PART 1

265 21 10
                                    


Yura terus berjalan menyusuri jalanan Seoul yang makin malam makin ramai. Entah ia akan pergi kemana ia juga tidak tahu. Yang pasti,ia akan membawa pergi sang anak sejauh mungkin dari jangkauan suami dan anak pertamanya. Bocah mungil yang tertidur pulas dalam dekapannya tetap tidur tenang seolah tak terusik dengan ke bisikan disekitarnya.

Makin lama Yura berjalan,udara juga semakin dingin. Bocah mungil tersebut mengeliat tak nyaman saat udara malam menerpa kulitnya. Cuaca hari ini sangat tidak mendukung. Langit yang semula cerah kini berubah mendung dan siap menumpahkan isinya. Benar saja tak lama hujan mulai turun. Banyak pejalan kaki yang berlarian untuk mencari tempat berteduh,begitu juga Yura. Yura berlari ke sebuah emperan kedai guna berteduh dari derasnya air ujan. Bocah kecil tersebut makin mengeliat tak nyaman efek udara dingin yang dibawa bersama air ujan. Merasa tak kuat,bocah mungil tersebut terbangun dari tidurnya.

"Ma ngin ( eomma dingin)" ujar bocah mungil tersebut sembari merapatkan dirinya di pelukan sang ibu.

"Oh Hae dingin eoh?sini biar eomma peluk" ujar Yura sembari merapatkan pelukannya.

Setelah merasa cukup hangat,bocah mungil tersebut kembali tertidur. Yura yang melihat bayinya kembali tertidur pun hanya bisa menangis sambil mengusap punggung sang putra.

"Mianhae,gara-gara eomma Hae jadi seperti ini. Eomma janji akan bekerja keras agar kita bisa memiliki rumah. Untuk saat ini biarlah kita tidur dijalan." gumam Yura.

Sungguh sakit hatinya melihat nasib sang putra. Kenapa tuhan begitu tak adil bagi bayi mungilnya?sudah terlahir buta,cacat dan ditolak oleh ayah dan kakaknya,kini mereka harus hidup di jalanan. Sebenarnya hidup di jalanan adalah keputusan Yura sendiri yang tak ingin anaknya terus-terusan mendapat perlakukan kasar dari ayah juga kakaknya. Andai saja ia bisa sedikit bersabar. Andai saja ia tak memilih untuk membawa pergi sang putra. Andai semua ini tak terjadi,mungkin sang putra masih hidup nyaman dan terjamin disana meski mendapat perlakukan yang tidak baik. Tapi. Nalurinya sebagai seorang ibu yang membuatnya mau tak mau mengambil keputusan ini. Dia hanya tak ingin anaknya harus terus menjadi korban atas takdir yang telah digariskan. Tapi. Bukankah disana juga terdapat anaknya?lalu kenapa ia tak ikut membawanya pergi?jawabannya adalah karna anak Pertamanya sempurna. Tidak buta tidakjuga cacat. Sedangkan anak yang kini bersamanya,dia buta juga cacat. Sang ayah tak sudi memiliki anak yang buta dan cacat. Bahkan untuk sekedar melirik pun dia tak sudi.

Kita berharap semoga bocah mungil tersebut bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik. Meski ia ditolak tapi dia masih punya sang ibu yang akan selalu memberikannya kasih sayang juga rasa aman. Meski jalan hidup yang akan mereka lewati akan terasa berat dan menyakitkan. Dan semoga saja suatu saat nanti ayah juga kakaknya bisa menerimanya. Ya. Semoga saja.

Kembali kepada mereka. Sepasang ibu dan anak yang sampai saat ini masih betah duduk di emperan toko guna menunggu hujan reda. Tapi nampaknya takdir tak berpihak pada mereka. Hujan justru semakin deras dan udara pun semakin terasa dingin. Yura takut jika dia tetap disini maka keesokan harinya sang putra akan demam. Tapi jika dia pergi kemana dia harus pergi?lalu dia akan pergi menggunakan apa?tidak ada payung atau apapun yang bisa ia gunakan untuk menembus lebat nya hujan. Mungkin sebentar lagi hujan akan berhenti,pikirnya.

Lama menunggu rupanya hujan tak kunjung berhenti dan hal tersebut semakin membuat Yura resah. Sang anak mulai menggigil dengan tangan yang mulai terasa dingin. Jika dibiarkan sang anal bisa sakit.

"Tuhan,apa yang harus ku lakukan sekarang?hujan tak kunjung berhenti. Eomma mohon bertahanlah sayang" ujar Yura sembari mengusap-usap punggung sang putra guna menyalurkan rasa hangat.

Saat Yura tengah memberikan usapan-usapan di punggung sang putra,keluarlah seorang wanita paruh baya dari arah kedai tempatnya berteduh. Wanita paruh baya tersebut pun menghampiri mereka.

Hae hanya ingin bahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang