Prolog

735 30 38
                                    

Disebuah rumah yang cukup besar tinggallah sepasang suami istri.Lee Kangin dan Lee Yuri(ini namanya aku ngarang ya dan bukan cast tetap hanya sementara). Mereka memiliki seorang putra bernama Lee Hyukjae atau biasa dipanggil Eunhyuk yang berumur 7 tahun.

Mereka adalah keluarga bahagia dan harmonis. Semua orang yang melihatnya pasti akan iri. Hampir tidak ada masalah yang berarti yang menggoyahkan rumah tangga mereka. Hingga lahirlah sosok bayi mungil polos nan tanpa dosa merubah segalanya. Bayi mungil tersebut bernama Lee Donghae atau biasa dipanggil babyHae.

Bayi yang belum genap berusia 1 tahun tersebut harus merasa penolakan dari ayah serta kakaknya. Apa penyebabnya?penyebabnya adalah,sang bayi mungil terlahir dengan buta dan wajahnya yang sedikit cacat. Hal itulah yang jadi penyebab bayi mungil itu ditolak mentah-mentah bahkan dihari ia baru dilahirkan.

Penolakan yang tentu sangat melarakan bagi Yura sang ibu. Tapi Donghae yang masih sangat kecil belum tahu apa itu penolakan. Bahkan dia selalu mendekati ayah dan kakaknya yang jelas-jelas menolaknya mentah-mentah bahkan sudah sampai berperilaku kasar tapi Donghae seakan tak jera malah semakin menempeli mereka. Maklum dia hanya anak umur satu tahun.

Seperti saat ini. Donghae tengah menempeli sang kakak yang tengah belajar. Dengan merangkak Donghae mendekati sang kakak.

"Ung,Hae au ain (hyung Donghae ingin main)" ujar Donghae sambil menggapai-gapai sang kakak.

"Minggir anak sialan,jangan dekat-dekat denganku!"ujar Eunhyuk dengan nada tinggi.

"Ung,ain(hyung main)"ujar Donghae tidak mau menyerah.

"Ku bilang jangan dekat-dekat denganku,apa kau tuli eoh?! Apa selain buta dan cacat kau juga tuli?pergi!aku tidak mau dekat-dekat denganku!" marah Eunhyuk lalu mendorong tubuh mungil sang adik sampai kepala sang adik membentur meja cukup keras dan menangis.

Brak!

Dugh!

"Huwaaa po!( huwaa appo)" ujar Donghae kecil sambil menangis dan memegang kepalanya.

Yuri,sang ibu yang mendengar sang putra menangis pun berlari tergopoh-gopoh dari arah dapur. Setelah sampai di tempat sang putra Yuri kemudian menganggat sang putra lalu berusaha menenangkan nya.

"Cup-cup uljima Hae. Mana yang sakit sayang?biar eomma lihat" ujar Yura berusaha menenangkan sang putra.

"Hiks...hiks po ma po huwa( hiks...hiks.. Appo eomma appo huwa)" ujar Donghae kecil sambil menyentuh dahi yang kini mulai memerah.

"Astaga!apa ini sakit sayang?eomma usap nee? Setelah ini pasti sudah tidak sakit. Sekarang Hae diam eoh,nanti Hae bisa sedak nafas" ujar Yura sambil mengusap dahi sang putra yang memar.

Setelah sekitar 10 menit kemudian Donghae kecil telah tenang dan kini sudah tertidur di gendongan sang ibu. Tangisnya pun sudah berhenti meski masih menyisakan isakan kecil.

Yura yang melihat sang anak telah tertidur pun langsung membawa sang putra ke kamarnya. Setelah menidurkan sang putra Yura pun kembali menemui anak pertamanya dengan raut wajah yang marah dan hal ini membuat Eunhyuk ketakutan.

"Apa yang kau lakukan pada adikmu Hyuk?!kau mendorongnya?! Tidak kah kau bisa bersikap baik pada adikmu?!dia masih kecil Hyuk!"ujar Yura marah.

"Aku tidak perduli!aku membencinya!aku tidak suka dia dekat-dekat denganku!"ujar Eunhyuk dengan berteriak sambil pergi dari sana membawa buku pelajarannya.

"Yak Lee Hyukjae!kembali!eomma belum selesai!"teriak Yura.

"Aku benci eomma hiks"ujar Eunhyuk berlari sambil terisak.

Brak!

Pintu kamar Eunhyuk tertutup dengan kasar. Yura hanya bisa menghela nafasnya kasar. Anaknya ini benar-benar sudah kelewatan.

Saat Yura tengah sibuk mengendalikan emosinya,Kangin datang dengan wajah yang marah. Kangin sempat melihat Yura sang istri memarahi anaknya. Kangin menghampiri sang istri dengan wajah yang merah padam.

"Apa yang kau lakukan pada anakku Yura!kenapa kau memarihinya?apa karna anak sialmu itu kau sampai tega memarahi anakmu sendiri eoh?!"tanya Kangin dengan emosi yang meletup-letup.

