#14 Permainan dimulai ! (1)

12 0 0
                                    

Kialla keluar dari kamarnya dan meninggalkan Jessie sendirian. Kali ini ia sedang memikirkan satu rencana untuk membalas perbuatan Clara dan ibunya.
Kialla pun pamit pulang kepada ibunya yang masih menjaga kedai.
Ketika ia melangkah keluar kedai, tangan nya tiba-tiba ditarik oleh seseorang dan membawanya kearah sudut gang.

"Lepaskan!!" Bentaknya.
Ia pun melihat orang yang menarik tangan nya itu ternyata adalah Joi.

"Kenapa? Apa kau sedang meminta bayaran kepadaku karena aku telah memaksamu membantuku semalam hah?" Kata Kialla dengan nada meremehkan.

"Ciih, Siapa kau sebenarnya?" Tanya Joi dengan wajah yang serius.

"Bukankah kau sudah tahu siapa aku? Aku teman nya Kialla kau sudah tahu itu!" Jawab Kialla yang masih tak paham dengan maksud Joi.

"Tidak. Siapa kau sebenarnya?" Tanya Joi lagi lalu membungkuk seraya mendekatkan wajahnya tepat dihadapan wajah Kialla yang diraga Jessie itu.

Kiallapun mulai gugup. Ia mulai curiga dengan pertanyaan Joi.

"A-apa maksudmu?" Tanya Kialla gugup.

Joi kembali ke posisinya semula.

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Ini benar-benar diluar nalar manusia" ucap Joi yang semakin membuat Kialla kebingungan.

"Kau... Kialla?" Kata Joi dengan wajah yang masih ragu.

Kialla yang mendengar perkataan Joi sontak kaget. Ia masih bertanya-tanya dalam hati kenapa Joi bisa mengetahui siapa dirinya sebenarnya.

"Apa mungkin karena semalam aku membentak dan memaksanya membantuku jadi membuat dia curiga" gumam Kialla dalam hati yang masih merasa bingung.

Kialla masih menatap Joi dengan heran. Lalu mencoba mengelak dari Joi.

"Oh kau salah paham" ujar Kialla lalu berlalu.

"Tidak. Aku tahu kau Kialla aku sudah mendengarnya. Kau dan Jessie, gadis yang sekarang ditubuhmu itu" tegas Joi.

Kialla pun menghentikan langkahan nya setelah mendengar pernyataan Joi.
Dia lalu menoleh kearah Joi.
Joi pun melangkah kearah nya.

"Aku sudah tahu semua nya sekarang kau tak perlu menyembunyikan nya" ucap Joi dengan nada lemah lalu memeluk Kialla yang diraga Jessie itu.

Kialla hanya menangis dipelukan Joi.
Merekapun pergi ketaman tak jauh dari kedai ibunya.

Tibanya ditaman Joi dan Kialla duduk dikursi sekitar taman dan mulai berbincang-bincang.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Joi.

"Aku baik-baik saja".

"Bagaimana mungkin kau baik-baik saja, aku mendengar pembicaraanmu dengan gadis itu kalau ibunya sangat jahat, dia benar-benar harus diberi pelajaran beraninya dia memperlakukan temanku dengan tidak baik"

"Apa kau tukang menguping hah?!"

"Hehe... aku hanya tidak ingin melihatmu diperlakukan kasar oleh orang lain, apa kau tau!!"

Kialla hanya tersenyum melihat tingkah Joi yang seakan menghiburnya.
Dia sangat bersyukur karena memiliki sahabat seperti Joi.

"Joi bisa kah kau menolongku satu kali lagi?" Tanya nya dengan wajah yang murung.

"Apapun itu akan kulakukan, katakan saja" ucap Joi lalu tersenyum.

"Aku ingin kau menjaga Ibuku dan Jessie agar baik-baik saja, juga aku mohon kau bisa merahasiakan ini dari ibu"

Joipun mengangguk dan menatap Kialla dengan senyumannya.

"Ada satu hal lagi ini sangat penting, aku harap kau benar-benar mau membantuku" Pinta Kialla kepada Joi lalu tersenyum.

Magic Diary : Who I am ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang