Look At Me [END!]

32. Rifa dan Agam

"Hujan itu turun, bukan jatuh. Yang jatuh itu aku, di hatimu."

——————————

Aa💋

Kluar gw d dpn!

Rifa mengerjap-ngerjapkan matanya, tak percaya dengan apa yang ia baca. Apakah Agam sedang nge-prank Rifa? Gadis itu menggigit jari-jari kukunya, dengan mata yang tak lepas dari layar ponsel yang menampilkan pesan dari Agam.

Huft! Dia bingung sekarang. Haruskah ia keluar? Tapi kalau keluar, Rifa takut Agam tidak ada, dan membuat nya kecewa. Tapi kalau tidak keluar... ah Agam tidak mungkin mau repot-repot kerumahnya malam-malam begini, mau apa coba? Lagi pula Rifa tidak berharap itu terjadi, seperti pacaran pada umumnya. Agam sudah mau menerima nya saja itu sudah amat sangat cukup baginya.

Aa💋

Cpt!!

Aa beneran kesini?

Y, cpt.

G boong kan?

G

G niat prank gue kan?
Bilangnya kesini tapi boong

Gw pergi.

Ehh, jangan -angan!
tunggu gue otw

Dengan masih tidak percaya Rifa akhirnya keluar, dan tanpa bisa dipercaya, di depannya sebuah motor sport hitam yang sangat ia kenali terparkir rapih didepan rumahnya. Tak ketinggalan si pemiliknya yang tengah duduk manis sambil memainkan ponselnya.

"A?" Panggil Rifa ragu.

Agam menoleh, ia melepaskan helm nya dan menghadap pada Rifa yang masih mematung dengan mulut terbuka.

Agam terkekeh melihat sikap gadisnya yang begitu menggemaskan.

"Awas kemasukan gajah," ucap Agam, seraya menempelkan telapak tangannya pada mulut Rifa.

Rifa tersentak saat mendapatkan perlakuan tak biasa dari Agam.

"Emm, nga-ngapain disini?" Tanya Rifa gugup.

"Salah kalau gue main kerumah pacar sendiri?"

Rifa mengulum bibirnya mendengar jawaban Agam.

"Ya-ya enggak, cuma, cuma-"

"Cuma apa hem?"

"Nggak, lupain aja, diluar dingin masuk yuk," ajak Rifa.

"Gak usah, gue mau ngajak lo jalan bisa kan?"

Rifa membolakan matanya. "Jalan?"

"Iya, mau?"

"Mau!!" Ucap Rifa semangat.

"Bentar gue ganti baju dulu." Saat Rifa berbalik, lengan Agam menahannya.

"Gak usah."

Rifa mengerucut bibirnya. "Masa gue pake piyama sih."