PART 2

234 17 4
                                    


Hari demi hari telah Yura lewati. Hidupnya yang semula serba kecukupan kini harus bersusah payah hanya untuk sesuap nasi. Sejak beberapa hari yang lalu,Yura memutuskan untuk mencari pekerjaan. Ia tak ingin membebani eomma Park. Meski eomma Park memiliki sebuah kedai,tapi Yura tidak mungkin terlalu berharap pada hasil kedai tersebut. Donghae sang putra memerlukan perhatian khusus. Meski usia Donghae baru 1 tahun tapi segala sesuatu harus dipersiapkan sekarang bukan?waktu cepat berlalu. Jika tidak dipersiapkan dari sekarang lalu kapan lagi?

Nantinya,Donghae akan sekolah. Dan biaya sekolah memerlukan biaya yang sangat banyak. Belum lagi biaya yang lainnya. Yura bertekat akan membuat sang anak bisa melihat. Hanya tinggal perlu uang sekitar 70 juta maka anaknya akan bisa melihat. Oleh sebab itu Yura sedang bekerja banting tulang agar keinginannya tersebut tercapai. Mungkin jika anaknya bisa melihat,sang ayah bisa mengakuinya sebagai anaknya?.

Seperti pagi ini,Yura telah bangun sekitar jam 5 pagi dan tengah bersiap menuju tempatnya bekerja.

"Kau yakin akan berangkat sekarang Yura-ya?ini masih terlalu pagi dan juga anakmu saja belum bangun. Bagaimana jika dia bangun dan tak menemukan eommanya?dia pasti menangis"tanya eomma Park pada Yura.

"Aku yakin eommonim. Lagian BabyHae selama ini juga tidak pernah rewel jika ku tinggal. Eomma tenang saja nee. Doakan saja semoga hari ini pekerjaanku di ladang berjalan lancar. Aku pamit eommonim" jawab Yura sekaligus pamit kepada eomma Park.

"Baiklah. Hati-hati dijalan. Dan ini bawa bekalmu"ujar eomma Park sembari menyerahkan sebuah bingkisan kepada Yura.

"Gomawo eommonim. Aku titip babyHae. Jika babyHae bangun,aku sudah menyiapkan susunya. Eommonim hanya tinggal memasukkannya kedalam dot dan ditambah air hangat saja."pesan Yura

"Baiklah. Akan aku lakukan. Cepatlah berangkat sebelum pagi. Perjalanan dari sini ke ladang sangat jauh"sahut eomma Park.

"Nee"ujar Yura singkat lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kediaman Park.

Setelah memastikan Yura telah jauh eomma Park pun masuk ke dalam rumahnya. Eomma Park pun menuju ke dapurnya untuk melihat apakah ada bahan yang habis atau tidak. Sebelumnya,eomma Park pergi ke kamarnya guna memastikan apakah babyHae masih tidur atau sudah  bangun. Setelah di pastikan babyHae masih tidur,eomma Park pun kembali melanjutkan langkahnya menuju ke dapur.

Eomma Park pun mengecek bahan-bahan yang tersisa. Saat dirasa ada beberapa barang yang habis,eomma Park memutuskan untuk pergi ke pasar. Beruntung jarak antara rumah dan pasar tidak terlalu jauh hanya butuh waktu sekitar 15 menit dengan berjalan kaki jadi eomma Park tak terlalu khawatir meninggalkan babyHae seorang diri.

Sekitar 30 menit kemudian,eomma Park telah sampai di rumahnya. Eomma Park pun langsung menuju ke dapur untuk menaruh belanjaannya. Saat eomma Park tengah menaruh belanjaannya,tiba-tiba terdengar suara tangisan babyHae yang mencari sang ibu.

"Eomma hiks hiks... Eomma dimana?"tanya Donghae sambil meraba-raba mencari keberadaan sang ibu.

Eomma Park pun menghampiri babyHae lalu membawanya dalam dekapannya dan menepuk-nepuk pantat bayi tersebut guna menenangkan nya.

"Oh babyHae sudah bangun eoh?cup cup sayang jangan menangis. Eommamu sedang pergi bekerja,babyHae tenang ya? BabyHae kan anak pintar"ujar Eomma Park menenangkan.

"Nee hiks halmonie"sahut Donghae masih sambil terisak.

"BabyHae tidur lagi eoh. Ini masih terlalu pagi. Biar halmonie temani"ujar eomma Park sambil kembali membaringkan Donghae ke ranjang dan ikut berbaring disampingnya sambil menepuk-nepuk pantatnya agar kembali tertidur.

Hae hanya ingin bahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang