#18

25 1 0
                                    

Rey mengajak Kialla untuk mencari udara segar diluar ruangan. Ia mengajaknya untuk berkeliling di taman rumah sakit menggunakan kursi roda karena kondisi Kialla yang sangat lemah yang tak mampu untuk berjalan.

Sesampainya ditaman Rey menghentikan langkahnya dan melepaskan tangannya pada pegangan kursi roda Kialla lalu duduk dikursi yang ada disana. Ia tersenyum ke arah Kialla yang menyampinginya.

"Bagaimana? Disini udaranya sangat segar bukan?" Kata Rey mencoba menghilangkan kecanggungannya dan memulai membiasakan diri dengan raga Kialla yang asli.

Kialla hanya diam.

"Sejak kapan kau mengetahui semua ini?" Tanya Kialla dengan pandangan kosong kedepan dan raut wajah yang datar.

Rey terdiam sejenak.

"Waktu itu aku tidak sengaja melihatmu bersama Joi yang tampak terburu-buru hendak pergi kesuatu tempat dari arah gedung pertunanganmu. Karena penasaran aku terus mengikuti kalian tanpa kalian sadari hingga aku mendengar semua percakapanmu dengan Jessie" kata Rey memberikan penjelasan kepada Kialla.

"Awalnya aku sangat terkejut dan merasa tak percaya dengan apa yang aku dengar. Namun mengingat Jessie waktu masih diragamu itu mengenaliku dan tahu namaku padahal aku tak mengenalnya, jadi ku putuskan menemuinya di rumah sakit untuk menanyakan kebenaran padanya. Dari situ aku mulai yakin bahwa dia adalah Jessie setelah aku memanggil nama nya lalu raut wajahnya terlihat sangat gelisah." Lanjutnya.

Lalu Kialla pun menoleh ke arah nya.

"Apakah seperti ini raut wajahnya?" Tanya nya dengan menunjukan wajah gelisahnya yang membuat Rey terkekeh. Mereka pun tertawa bersama.

"Terima kasih Rey sudah mau bersamaku hingga hari ini" ucapnya lalu tersenyum.

Rey pun membalas senyum nya lalu mengangguk.

Rey mendekat ke arah Kialla yang masih terduduk di kursi roda dan berlutut dihadapannya lalu ia meraih tangan Kialla.

"Besok adalah hari kelulusan kita. Aku berjanji setelah kelulusan nanti, aku akan melamar mu. Tak peduli dengan keadaanmu dan jangan menolakku" ucapnya lalu mengecup kening Kialla.

Kialla hanya bisa menangis ia tak mampu untuk berkata apa-apa lagi.

Hingga Jessie dan Joi menghampiri mereka dan memeluk Kialla yang tengah menangis itu.

"Kami akan selalu bersamamu sampai kapanpun" ucap Jessie.

Kialla merasa sangat bahagia memiliki orang-orang yang menyayanginya dengan tulus seperti mereka.

****

Hera melambaikan tangan dan tersenyum ke arah Jessie yang baru saja tiba di sekolah.

Jessie hanya gugup saat melihat Hera yang seolah memanggilnya itu.

Hera pun merangkul bahunya namun Jessie masih tampak takut melihat Hera. Karena selama ini Hera selalu membully nya.

"Hei kau kenapa?" Tanya Hera lalu menatapnya heran.

"Ah itu aku. Hm tidak apa-apa" jawab Jessie gugup.

"Kau marah padaku ya?" Ucap Hera yang membuat Jessie menatapnya.

"Aku minta maaf Jess, aku ingin sekali hadir di pesta pertunanganmu tapi hari itu bertepatan dengan acara keluarga mamaku. Jadi aku mau tidak mau harus ikut mama" ucap Hera memelas.

Jessie hanya tertawa kecil melihat sikap Hera yang berubah padanya.

"Kau bahkan membuat musuhku menjadi temanku Kialla" gumamnya yang masih tersenyum menatap Hera.

Magic Diary : Who I am ?Where stories live. Discover now