Beginning

122 31 1
                                    

Devany Lorenz, itu adalah namaku. Nama kedua setelah aku mendapat kesempatan kedua untuk kembali menjalani kehidupan baruku -lagi.

Awalnya, aku hanya seorang gadis yang hidup sederhana bersama keluarga kecilku. Semua orang disekitarku memanggilku, J, Jesslyn McLorenz, itu nama pertamaku.

Akhir dari hidupku terbilang cukup baik bagi semua orang yang telah kutinggalkan. Aku meninggalkan dunia dalam keadaan damai tanpa perkara.
Namun, kurangnya rasa kasih sayang yang membalut diriku membuatku ingin tuk hidup kembali.
Ingin mendapat banyak cinta lagi.
Ingin hidup dan bisa menjalani kehidupan lagi.

-
Author's POV

Alam baka...

Para pengurus dan penanggungjawab alam baka sibuk berdebat untuk memutuskan sesuatu yang sangat mengerikan, untuk menunjuk calon selanjutnya. Pekerja Tangan Iblis.

"Siapa lagi yang harus kita tunjuk untuk melakukan tugas keji ini??! Aku sudah sangat muak!"

"Kita memang sangat membutuhkan seorang lagi untuk mengurus bagian Barat. Apa kau tidak cukup mengerti?"

"Wahai Para Penjaga! Panggilkan mereka dari setiap tingkat untuk mengikuti tugas ini!"

"Baik."

Para penjaga mulai berpencar dan mendatangi masing-masing tingkatan surga untuk mengambil beberapa calon.
Dari setiap tingkatan, terdapat 20 orang menjadi perwakilan. Jess termasuk orang itu dan terbilang yang paling muda.

Semua orang berkerumun dengan penuh rasa bertanya di aula yang sudah terdapat Para Yang Mulia.
Ruangan ini memiliki aura seperti ruang sidang yang siap menjatuhkan vonis dari Para Hakim dan Juri.

"Dengarkan baik-baik apa yang akan disampaikan oleh Para Hakim pada kalian semua! Hakim silahkan."

"Baiklah, dengarkan aku wahai para penghuni surga! Aku sebagai wakil dari Para Yang Mulia telah merundingkan sebuah keputusan ini sebagai keputusan untuk menunjuk orang kesepuluh untuk melakukan tugas ini. Sebelum aku akan memaksa penunjukkan ini, aku akan bertanya kepada kalian semua. Adakah yang sukarela untuk melakukan tugas ini?" Tanya Hakim Utama, disusul ia duduk di singgasananya.

Semua pasang mata saling memandang dan bertanya, apa yang harus mereka lakukan jika menerima tugas itu.

"Yang Mulia, tugas apakah itu?" Salah seorang dari tingkat kelima bertanya, kini para hakim yang berpandangan. Seolah juga bertanya, "apa yang harus kita jawab?".

Hakim itu kembali berdiri, wajahnya sedikit terkejut.
"Maaf jika aku memang harus memberitahu ini kepada kalian, namun kalian akan menjalankan tugas yang memang tidak seharusnya dijalani, yaitu menghakimi mereka yang masih membuat kekejian di muka bumi bagian barat. Kami menyebutnya, Pekerja Tangan Iblis."

Hening.

Diam tak bergeming.

Tak ada sekata pun keluar lagi ketika kalimat itu terlontar keluar.

Angin sudah tak terasa berhembus melampaui, mengumpat seperti menghilang.

Isakan tangis mulai terdengar.

"Aku berharap kalian ada yang bersedia untuk melakukan tugas itu, jika tidak maka para roh yang masih terambang diantara dua alam akan sesat dan tidak bisa hadir ditempat yang seharusnya." Lanjut Hakim itu.

Para penghuni saling menunjuk, menyuruh, dan ada pula yang diam. Jess pun hanya terdiam dan memikirkan apa yang harus ia lakukan.

"Apa yang akan ku lakukan? Aku sangat merindukan mereka, namun bisakah aku melakukan itu??" Batinnya berbisik, mulai gelisah.

Semua terasa riuh dan semakin kacau karena calon "Pekerja Tangan Iblis". Bahkan jika iblis bisa melihat apa yang terjadi disini, mungkin ia akan tertawa dan menertawakan para Malaikat yang ada.

"Baiklah, jika kalian tidak ada yang menjadi sukarelawan, maka kami para hakim akan memilih...."

"Apakah ini kesempatan ku untuk bertemu keluargaku?" Batinnya masih terus sibuk bertanya,

"Dan kami para hakim akan memutuskan calon 'Pekerja Tangan Iblis' bagian Barat..."

"Aku yakin ini kesempatanku!" Katanya, tidak ragu lagi.

"AKU!"

Semua pasang mata memandangnya dengan rasa terkejut yang campur aduk. Senang, sedih, dan tidak percaya.

"Apa dia bisa melakukannya?"
"Syukurlah, saudaraku akan selamat!"
"Dia terlalu muda untuk melakukan tugas itu."
"Aku sungguh tidak percaya,"
"Wahh, dia berani sekali."

Terdengar suara bisikan dari setiap orang yang memandang tubuh J.

"Hei, bukankah namamu Jesslyn?" Tanya dari salah seorang Juri.

"Benar, itu aku." Suara lembutnya terdengar gemetar, sepertinya dia ketakutan.

"Apa kau yakin kau bisa melakukan tugas ini? Apa kau sanggup?" Pertanyaan dari juri itu menyudutkan dirinya. Namun, itu tidak mengubah keputusan yang telah diambilnya.

"Ya, aku bersedia."

"Ikut Kami, Kami akan mengurus semua yang kau butuhkan di dunia pertamamu lagi."

-

Inilah awal dari semua keputusan yang ku buat. Keputusan yang seharusnya tidak dilakukan oleh makhluk sepertiku.
Tapi, aku memilihnya hanya sekedar untuk dapat kembali,
untuk sekedar berjumpa dengan mereka yang ku sayangi.

Kembali ke awal perkenalan.

Kenalkan, aku Devany Lorenz. Nama kedua yang kuambil dari kata 'devil' dan 'angel' karena tugas ini.
Pekerja Tangan Iblis.

Entah apa aku bisa melakukan tugas ini. Tapi hal yang paling ku tunggu adalah demi melihat mereka lagi. Mereka yang ku sayangi.
Aku akan memerankan hati dari seorang Malaikat Penyelamat bagi mereka yang tersesat, sekaligus menjadi pribadi Iblis untuk mengadili mereka yang masih membuat kekejian dan mengotori dunia dengan dosa mereka.

Selamat datang dan selamat terlahir kembali.















Untukku.

Their Call Me : Psʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora