#17 KEMBALI

23 1 0
                                    

Rey melangkah keluar menuju motor yang terparkir di depan rumahnya. Lalu ia menancapkan gas motornya bergegas melaju pergi ke suatu tempat. Tibanya ditujuan, Rey menatap sebuah gedung tingkat dihadapannya. Gedung itu adalah rumah sakit tempat diamana Jessie yang berada diraga Kialla itu dirawat. Ia pun berjalan masuk hingga ia tiba didepan pintu ruangan Jessie dirawat. Rey masih terdiam dan berdiri disana, ia mencoba menenangkan hati nya untuk mencari dan menanyakan kebenaran dari gadis yang berada didalam ruangan itu. Ia pun perlahan membuka pintu dan melangkahkan perlahan kakinya untuk masuk lalu berjalan menuju ke arah gadis yang sedang tertidur lemah dengan selang dihidung dan infus ditangan itu.

"Inikah tubuh gadis yang aku cintai itu" gumamnya dalam hati.
Lalu Ia memberanikan diri memanggil nama gadis tersebut.

"Je...ssie..."

Gadis itu mendengar suara yang tak asing ditelinganya tengah memanggil namanyaIa penasaran dengan orang yang memanggil namanya itu lalu mencoba membuka matanya dengan perlahan. Dilihatnya Rey yang sedang berdiri disampingnya itu, matanya pun membulat tak percaya Rey memanggilnya dengan nama JESSIE dihadapannya.

"Rey??" Lirihnya pelan.

Rey pun tak bisa menyembunyikan wajah kagetnya itu ketika gadis dihadapanya itu tahu akan namanya. Ini memang bukan pertama kalinya gadis itu memanggil nama nya seolah mengenalinya. Pada malam itu pun malam dimana hari pertunangan Jessie gadis itu tiba-tiba datang memanggil namanya.

"Ka-kamu adalah Jessie?" Tanyanya mencoba meyakinkan dirinya yang masih belum percaya.

Gadis itu hanya terdiam dan menatap gelisah ke arah nya.

Disisi lain di acara pertunangan Jessie dan Mike, Kialla yang diraga Jessie itu masih menatap wajah ibunya yang terkulai lemah. Tiba-tiba dua anggota dari kepolisian datang dengan tujuan untuk menangkap Mike atas tuduhan pemalsuan identitas.

"Apa apaan ini?" Kata Mike yang kaget lalu mengelak.

"Ini adalah berkas-berkas bukti atas tuduhan pemalsuan identitas saudara Mike Andreas, dengan ini anda kami tahan" tegas salah satu polisi tersebut.

Semua mata tak percaya akan kejadian itu. Sontak membuat ayah Jessie kaget dengan kedatangan dua polisi tersebut. Salah satu polisi itupun menjelaskan kedatangan mereka untuk menahan Mike dengan tuduhan pemalsuan identitas . Ketika ayah Jessie membaca sebuah surat identitas asli dari Mike itu membuat nya merasa telah ditipu oleh Mike yang ternyata adalah seorang mata-mata dari perusahaan saingannya.
Ibunya Jessie tampak gelisah melihat kejadian itu. Ia hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya nanti.

"Lepaskan! Ini tidak benar!" Teriak Mike mencoba melepaskan tangan nya yang diborgol untuk membela dirinya.

Plak

Satu tamparan yang mendarat tepat dipipi Mike oleh ayah nya Jessie.

"Berani- beraninya kamu mau tipu saya" ucap ayah Jessie murka kepadanya.

Mike hanya tersenyum licik menatap ayahnya Jessie.

"Jika bukan karena wanita yang disampingmu itu aku tak akan senekat ini untuk menyamar menjadi orang lain. Karena ia datang padaku dengan iming-iming rahasia perusahaan milikmu, jadi siapa yang tidak tertarik?" Kata Mike yang membuat Ayah Jessie semakin murka.

Kedua polisi itupun menyeret Mike keluar dari ruangan tersebut. Lalu Ayah nya menoleh kearah ibunya dengan tatapan benci. Ia tak percaya wanita itu berani menghianati nya. Iapun menghampiri wanita itu lalu mengayunkan tangannya seakan ingin menampar wajah istrinya itu.

"Wanita ini!!" Teriaknya murka.

Plak

Kialla dengan sigap melindungi ibu tirinya Jessie. Tamparan ayahnya itu salah sasaran dan mendarat ke pipinya Kialla yang diraga Jessie tersebut.
Ayah dan ibunya Jessie terbelalak ketika melihat Kialla yang mendapat tamparan ayah nya itu. Bibir Kialla terluka sebab tamparan keras tersebut.

Magic Diary : Who I am ?Where stories live. Discover now