(🕊)O8

3.2K 656 59
                                    

22 September 2O2O

―♡―

Disini lah mereka berdua, di sebuah tempat yang terbilang jauh dari pusat kota. Chia terus menatap kedepan dengan tatapan kosong sedangkan Raka terus memandangi Chia secara diam-diam.

"Lo haus ga?"

Gadis itu diam, dia melamun. Raka yang terbaring diatas rumput langsung duduk dan menepuk pundak kiri Chia dua kali hingga gadis itu tersadar.

"E-eh iya?"

"Lo haus ga?" tanya Raka dengan senyuman khasnya.

Chia mengangguk tengkuknya dan mengangguk pelan. Setelah itu Raka pergi ke warung yang jaraknya tak jauh dari sana dan beberapa saat kemudian Raka kembali membawa dua botol minuman dan beberapa makanan ringan.

Chia cepat-cepat meneguk minuman itu hingga menyisakan setengahnya, Raka yang melihat hanya terkekeh pelan.

"Haus banget kayaknya."

Chia dan Raka pun sama-sama terkekeh. Angin malam yang dari tadi menerpa mereka membuat rambut Chia menari kesana kemari, Raka yang melihat pun merasa risih karena tak bisa melihat wajah Chia dengan jelas.

Raka mendekat dan langsung mengikat rambut Chia menggunakan karet gelang yang sengaja ia pakai tiap saat. Chia tak menolak sama sekali dan tetap membiarkan Raka mengikat rambutnya.

"Makasih."

Raka berdehem pelan lalu duduk disamping Chia, mereka menikmati indahnya langit malam yang dihiasi bintang-bintang diatas sana.

Secara diam-diam Raka melirik Chia dari samping, sambil tersenyum laki-laki itu bergumam pelan yang membuat Chia menoleh.

"Lo ngomong sesuatu?"

"A-ah engga kok, lo cantik kalau rambut lo diikat."

Oke sip, sekarang mereka sama-sama salah tingkah.

―♡―

Ditempat yang berbeda dan diwaktu yang sama Shasa kembali ke restoran Jepang itu untuk menghampiri Bara dan Leta.

Dua sejoli itu tentu terkejut dengan kehadiran Shasa yang tiba-tiba, Bara berusaha tetap kalem dan menanyakan satu pertanyaan.

"Sama siapa kesini? Reyhan pasti." Diakhir perkataan, Bara tertawa

Shasa juga ikut tertawa dengan Bara namun sedetik kemudian Shasa menatap datar Bara.

"Kalian ga perlu tau dengan siapa gue kesini, gue cuma mau kasih tau kalau besok ada kejutan buat kalian berdua."

Setelah mengatakan itu Shasa langsung pergi sambil mengibaskan rambutnya, untung aja dia gapunya ketombe.

Shasa kembali keparkiran dan langsung tancap gas ke tempat dimana Raka dan Chia berada.

―♡―

Keesokan harinya Bara dan Leta baru saja memasuki area sekolah, semua orang yang mereka lewati pasti melirik kearahnya. Bara tak masalah dengan itu, karena dia suka menjadi pusat perhatian. Sedangkan Leta risih dengan semua tatapan itu.

Dari kejauhan Devan berlari dan langsung menarik paksa Bara dan Leta menuju markas, disana sudah ada semua orang kecuali Chia dan Raka.

Bara memasuki markas dengan tampang arogannya, Shasa yang melihatnya hanya menyeringai tipis.

"Sudah liat kejutannya?"

Bara mengerutkan alisnya tanda tak paham, Devan yang ada dibelakangnya langsung mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan segala fotonya dengan beberapa gadis, termasuk Leta.

Bara sontak mengepalkan tangan dan hampir saja mendaratkannya ke Shasa, tapi yang kena malah Reyhan. Reyhan langsung terjatuh akibat tonjokan Bara.

Shasa yang tak jauh dari sana langsung menolong Reyhan.

"Oiya Bara dan Leta, foto ini sudah tersebar kesatu sekolah lho~!" seru Shasa sebelum meninggalkan tempat itu sambil membawa Reyhan.

Shasa membawa Reyhan ke UKS, ia ingin mengobati luka Reyhan. Bagaimana pun juga Reyhan sudah menolongnya dan rela berkorban.

Shasa menyiapkan kotak obat dan hendak mengobati namun ditahan sama Reyhan.








―♡―

hiyaa gantung, jhaa.

[✓] 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐑𝐀𝐏𝐀 𝐏𝐀𝐍𝐓𝐀𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang