Kecelakaan Tanpa Kesengajaan

183 10 0
                                    

"Assalamualaikum!" Ucap ibu dari mendiang Ilham sambil mengetuk pintu rumah Annisa.

"Wa'alaikumsallam," jawab Anto yang merupakan suami Annisa.

Setelah membuka pintunya.

"Eh? Abi? Umi?" Katanya lalu ia mencium tangan mereka berdua.

"Annisa kemana To?" Tanya ibu mertuanya seketika Anto tampak bingung.

"Kenapa To?" Tanya ayah mertuanya.

"Annisa.. lagi jemput Rafli, katanya dia mau ajak jalan sekalian." Jawab Anto lalu ibu mertuanya itu tampak terkejut.

"Apa?" Katanya.

"Astagfirullah," kata ayah mertuanya sambil menghela nafas.

"Cepat telepon dia! Saya gak mau dia manjakan anak itu," perintah ibu mertuanya.

"Iya mi," kata Anto sambil mengangguk.

Saat ia hendak menelepon tak lama akhirnya Annisa pulang bersama Rafli.

"Assalamualaikum," kata Annisa lalu ia langsung membesarkan matanya saat melihat ada kedua orang tuanya datang.

"Umi mau bicara sama kamu," kata ibunya.

"Sayang, kamu ajak dia dulu sebentar." Kata Annisa lalu suaminya itu mengangguk.

"Rafli, ikut om yuk!" Ajak Anto dan akhirnya Rafli mau di ajak pergi bersamanya.

"Kebetulan ada yang mau Annisa omongin sama umi," katanya.

"Omongin apa? Kamu mau ngomongin kalau selama ini kamu sudah memanjakan dia begitu?" Tanya ibunya.

"Abi sudah bilang sama kamu jangan ikut campur lagi urusan keluarga itu, kenapa masih aja kamu samperin?" Tanya ayahnya.

"Umi, abi. Kita semua salah paham, semua ini tidak seperti apa yang kita kira selama ini." Kata Annisa.

"Maksud kamu?" Tanya ibunya lalu Annisa langsung bergegas masuk ke kamarnya.

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Annisa kembali sambil membawa buku harian.

"Ini," katanya sambil memberikan buku hariannya.

"Apa ini?" Tanya ibunya.

"Sebelum Ilham meninggal, dia kasih tahu aku untuk jaga buku hariannya Karlina dan jangan sampai ada orang lain yang tahu. Tapi, aku rasa saat ini sudah waktunya aku untuk membuka semuanya. Aku tahu aku melanggar janji, tapi aku gak bisa biarkan Rafli hidup tanpa kejelasan, dia itu anak Ilham keluarga kita." Jelas Annisa lalu ibunya mulai membaca buku hariannya.

"Astagfirullah," ucap ibunya yang tampak terkejut begitu melihat isinya.

"Jadi, Ilham menceraikan Karlina bukan karena ada orang ketiga atau masalah di rumah tangga mereka, tapi karena Ilham merasa bersalah." Sambung Annisa.

"Jadi, ini alasan dia menceraikan Karlina?" Tanya ayahnya lalu Annisa mengangguk sedangkan ibunya terlihat terisak sambil memegang dahinya.

I'M NOT PELAKORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang