[1]Prolog • Awal

981 62 4
                                    

Pada tanggal 13 Agustus, lahir sepasang anak kembar dari sepasang suami istri.

"Apa nama mereka, sayang?"

"Hm.. bagaimana dengan Na Jeno dan Na Jaemin?"

Sang istri terlihat setuju dengan nama yang diberikan oleh sang suami.

"Selamat datang.. kedua jagoan papa mama.. Na Jeno dan Na Jaemin.."

5 Years Later...
"Aku tak mau tahu lagi, Goongmin! Kau selalu saja dengan perempuan itu! Kau bahkan tidak memedulikan istrimu lagi!"

"Jadi kau mau apa Yoona?!"

"Cerai.."

Jeno dan Jaemin kecil membisu menyaksikan pertengkaran kedua orang tua mereka itu. Jaemin terlihat menahan tangisannya. Jeno yang menyadari langsung merengkuh tubuh sang adik yang hanya berselisih 10 menit darinya.

"Baiklah, lagipula aku sudah tidak mencintaimu. Tiffany jauh lebih baik darimu. Ayo cepat urus surat cerai. Aku muak denganmu"

Tangisan Jaemin pecah saat itu juga. Meski ia masih sangat kecil, ia memiliki otak yang pintar. Ia tahu apa itu arti dari kata "Cerai". Berbeda dengan Jeno yang sepertinya tidak tahu apa apa. Dibandingkan dengan adiknya, Jeno lebih pintar dalam bidang fisik.

Jaemin lari, keluar dari rumah, melewati kedua orang tuanya yang menatapnya heran. Jeno yang sigap langsung mengejar adiknya itu. Ia khawatir. Saat itu cuacanya sangat tidak mendukung. Hujan lebat dan berkabut. Ia mengejar Jaemin sampai jalanan. Disana ia melihat bagaimana adiknya tengah basah kuyup, sambil memeluk boneka ryan kesayangannya, menghadap ke jalan besar, hendak menyebrang. Namun begitu ia akan menyebrang, kilatan cahaya muncul.

BRAK!

"H-hyungie.."

Tidak, itu bukan Jaemin yang tertabrak, namun sang kakak, Jeno. Jaemin meronta ronta meminta tolong. Ia pikir dirinya hilang saat itu juga. Memang, ia kehilangan dirinya. Karena sejak saat itu, Jaemin tak lagi sama.

12 Years later...
"Papa! Mama! Hyung! Cepatlah! Aku tidak sabar ingin sampai ke Seoul! Aku bosan di Kanada"

Sang ibu tersenyum getir. Dalam hati ia takut kembali ke Seoul, tempat yang menyimpan kenangan buruknya. Sang suami yang menyadari itu lalu memeluk sang istri dari belakang.

"Yoona sayang.. tepis segala kekhawatiran dan traumamu itu.. memang jika takdir menginginkan kalian bertemu maka bertemulah. Aku tidak melarang kalian bertemu, juga mereka"

"Terima kasih, Donghae.. aku berhutang budi padamu"

Lee Donghae, seorang laki laki yang kini menjadi suami Yoona. Setelah perceraian itu Yoona memutuskan untuk menghilang dari keluarganya, sampai ia bertemu Donghae. Lelaki itu mengajaknya untuk hidup bersama di Kanada.

"YAK! MARK HYUNG!"

"BERISIK LEE JENO! KAU KENAPA BURU BURU SEKALI?!"

Ya, Lee Jeno, bukan Na Jeno, hidup bersama ibunya, tanpa tahu ia adalah seorang kakak. Jeno kehilangan ingatannya di kecelakaan itu. Dan sejak saat itu juga, keberadaan Jaemin hilang. Ia tidak ikut dengan sang ibu dan ayah mengantar kakaknya ke rumah sakit. Dan sepertinya saat itu Yoona dan Goongmin fokus pada Jeno hingga melupakan Jaemin. Tanpa ada yang tahu, hingga kini, Na Jaemin tengah menunggu keluarganya untuk menjemput dirinya. Ia sendiri, hanya dengan sepercik kebahagiaan disisinya.

___

"Hyung.. Jaemin hyung..."

"Hm? Kenapa Jisungie?"

"L-lapar.."

Jaemin, sosok itu tersenyum. "Bentar ya, hyung cari makan dulu" ujarnya sambil mengelus surai lembut adiknya itu.

Park Jisung, sosok adik yang sempurna dimata Jaemin. Ia menemukannya saat Jisung berjalan lemas di jalanan, Jaemin pun membawanya saat itu juga. Siapa sangka, Jisung malah meminta untuk mengikuti Jaemin. Jaemin sama sekali tidak menolak. Ia malah bahagia memiliki sosok Jisung dihidupnya.

Hingga kini, Jaemin berjuang untuk menghidupi dirinya dan Jisung. Ia tinggal di rumah lamanya. Berdua dengan Jisung. Ia tidak sekolah, uangnya ia gunakan untuk menyekolahkan Jisung.

Jaemin memang hilang selama 12 tahun terakhir. Ia menghilang dan tidak ingin memunculkan dirinya di depan keluarganya. Ia menutup diri. Ia sama sekali tidak tahu keberadaan ibu dan kakak kembarnya. Ia dihantui rasa penyesalan. Namun dalam hati, ia berharap untuk dijemput oleh sang kakak, hidup bersama lagi, senang seperti dulu.

"Jisungie.. besok libur ya?"

"Iya hyung, kenapa? Hyung masih kerja lagi?"

"Iya, di rumah sendiri tidak apa apa kan?"

"Sudah terbiasa hyung.. nanti akan ku undang Chenle kesini"

Zhong Chenle, sahabat Jisung, yang membantu perekonomian Jisung dan Jaemin. Namun Jaemin selalu menolaknya. Tak sesekali Chenle memaksa, ya karena anak itu sangat kaya. Jisung pun tidak pernah komplain tentang itu. Ia bersyukur punya Chenle sebagai sahabatnya. Hanya Chenle saja yang mau membantunya, hanya Chenle yang tahu bagaimana dia, hanya Chenle yang selalu disisinya, selain sang kakak, Jaemin.

Dan ini kisah keduanya, sepasang anak kembar yang terpisah oleh jarak.

Sang kakak yang lupa akan adiknya, dan sang adik yang tidak pernah melupakan kakaknya.

___

To Be Continued

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now