🌸Prolog🌸

627 78 1
                                    


Dering notifikasi alarm berbunyi nyaring. Dengan enggan aku meraih ponsel diatas nakas. Pukul 03:30 am hari masih gelap, dan hawa dingin menggigilkan tubuh.

Aku berusaha menghilangkan kantuk yang masih melekat di pelupuk mata. Rasanya masih ingin berlama-lama di atas kasur. Aku mengusap wajah pelan kemudian melangkah ke kamar mandi.

Ponsel ku letakkan kembali di atas nakas, dering ponsel tanda ada pesan masuk, disana tertera nama ibu.

"Azalea ... Sayang jangan lupa besok pulang ke rumah!"

Seketika aku mengernyitkan kedua alis ku, tumben sekali ibu meminta ku pulang ke rumah besok.

Segera ku balas pesan ibu,

"Akan Lea usahakan bu. Sebenarnya ada apa tumben sekali minta Lea pulang?"

Pesan terkirim.

Balasan dari ibu.
"Kamu lupa ya? Kan besok keluarga calon istri  abang mu ke rumah kita. Silahturahmi dan nentuin tanggal pernikahan. Mungkin bisa jadi langsung lamaran,"

"Pokoknya besok jangan lupa Lea! Dan satu lagi jangan terlambat!"

Ah, iya aku lupa besok keluarga calon istri abang datang untuk menentukan tanggal pernikahan.

"Iya baiklah, besok akan Lea usahakan untuk pulang lebih awal. Tapi bu, Lea minta maaf jika besok sedikit terlambat. Karena akhir-akhir ini  jadwal jaga di Rumah Sakit lebih padat dari biasanya. Doa kan saja semoga Lea bisa datang tepat waktu."

Pesan terkirim dan tak ada lagi tanda balasan dari ibu.

Kenapa aku tersenyum sekaligus menahan tawa ketika mendengar kata pernikahan. Memori ku mengingat sosok lelaki yang pernah dijodohkan oleh orang tua ku. Awalnya dia setuju tapi entah mengapa, tiba-tiba saja dia membatalkan perjodohan itu ketika seluruh keluarga telah menyetujuinya.

Aku tidak menyesal sama sekali, jika laki-laki itu memilih membatalkan rencana perjodohan itu.

Malahan aku sangat bersyukur karena perjodohan itu batal. Kami berdua tahu sejak pertama bertemu aku sudah mengatakan bahwa aku tak menyukai dirinya, dan orang itu mencintai orang lain. Dan dia tetap ingin dengan pilihan nya, begitupun aku, aku masih tetap sama.

Aku menginginkan seseorang dan hatiku masih saja terpaut untuk dia yang telah berhasil mencuri perhatian ku. Sosok yang telah lama hilang kabarnya. Aku sangat merindukan sosok itu. Teman masa kecil ku.

Adzan subuh berkumandang, waktunya mengucap syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Sang Pencipta. Mengadu segala keluh kesah. Merayu kepada Sang Pemilik Hati agar dipertemukan kembali dengan sosok pencuri hati yang telah lama terpisah. Pastinya dengan takdir yang akan mempersatukan aku dan dia kembali.

🌸🌸 To Be Continued 🌸🌸

AZALEAWhere stories live. Discover now