"Aku memarahinya karna dia dengan teganya mendorong Donghae. Dan jangan pernah sebut Donghae dengan anak sial. Dia juga anakmu jika kau lupa!"jawab Yura juga terbawa emosi.

"Aku tidak pernah memimiliki anak buta dan cacat sepertinya!dia bukan anakku!"sahut Kangin dengan tangan yang sudah terkepal.

"Jangan karna Donghae buta dan cacat kau sampai tega tidak mengakuinya Lee Kangin!dia darah dagingmu juga!dimana hati nuranimu?"tanya Yura masih dengan nada tinggi.

"Aku tidak peduli. Aku tidak akan pernah menganggapnya anakku sampai KAPANPUN!"jawab Kangin penuh emosi dan penekanan di akhir kalimat.

"Jika kau tak mau menganggapnya sebagai anakku tidak papa. Aku akan pergi dari sini. Aku sudah tidak sanggup hidup dengan seorang yang tidak punya hati seperti mu. Aku akan membawa Donghae bersamaku dan akan pergi jauh dari sini."ujar Yura mulai beranjak dari sana.

"Ok jika itu keputusan mu aku tidak bisa mencegah mu. Pergilah dan bawa anak pembawa sial mu itu jauh-jauh. Jangan pernah tunjukkan rupa buruk rupanya lagi dihadapanku dan Eunhyuk. Dan jangan pernah memintaku mengakuinya sebagai darah dagingku. Darah dagingku hanya Eunhyuk dan bukan si buta dan buruk rupa itu. Pergilah dari sini jangan bawa apupun dari sini. Karna aku tak sudi uangku untuk anak sial mu"ujar Kangin sambil beranjak pergi dari sana dan meminggalkan Yura dengan beruraian air mata.

Yura pun beranjak dari sana dan pergi ke kamarnya untuk mengambil barang-barang nya juga barang-barang bayinya. Tanpa menoleh sedikit pun Yura terus melangkahkan kakinya menuju keluar dari rumah mewah yang sudah ditempatinya selama 8 tahun ini. Telah banyak suka duga yang ia lewati di rumah mewah ini hingga untuk menengoknya pun rasanya sangat enggan.

"Eomma akan membesarkanmu dan merawatmu Hae. Tidaklah akan Eomma biarkan orang lain menyakitimu meski itu appa atau hyungmu sendiri. Setelah ini kita hanya akan hidup berdua. Hanya ada kau dan eomma. Tidak ada yang lain. " ujar Yura dalam hati sambil terus mendekap sang putra.

Tanpa sadar seorang anak kecil berumur 7 tahun yang menyaksikan semuanya lewat celah pintu kamarnya dengan perasaan yang tak karuan. Sedih,marah,kecewa bercampur aduk menjadi satu. Menjadikan luka yang membuat otak polos itu dipenuhi dengan dendam juga amarah. Yup,anak kecil itu adalah Eunhyuk. Anak kecil yang tanpa sengaja menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya dan berakhir sang ibu yang membawa sang adik yang sangat dibencinya pergi keluar dari rumah.

Dendam yang tak seharusnya tumbuh di hati bocah berusia 7 tahun tersebut. Menjadikannya pribadi yang sangat nakal cenderung brandalan dan tumbuh tanpa arah.

Membuat dia ingin membalas dendam kepada sang adik yang tak tau apa-apa. Baik Eunhyuk maupun Donghae sama-sama tidak tau kenapa dendam bisa tumbuh. Hanya karna penolakan sang ayah yang tak sudi memiliki anak yang buta juga cacat menjadikan dua bocah mungil jadi korban.

Bukankah seharusnya dendam tak tumbuh dihati bocah berumur 7 tahun? Tapi nyatanya pikiran yang masih sangat polos menjadikannya belum sanggup menerima apa yang terjadi. Mari berdoa semoga dendam itu tidak terus terpupuk dan tumbuh menjadi hasrat ingin menyakiti. Tapi bukankah sifat,sikap dan perilaku seseorang dibentuk dari masa kecil?bagaimana kita saat dewasa itu imbas dari ajaran,didikan kita saat kecil?jika saat kecil kita tumbuh menjadi anak yang baik maka begitu juga saat kita dewasa dan begitu juga sebaliknya? Tapi jika pribadi itu sendiri mau berubah pasti bisa saja berubah. Semua tergantung pada pribadi masing-masing.


Bersambung...
Hallo aku back bawa cerita baru nih. Maaf ff ku yang judulnya the big family belum bisa up. Mungkin bisa secepatnya up. Tunggu aja ya. Semoga suka sama ff baru ku ya. Btw,happy birthday to me yg ke 20 thn. Semoga bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi.

                         Mesuji,25 agustus 2020
                         Ayu indah lestari

Ponakan Donghae 😉❤

Hae hanya ingin bahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang