9. Tenggelamnya Fir'aun

60 61 0
                                    

Ada seorang raja yang sangat kejam. Dia juga mengaku sebagai Tuhan. Dialah Fir'aun. Fir'aun hidup masa Nabi Musa.

"Sembahlah aku! Akulah Tuhan !" Seru Fir'aun kepada rakyatnya. Banyak rakyatnya yang mengikuti perintahnya. Mereka takut dengan kekejaman Fir'aun. Namun, Nabi Musa tidak mau mengikuti perintah Fir'aun. Padahal Fir'aun adalah ayah angkatnya.

"mengapa aku harus beriman kepada manusia yang tidak punya kekuatan?" Begitulah pemikiran Nabi Musa.

Suatu hari, Nabi Musa kabur dari istana Fir'aun. Fir'aun marah besar karena Nabi Musa mengabaikan perintahnya. Tak lama, Nabi Musa diangkat sebagai Rasul oleh Allah. Nabi Musa pun berdakwah kepada kaumnya dan Fir'aun.

Nabi Musa ditemani Nabi Harun, saudaranya, berdakwah kepada Fir'aun. Namun, Fir'aun selalu menolak ajakan beriman kepada Allah. Dia merasa hanya dia yang menjadi Tuhan. Berbagai cara ditempuh Nabi Musa dan Nabi Harun, tapi Fir'aun tetap tidak mau. Bahkan, dia bersikap kejam kepada Nabi Musa dan Nabi Harun.

Fir'aun menantang Nabi Musa untuk melawan para penyihir. Para penyihir itu melakukan sihir ular. Ular-ular kecil bermunculan setelah mereka membaca mantra. Nabi Musa pun segera melempar tongkatnya. Tongkat itu berubah menjadi seekor ular yang sangat besar. Ular itu menelan ular ular kecil tipuan para penyihir.

Para penyihir mengakui kenabian Nabi Musa. Mereka mengaku beriman kepada Allah dan Nabi Musa. Namun, Fir'aun tetap tidak bertobat.

"Musa harus disingkirkan!" Ucap Fir'aun dengan kesal. Dia menyuruh para prajuritnya untuk menangkap Nabi Musa dan para pengikutnya.

Nabi Musa mengetahui rencana Fir'aun. Nabi Musa memerintahkan para pengikutnya untuk menyelamatkan diri. Mereka berlari, sementara para prajurit dan Fir'aun mengejar. Sampailah mereka di tepi laut merah.

"Wahai Nabi Musa! Apa yang harus kita lakukan? Fir'aun dan para prajuritnya semakin dekat," kata pengikutnya dengan suara gemetar.

" Tenanglah kalian. Allah akan menyelamatkan kita." Nabi Musa menenangkan para pengikutnya. Nabi Musa segera memukul tongkat kelautan. Seketika, lautan terbelah jadi dua. Di tengah lautan, terdapat daratan. Para pengikutnya kaget melihatnya. Sesaat mereka terdiam.

"Berjalanlah kalian hingga keujung lautan" perintah Nabi Musa.

Mereka mengikuti perintah Nabi Musa. Hingga keujung lautan, tampaklah Fir'aun dan para prajuritnya berjalan melewati daratan di tengah laut merah. Namun, baru sampai setengah lautan, Allah membuat daratan itu menjadi air kembali. Fir'aun dan para prajuritnya pun tenggelam.

Hari-Hari Istimewa Dan Bersejarah Dalam Islam Where stories live. Discover now