Bab 55. masalah baru?

2.6K 396 9
                                    

Kak Nicholas menarik ku ke tengah ruangan. Musik mulai bersuara dengan lembut, membuat suasana semakin romantis? Mungkin ini hanya perasaan ku saja.

Pria pria yang mengelilingi ku tadi, mulai membubarkan diri. Aku dan Kak Nicholas mulai berdansa mengikuti ritme musik yang di berikan. Beberapa pasangan juga ikut berdansa.

Tangan ku yang memegang bahu nya yang kokoh, lalu tangannya yang berada di pinggang ku. Kami saling menatap satu sama lain. Mengikuti aliran musik yang di berikan.

Langkah pertama, langkah kedua. Perlahan lahan kami terhanyut dalam melodi yang diberikan. Mata merah garnet yang berkilau di antara lampu pesta menatap diriku, bahkan aku bisa melihat pantulan diriku di balik mata itu. Rambut selayaknya kabut di malam hari, badan yang kokoh, hidung mancung bak pahatan dewa. Aroma mint yang dia gunakan serasa familiar.

Lagu demi lagu kami lewati seakan tak ada kata lelah dalam hal ini. Seakan terhipnotis akan mata garmet nya aku tidak melepaskan tatapan ku.

"Diana" panggil nya

"I-iya?" ujar ku agak kaku. Apa aku terlalu intes dalam menatap nya?

Kak Nicholas tertawa. Senyumnya membuat ku makin salah tingkah dan mengigit bibirku.

Kami saling menunduk satu sama lain.Seakan setuju untuk mengakhiri dansa. Sungguh susah untuk menunduk karena pakaian ku ini.

Dibawa nya aku kembali ke keluarga ku. Hector juga berada di sana. Sekali lagi aku menunduk hormat. Kak Gill juga di sebelah ku, entah kapan.

"Kalau begitu aku permisi dahulu" ujar Kak Nicholas menunduk dan berjalan menjauh.

Belum sempat aku mengucapkan terima kasih atas bantuannya tadi. Mungkin ku simpan saat di akademi nanti.

Aku mencoba bernafas lega tapi dress sialan ini tidak bisa di ajak kerja sama dengan terpaksa aku harus menjaga postur tubuh ku. Rasa penasaran ku sekarang mungkin bisa terjawab dengan adanya Hector disini.

"Sebenarnya aku dimana?" tanya ku.

"Ah, kau belun di jelaskan oleh Duchess?" ucap Hector yang cukup terkejut.

Aku menghadap Kak Gill. Tapi tatapan Kak Gill terkunci dengan Kak Nicholas. Rasanya ingin ku putuskan tatapan nya itu. Tapi ku urung, daripada mendapat masalah. Lebih baik aku menunggu Hector menjelaskannya.

Aku mengangguk menanggapi ucapan Hector. Seakan mengerti maksud orang tua angkat ku, Hector menghela nafas, "Pesta perdamaian antara 3 kerajaan"

Pesta perdamaian?

"Kerajaan apa saja?"

"Kerajaan Mahina, Kerajaan Velana dan Kerajaan kita Delice"

Ah! Mereka berdamai? Eh? Berdamai???

Mata ku terbelalak, sungguhan nih?

Apa aku harus senang? Atau bagaimana?

Merasa di tatapi oleh gadis gadis di ujung, seperti nya aku harus membuat Hector pergi, karena dia tatapan para gadis itu tajam, seperti aku adalah musuh utama mereka.

Seakan takdir mengikuti kemauan ku, Hector di panggil kembali ke tahta. 

Aura di tempat ini belum gelap kurasa itu karena Yang Mulia Raja David belum datang.

Kulihat di bagian singgasana, disana terdapat 3 tempat untuk 3 kerajaan. Yang kulihat disana Hector dengan Kak Nicholas.

Ah..jadi Kak Nicholas itu pangeran. Kurasa wajar jika para gadis mengejarnya di akademi.

Gue ? Antagonis?! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang