(🕊)O7

3.1K 685 61
                                    

18 September 2O2O

yeaaay~! aku nambah fandom baru
akhirnya jagoan aku debut semua.







―♡―

sambil dengerin lagu ini yuk,
siapa tau feel-nya dapet.









seminggu setelahnya

"Ayo ikut gue! Lo harus tau sesuatu Chi biar mata lo terbuka lebar!"

"Apaan si Sha?"

"Buruan bangun, kebo banget si lo."

"Jam berapa sih?"

"Tujuh malam."

Chia langsung terduduk ketika dengar jawaban Shasa, ia tak percaya. Chia tertidur sejak jam satu siang tadi dan Shasa nyamperin Chia ke rumah saking kebo nya.

"Buruan mandi! Gue tunggu diluar."

Chia cengengesan gajelas, sedetik kemudian Shasa pergi dari kamarnya dan menutup pintu kamar.

Beberapa puluh menit kemudian Chia turun dan menghampiri Shasa yang sibuk mainin ponselnya. "Hayyu~."

Mereka berdua pun langsung keluar dan Chia mengunci pintu rumah.

Sebelum berangkat Chia menanyakan sesuatu kepada Shasa, namun temannya itu hanya diam dan menyuruh Chia untuk cepat naik ke motornya.

Motor Shasa menuju sebuah pusat perbelanjaan, setelah masuk dan memarkirkan motornya Shasa masih tetap diam, Chia menganggap Shasa sedang kesal karena dia kebo banget.

Shasa menarik pelan tangan Chia untuk masuk kedalam, "Lo lapar?" Chia mengangguk pelan.

"Yaudah kita makan dulu, soalnya dia belum datang."

"Dia? Siapa?"

"Ada deeeh"

Mereka memasuki restoran Jepang yang ada disana, Chia dengan perut laparnya langsung menyambar menu makanan dan memesan banyak makanan, Shasa yang hanya melihat cuma bisa geleng-geleng.

―♡―

"Buruan makannya, dia sudah datang!"

"Siapa sih yang lo maksud dari tadi?" tanya Chia dengan mulut penuh.

"Bara, pacar lo."








Hampir.

Hampir saja Chia menyemburkan makanannya, Chia cepat-cepat mengunyah makanan yang ada dimulutnya dan menyeruput segelas minuman.

"Bara ada disini? Ngapain?"

Shasa tak menjawab dan melihat ke arah lain, Chia mengikuti arah pandang Shasa dan ia melihat...

































Bara sama Leta.

Chia langsung terdiam, pundak nya menurun. Dia tak percaya apa yang tengah ia lihat sekarang ini, rasanya semua kepercayaan lenyap begitu saja. Leta, orang yang Chia anggap sahabat tega menusuknya dari belakang. Chia ga abis fikir, dia benar-benar kecewa.

Perlahan Chia menunduk dan menahan air matanya, sekarang ia tak mau menangisi laki-laki seperti Bara. Shasa yang melihat Chia dari tadi merasa iba lalu mengeluarkan ponsel dan memotret Bara dari kejauhan, setelah itu Shasa menarik Chia keluar.
Tenang, makanannya sudah dibayar.

―♡―

Mereka beralih ke parkiran motor, tangisan Chia langsung pecah. Chia terduduk dilantai itu, berteriak sejadi-jadinya, hati Chia benar-benar hancur.

Shasa menelfon nomor seseorang dan menyuruh orang itu untuk menuju tempatnya. Shasa mau Chia tenang dan bisa melempiaskan segala kekesalannya ditemani orang itu.

Shasa terus mengusap punggung Chia supaya temannya itu lebih tenang, sesekali Shasa memberi beberapa masukan untuk Chia.

Shasa paham betul perasaan Chia saat ini, karena sebelumnya dia pernah merasakan itu. Shasa pernah sakit dan nangis berhati-hari karena seorang laki-laki playboy bernama Reyhan Daviandra.

Beberapa saat kemudian orang yang tadi datang dan langsung menghampiri keduanya, "Chia kenapa?" tanya orang itu.

Shasa diam beberapa saat lalu menjawab, "Dia sudah tau semuanya." Orang itu ga kaget, dia sudah menduga dari sejak ia melihat keadaanya Chia.

Raka, orang yang tadi dihubungi Shasa tadi mendekati Chia. Raka membantu Chia untuk berdiri, Raka menyeka air mata Chia, Raka menenangkan Chia dan yang terakhir Raka memeluk Chia dengan segenap segenap rasa cinta.

"Raka, tolong bawa Chia ke tempat yang membuat Chia tenang."

Setelah Raka mengangguk, Shasa kembali memasuki mall.

―♡―

Raka suka chia?! 👀

[✓] 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐑𝐀𝐏𝐀 𝐏𝐀𝐍𝐓𝐀𝐒Where stories live. Discover now