First Job

34 21 2
                                    

Matahari kembali mengintip dibalik celah gorden jendela. Mata J perlahan membuka dan mulai terbangun.

'Apa tidurmu nyenyak?' Lisa duduk di sebelah J sambil menatapnya dengan mata gelapnya.

J mengangguk, "Ya, apakah kau juga?" tanyanya dengan setengah sadar, sambil terus mengusap matanya.

'Apa makhluk sepertiku tidur?' tanya Lisa begitu polos, seperti tanpa dosa. J tertawa kecil. Nyawanya belum mengumpul namun ia sudah tertawa.

"Hahahaha, oh iya, maaf aku lupa."
J menepuk jidatnya.

Hari ini, J menuliskan laporan untuk Para Yang Mulia mengenai hari pertamanya dan akan berlanjut hingga seterusnya. Itu akan menjadi kewajibannya sebagai laporan harian. Selain itu, banyak hal yang ia harus pelajari dari buku-buku yang diberikan oleh Mereka.

Buku-buku itu sangatlah terlihat kuno dan bagi yang melihatnya pasti akan muak untuk membacanya. Namun, ada hal menarik yang terjadi. Lembaran-lembaran yang berwarna agak kuning kecoklatan itu kosong.
Bagaimana aku membacanya? J bertanya-tanya dengan heran. Tidak lama kemudian, buku itu mengeluarkan tinta hitam yang pekat dan menyusun menjadi kalimat.

"Ya ampun, Mereka semua memang luar biasa!"

J memiliki barang-barang penting yang harus dimiliki selagi ia melakukan tugasnya. Barang yang paling penting yang harus selalu ada adalah sebilah pisau yang memiliki ukiran cantik ditambah dengan sebuah permata berwarna biru dibagian genggamannya. Itu merupakan pisau penebus dosa.

Barangnya yang lain ialah dua buah buku memo. Buku itu juga bukan buku biasa, melainkan buku yang menunjukkan dosa-dosa yang dilakukan oleh mereka yang melakukan perlakuan dan pekerjaan yang keji penuh hina, juga menunjukkan nama dan alamat dari orang-orang tersebut.

Selanjutnya ada tanaman dan benih mawar hitam yang sengaja ia pinta ke Para Yang Mulia, ia hanya ingin menjadikan itu sebagai identitasnya. Jika di kehidupannya yang pertama ia menyukai mawar putih, maka kehidupan keduanya ia akan menyukai mawar hitam.

Bagaimana mana ia akan menemukan orang-orang yang ia cari? Tunggu saja apa yang terjadi.

^^^

Dev's POV

"Lisa? Bagaimana kau bisa terjebak disini? Kenapa kau tidak ke tempat asalmu?" Aku bertanya sambil terus berkemas, Lisa sedang duduk di sofa sambil bermain bersama bonekanya.

'Aku ingin membebaskan sahabatku, bisakah kau membantuku?' jawabnya dengan suara imut, "Apa yang bisa ku bantu?"

'Nanti saja, setelah tugas-tugas mu selesai.'

Aku mulai mempelajari bagaimana aku menghadapi orang yang menjadi korbanku, melawan mereka, atau hal yang memang akan terjadi saat aku melakukan penebusan dosa. Ah, ini benar-benar diluar nalar. Pekerjaan ini, apakah aku bisa melakukannya?

Buku memo yang terbuka memperlihatkan halamannya, tiba-tiba menunjukkan sebuah alamat rumah beserta nama seseorang.

Leonardo Stevano, 35 years old
Britain St. 105 ( Hill Resident )

-today at 22:00

Aku mulai mengemasi segala perlengkapan yang nantinya akan kupakai nanti malam. Aku mulai menyantap makanan yang sudah kubeli semalam. Lisa tidak mungkin makan, jadi aku hanya makan sendiri ditemani buku 'Panduan Pengadilan' yang akan menjadi bahan dasar untuk melakukan tugas ini.

...pusatkan semua tenaga mu dan arahkan tanganmu tepat di titiknya, Jantung.....

Makanan yang ku kunyah langsung melesat ke tenggorokan dan membuatku tersedak. Uhuuk! uhuukk! Segera ku minum air putih yang ada di depanku. Santapanku terasa sia-sia sekarang, aku sangat ingin muntah!!!

Their Call Me : Psʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ Where stories live. Discover now