#4 Dewa pelindung

60 14 2
                                    

Langkah Kialla terhenti didepan gerbang sekolah. Dari seberang jalan ia melihat lelaki misterius itu melambaikan tangan dan tersenyum kearahnya.

"Wah siapa dia? Tampan sekali"
"Tuhan, siapa pangeran itu?"Terdengar pembicraan pelan siswi-siswi dibelakang nya terkagum melihat wajah tampan lelaki misterius itu.

"Siapa dia sebenarnya?" Tanya nya dalam hati.

Ia pun mengabaikan lelaki itu lalu pergi tanpa membalas senyumnya.
Diperjalanan menuju arah halte bus, Ia merasa ada seseorang yang sedang membuntutinya. Ia pun berhenti lalu menoleh ke belakang namun tak ada siapapun.
"Aneh?"pikirnya
Tiba-tiba lelaki misterius itu berada dihadapannya sontak membuat nya kaget.
"Astaga kaget, dasar...!! Siapa kau sebenarnya? Apa mau mu? Kenapa kau membuntutiku? Apa jangan-jangan kau seorang penguntit hah??!!" Tanya Kialla membuat lelaki itu menghela nafas untuk kedua kalinya.
"Tidak adakah kata pujian untukku? Pertama kau bilang aku tukang mesum sekarang kau tuduh aku seorang penguntit setelah itu apalagi umpatan yang keluar dari mulutmu?" Ucap lelaki itu kesal.

"Lalu siapa kau? Kenapa dari tadi tiba-tiba ada dihadapanku?" Tanya Kialla.

"Aku hanya ditugaskan untuk menjagamu?" Jawab lelaki itu tersenyum.

"Menjagaku? Apa ibu yang menyuruhmu?" Kialla masih keheranan namun lelaki itu mnggelengkan kepalanya.

"Lalu siapa?" Tanya nya lagi.

"De..wa.." jawab lelaki itu riang.

"Gila !!Dewa??oh mungkinkah.. Apa kau malaikat maut yang sedang mengawasiku? Ya benar kau malaikat maut kan? Ngaku saja!!" Bentak Kialla.

"Apa kau pikir ada malaikat maut setampan diriku" lelaki itu mulai kesal.

"Sudahlah.. pergi sana huss huss !! Aku tak membutuhkanmu" Ia mengusir lelaki itu lalu pergi berlalu.
Lelaki itu hanya bisa merengutkan dahinya melihat sikap Jessie itu.

"Tubuh itu butuh seorang dewa untuk menjaganya agar tak kenapa-kenapa, apa kau paham !!" Teriak lelaki itu hingga membuat langkah Kialla terhenti.

"Siapa dia ? Apa dia mengetahui siapa aku sebenarnya?" Pikir nya dalam hati.

Lelaki itu pun berjalan mendekatinya.
"Ya benar aku tahu semua" Lelaki itu tersenyum.

"Apa yang kau tahu?" Tantang Kialla yang mencoba mengelak.

"Dirimu yang berada ditubuh gadis ini, aku tahu semua" jawab lelaki itu yang sontak membuat Kialla kaget.

"Si..siapa sebenar nya kamu?" Gugup Kialla yang penasaran.

"Aku Budi. Aku adalah Dewa pelindungmu sekarang" jawab lelaki itu lalu tersenyum.

Bus pun tiba, pandangan Kialla teralihkan oleh bus yang datang. Ketika ia menoleh kearah lelaki yang berdiri dihadapannya tadi itu tiba-tiba menghilang. Kialla melihat disekitarnya,

"Dia benar-benar sudah pergi" ucapnya seraya menghembuskan nafas.

Didalam bus Kialla masih memikirkan siapa sebenarnya lelaki itu, kenapa lelaki itu mengetahui siapa sebenar nya dirinya ( Kialla yang berada ditubuh Jessie).
Apa mungkin lelaki bernama Budi itu benar seorang dewa yang bertugas untuk melindunginya. Pertanyaan itu terus bermunculan di benaknya.

Keesokannya, diruang kelas sebelum Kialla tiba Hera dan teman-temannya masih belum puas untuk menjahilinya. Hera menyuruh Dio untuk menaruh laba-laba hewan yang sangat ditakuti Jessie itu kedalam laci Jessie.
Ketika Kialla yang beraga Jessie itu datang memasuki kelas mereka langsung bubar kebangku masing-masing. Teman-temannya menatapnya dengan senyum-senyum yang mencurigakan. Ia tak mengindahkan itu dia tak peduli apa yang sedang mereka rencanakan kali ini untuk mengerjainya. Ia pun membuka lacinya. Mereka yang berada disitu tak sabar akan reaksi nya. Iapun melihat ada laba-laba didalam lacinya, namun reaksinya biasa saja sampai ia menutup lacinya kembali. Merekapun bingung mengapa Jessie baik-baik saja biasanya Jessie akan langsung teriak jika melihat laba-laba. Ia pun berjalan kearah bangkunya, ia berpapasan dengan Hera. Ketika ia berlalu tiba-tiba Hera berteriak sejadinya sebab laba-laba itu ada dibajunya Hera. Ia pun tersenyum puas karena Hera gagal mengerjainya tapi malah berbalik kedirinya Hera sendiri.
Mereka yang diruangan kelas itupun tertawa melihat Hera yang menjerit.

Tak lama suasana kelas pun kembali hening ketika Ibu Julia memasuki kelas.  Selang Bu Julia masuk ke kelas tak lama masuk seorang siswa baru. Semua mata terpana melihat siswa baru itu. Wajah yang sangat bersinar, ketampanannya membuat siswi-siswi terkagum-kagum termasuk Hera.

"Anak-anak kita kedatangan siswa baru, silakan perkenalkan dirimu.." pinta Bu Julia kepada murid baru itu.

"Hallo, perkenalkan nama saya Budi" senyum budi memperkenalkan diri.

Kialla yang tak peduli dengan kedatangan murid baru itu tiba-tiba mengangkat kepalanya melihat kedepan setelah mendengar nama Budi.
Nama dan suara yang tak asing itu membuatnya terperanjak dari lamunannya.
Matanya terbelalak menatap wajah yang tak asing itu. Ternyata benar dia si Budi lelaki misterius itu.
Budi juga menatapnya dengan senyuman khas nya.

Magic Diary : Who I am ?Where stories live. Discover now