ku. Aku memanyunkan mulutku.

Kerjaan dia banyak amat. Udah gitu bahasa kuno lagi! Kan jadi perlu kamus nya.

Si kembar menepuk nepuk pundak ku, "Kak, Semangat!" ujar mereka.

Aku menghela nafas, berjalan nyalakan lampu sihir, lalu meminta Zero membawakan teh dan snack untuk si kembar.

Aku kembali melihat buku bahasa kuno itu, ada kekesalan saat melihat buku itu. Udah tebal, bahasa lama, mudah sobek, berdebu, nggak ada gambar, nggak ada warna, lengkap menjadi buku yang membosankan.

Sesekali menghela nafas saat memegang buku itu, berpikir, seandainya ada Eri, dalam Novel Eri sangat Fasih dengan bahasa kuno! Lah aku? Masih nggak bisa baca tuh.

Setelah menempatkan buku itu di meja dan menyiapkan peralatan menulis, aku harus mencari kamus bahasa kuno.

"Kakak cari kamus nya?" tanya Austin yang berdiri di samping ku. Alexsa di sampingnya.

"Iya" jawabku.

Austin menunjuk ke kanan, "Katanya disana" di lorong yang banyak debu.

Tumben disana, biasanya di lorong kiri. Tapi ya sudahlah, lebih cepat lebih baik. Semangat!

"Dia diatas nya" ujar Alexsa menunjuk rak bagian atas.

"Disini?" aku berusaha menggapai rak atas.

Mereka berdua mengangguk.

Aku berhenti sejenak, mencari cari tangga.

Setelah mendapatkan tangga, akhirnya aku mendapatkan kamus nya, aku menepuk debu yang melapisi kamus itu.

"Uhuk uhuk"

""Debu nya sangat banyak. Lariiii"" ujar si kembar berlari menjauh.

Dasar "Uhuk uhuk"

Dan sekarang waktunya mengerjakan tugas Kak Gill.

Dan sekali lagi, saat melihat tumpukan buku di meja, aku sangat menyesali perbuatan ku. Tapi bukan berarti aku kapok.

"Kak Diana berpikiran nakal" ujar Austin ke Alexsa sambil cekikikan

"Austiiinnnn" ujar ku mengancam Austin.

"Alexsa tolong Austin! Kak Diana mau nyerang" Austin bersembunyi di balik Alexsa.

Aku hanya bisa tersenyum saat Austin mengatakan hal itu.

Ya ampun, mana kakak, mana adek.

"Kak Diana Semangat!" sorak Alexsa.

Aku tersenyum. Benar aku selesaikan hal ini dulu. Semangat.

Aku berusaha menerjemahkan buku itu. Austin dan Alexsa duduk di sofa sambil memakan cemilan. Setidaknya kami bertiga.

Tok tok tok

"Masuk" ujar ku tanpa melepas pandangan dari buku kuno.

Gila ni buku, ada frasa baru! Ini apaan coba, aduh! Kamus! kamus!

Aku membuka kamus, mencoba mencari arti frasa baru. Memeriksa huruf satu demi satu.

Ah, jadi itu arti nya.

Gue ? Antagonis?! ✅Where stories live. Discover now