(🕊)O3

3.8K 751 215
                                    

4 September 2O2O

―♡―

Raka mengantar pulang Chia kerumah sesuai perintah Bara, walaupun Bara sedikit brengsek dia juga punya rasa kasihan pada Chia. Dia gamau Chia pulang jalan kaki.

"Makasih ya sudah ngantarin gue dan nenangin gue." Raka mengangguk pelan

"Sebagai teman dekat Bara gue minta maaf, Bara memang gitu orangnya suka main tangan tapi percayalah sebenarnya dia sayang banget sama lo."

Chia menatap lawan bicaranya, "Kalau dia sayang sama gue kenapa dia selingkuh, Raka?" laki-laki itu terdiam, dia juga gatau alasan kenapa Bara selingkuh.

"Yaudah gue masuk dulu yaa, tiati dijalan."

Setelah Chia masuk kedalaman rumah Raka baru pergi dari sana.

Asal kalian tau, jika Chia dan Bara sedang berselisih pasti Raka yang selalu berada disisi Chia. Raka selalu menjadi pendengar yang baik untuk Chia, dan terkadang dia memberikan solusi.

Chia menghempaskan tubuhnya ke kasur kesayangannya, matanya tertutup beberapa saat. Tangannya perlahan mengelus pipi yang tadinya ditampar oleh Bara.

Chia tersenyum miris lalu bangkit dan duduk didepan cermin, pipinya masih merah.

―♡―

Ponsel Chia dari tadi berdering dan terdapat nama Bara dilayar, ia sengaja tak mengangkat panggilan itu. Sudah ditebak, pasti Bara akan meminta maaf kepadanya.

Sudah tiga panggilan Chia tetap tidak mengangkat telepon dari Bara. Teleponnya berhenti berdering, Chia cukup lega.

Chia kembali mengerjakan tugasnya dan beberapa saat kemudian terdengar suara teriakan yang terus memanggil namanya.

"CHIAAA GUE MOHON TURUN SEKARANG!!"

Chia mencerna sebentar lalu ia membuka jendela kamarnya dan benar saja Bara tengah melambai kearahnya.

"Ngapain si nih cowok!" gumam Chia seraya keluar kamar.

Kaki Chia cepat-cepat menghampiri Bara yang tengah menunggunya. Perlahan Chia mendekati laki-laki itu, "Ngapain kesini?" tanya Chia sedingin mungkin.

Bara tersenyum dan mendekat, "Kerumah pacar masa gaboleh?" okesip, sekarang Chia salting

Chia berusaha stay cool, "Tujuan lo kerumah gue malam-malam apa, Bara?" mimik wajah Bara berubah, perlahan laki-laki itu membawa tubuh Chia kepelukannya.

Chia terkejut bukan main dengan perlakuan yang tak biasa dilakukan Bara. Bara meletakkan dagunya dibahu kiri Chia lalu mengatakan,"Aku mau minta maaf soal disekolah tadi, aku kehilangan kendali Chi."

Lagi-lagi Chia menahan senyumnya, Chia baru pertama kalinya mendengar Bara ngomong dengan aku-kamu.

Tangan Chia mulai membalas pelukan itu, "Gue maafin." Bara melepas pelukan itu.

"Kamu ga ikhlas ih."

"Kok gitu?"

"Buktinya, kamu masih ngomong lo-gue."

"Iya iyaa aku maafin kamu, udahkan?"

―♡―

Pagi tiba, Chia memulai paginya dengan sumriyah yang lebar. Pagi ini ia sangat bahagia, karena Bara akan menjemputnya.

Tetapi sudah hampir setengah jam Chia menunggu Bara dan motornya tak kunjung datang, Chia juga sudah beberapa kali menghubungi Bara namun tidak ada respon

Mood yang tadinya ada dipuncak perlahan mulai turun, Chia menghubungi Raka guna menanyakan Bara.

"Halo Chi, ada apa?"

"Disana ada Bara gak?"

Raka diam sebentar, "Ga ada, Chi. Emang kenapa?"

"Tadi malam dia ngomong mau jemput gue eh sampai sekarang gue tungguin dia nya ga datang-datang."

Lagi-lagi Raka terdiam dan langsung mematikan panggilan itu.

Karena ia melihat Bara datang dengan gadis lain, Raka cepat-cepat menghampiri Bara.

"Eh ada Raka."

Raka tersenyum lalu memberi kode Bara untuk menyuruh gadis itu pergi, setelah perginya gadis itu Raka mulai bicara.

―♡―

―♡―

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐑𝐀𝐏𝐀 𝐏𝐀𝐍𝐓𝐀𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang