(🕊)O6

3.2K 732 97
                                    

18 September 2O2O

makasih buat 500 pembaca nya~~
hari ini hari penentuan ya gengs huhu
deg degan bangeet, aku juga penasaran
sama nama grup nya ada yang sama?





―♡―

Ketika malam harinya Shasa mengambil paperbag itu secara diam-diam dan berinisiatif pergi menemui Bara seorang diri.

Keesokan harinya setelah Shasa sampai disekolah ia tidak langsung ke kelas melainkan ke markas Bara.

"Eh buset cecan datang! Ada perlu apa Sha kesini? Kangen gue ya?"

Shasa disambut dengan ucapan tak berfaedah dari Reyhan, mantan pacarnya dulu. Hubungan mereka kandas setahun lalu karena tahu Reyhan hanyalah mempermainkannya.

Setelah tau bahwa Bara itu temen deket Reyhan, Shasa semakin yakin bahwa mereka hanya mempermainkan perasaan Chia dan tak lama lagi Chia akan menjadi korban selanjutnya.

Shasa mendekati Reyhan yang tengah berdiri, "Dimana Bara?" Reyhan memalingkan wajahnya.

"Di-dia belum datang." Shasa mengangguk pelan lalu duduk dikursi Reyhan tadi.

"Lo kesini cuma mau ketemu sama Bara? Ngapain?" Devan bertanya.

Shasa mengangkat paperbag, dan Devan langsung diam bertanda dia paham dengan jawaban Shasa.

Beberapa saat kemudian pintu markas terbuka, Shasa yang mendengar suara Bara pun langsung berdiri. Ia datang bersama seorang gadis, tapi Shasa tak bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas karena terhalangi beberapa pondasi bangunan.

"Bara sama siapa?" tanya Shasa ke Reyhan

"Nanti lo sendiri tau kok, jangan kaget ya."

Terlambat, Shasa sudah melepaskan paperbag itu saking kagetnya melihat wajah si gadis simpanan Bara.

Shasa kembali terfokus dan mendekati Bara begitupun dengan Bara. Jarak mereka yang tadinya 6 meter sekarang 1 meter.

"Ada perlu apa?"

Shasa memberi jeda sebentar setelah siap Shasa langsung menampar pipi kanan Bara, semua orang yang ada disana kaget karena Shasa adalah orang pertama yang berani menampar Bara.

Laki-laki itu menyeka darah dipinggir bibir dan terkekeh pelan,"Tugas gue sudah selesai?" lagi-lagi Shasa menampar pipi Bara, namun kali ini disebelah kiri.

Bara yang sudah tak bisa menahan langsung menjambak rambut Shasa, gadis itu sedikit meringis namun beberapa saat kemudian dia terkekeh.
"Kelakuan lo ke Chia gini juga? Hebat ya, gue ga habis pikir Bar."

"Kayaknya kalau gue melapor ke kepala sekolah, riwayat lo bakal tamat deh."

Mendengar perkataan Shasa, Bara semakin menjambak rambut Shasa dengan keras.

"Stop Bara! Ingat dia cewek." Kata Devan.

Saat itu juga Bara melepaskan jambakannya, "Pergi."

"Kasih waktu sedikit lagi." Shasa merapikan rambutnya lalu tersenyum kearah Bara.

Langkah kaki Shasa mendekati Leta. Ternyata wanita simpanan Bara itu Aleta sahabat nya dan sahabat Chia sendiri. Kelima pria disana tengah melihat dua gadis itu.

"Anggap aja kita ga pernah ketemu disini."

Setelah itu Shasa langsung pergi dari sana dan langsung pergi ke kelas.

―♡―

"Shasaaa!"

Baru saja datang ia sudah diteriaki oleh Chia ditempat duduknya, Shasa mendekat dan duduk.

"Kenapa sih?"

"Paperbag nya ilang, gimana nih?"

Tangan Shasa mengisyaratkan Chia untuk duduk tenang, "Gue udah kasih paperbag nya ke Bara." Chia menoleh cepat.

"Cuma kasih paperbag kan ga CLBK?" goda Chia sambil mainin alis nya.

Shasa menatap tak suka Chia lalu matanya mengarah ke Leta yang baru saja datang.

"Lagi ngomongin apaan nih?"

Shasa yang lagi minum air hampir tersedak karena melihat akting Leta yang begitu natural.

"Ga bahas apa-apa kok." Jawab Shasa cuek

Beberapa saat kemudian guru bahasa inggris memasuki kelas dan pelajaran pun mulai.

―♡―

[✓] 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐑𝐀𝐏𝐀 𝐏𝐀𝐍𝐓𝐀𝐒Where stories live. Discover now