(🕊)13

3.3K 517 77
                                    

1 Oktober 2O2O

—♡—

Setelah Chia melihat Raka meninju wajah Bara dia benar-benar marah kepada Raka. Saat itu tangisan Chia sudah tak terkendali, walaupun saat ini mereka sedang menjadi bahan tontonan siswa lain. Chia tidak memperdulikan hal itu, dia langsung menghempaskan tangan Raka dan kembali ke atas rooftop untuk melihat keadaan Bara.

Terlihat Bara terduduk sambil menutup matanya, saat itu juga Chia berlari menghampiri Bara. Tangisnya terdengar menyesakkan bagi Bara, sesekali tangan Bara mengelus lembut punggung gadis itu.

"Maaf." Parau Chia

Bara menggeleng pelan, "Ini bukan salah lo, sejak awal hubungan ini terjalin semuanya salah gue."

—♡—

"Gue berangkat dulu ya Chia."

Mereka berdua berada didepan rumah Shasa, mobil sedan milik Reyhan sudah terparkir didepan rumah itu.

"Kalian yang akur ya, jangan adu mulut terus ! Dan Lo sebagai cowok harus jagain Shasa dan jangan pernah nyakitin dia lagi." Ucap Chia kepada Reyhan

Reyhan mengangguk paham dan langsung menginjak gas pedal. Perlahan mobil itu hilang dalam pandangannya, perlahan Chia membalikan badannya dan dengan lunglai dia berjalan menuju rumahnya.

Rumahnya dan rumah Shasa itu satu komplek cuma beda gang aja.

Sepuluh menit Chia berjalan dan sepuluh langkah lagi dia akan sampai didepan rumah nya, namun matanya menangkap sosok manusia yang tengah duduk diatas moge nya.  Langkah Chia sempat terhenti ketika melihat kehadiran Bara disana.

"CHIAA!"

Masih bengong

"CHIA SAYANG ~ ! KOK MASIH DIAM AJA DISANA?"

Chia tersadar dan menghampiri Bara dengan senyumannya.

"Dari mana aja? Gue sudah lima belas menit nunggu disini, menunggu itu gaenak Chia." Kata Bara

Chia tersenyum, "Kenapa ga hubungin gue coba kalau lo mau kesini?"

"Gue sudah hubungin Lo beberapa kali Chia sayang~ ponsel lo habis baterai kali.

Chia langsung menepuk jidatnya, "Baru ingat gue, hehe."

Keduanya tertawa, disela tawa mereka Bara mengeluarkan sesuatu yang bau nya langsung menembus Indra penciuman Chia.

Dengan semangat Chia menatap Bara, "Buat gue? Bara mengangguk.

"Buat siapa lagi kalau bukan buat lo."

Chia menyambar paperbag itu dan melihat isinya, ada 2 porsi burger dan banyak kentang goreng.

"Makan didalam yuk!"

Bara mengangguk dan menenteng kedua minuman.

Mereka berdua pun masuk kedalam rumah, namun siapa sangka ada seseorang yang sudah memperhatikan mereka berdua sedari tadi. Orang itu juga menenteng paperbag yang sama dengan Bara. Dia menghela nafas dan ingin membuang makanan itu, tapi mubazir jadi ia urungkan niat itu.

Raka kembali menaiki motornya dan langsung pergi dari sana dengan keadaan hati yang kacau, Raka terus melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak menaati aturan.

Ia benar-benar kecewa.

—♡—

Setelah beberapa menit mengendarai motor, akhirnya Raka sampai disebuah tempat yang jauh dari pusat kota. Tempat itulah yang menjadi saksi bisu perasaan Raka terhadap Chia.

Sebelum itu dia sempat singgah ditepi jalan dan memberikan makanan tadi kepada pengemis jalanan.

Di tempat itu Raka termenung dia terus memutar semua memorinya bersama dengan Chia .

Disela renungannya Raka membatin, "Rak, dihatinya itu hanya ada Bara seorang tidak ada seseorang lagi disana. Mau seberapa besar apapun usahamu hatinya tetap untuk Bara."













Disisi lain, dikediaman Chia.

Chia dan Bara menonton film sambil menikmati makanan nya. Keduanya asik menonton sampai tidak sadar bahwasanya jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

"LAH KOK ENDINGNYA GINI?! GANTUNG BANGET !" keluh Chia yang langsung disusul dengan tawa renyah Bara.

"AHAHAHAHAH GEMES BANGET SIH!!"

Chia salting dan langsung pergi ke dapur.

—♡—

HAHAHAHA GARING BANGET ANJAI









































































HAHAHAHA GARING BANGET ANJAI

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[✓] 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐑𝐀𝐏𝐀 𝐏𝐀𝐍𝐓𝐀𝐒Where stories live. Discover now