Penyambutan Yang Menyakitkan

142 11 0
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" Kata pak Aji lalu masuklah salah satu karyawannya.

"Permisi pak! Bapak panggil saya?" Tanya Widya.

"Iya, ini ada karyawan baru namanya Karlina saya tempatkan dia di tim kamu jadi tolong kamu bimbing dia ya!" Kata pak Aji.

"Oh! Baik pak! Mari mbak!" Kata Widya lalu mengajak Karlina.

"Permisi pak!" Kata Karlina lalu pak Aji mengangguk setelah itu ia bergegas keluar.

~~~

Sesampainya di tim departemen pemasaran.

"Guys! Hari ini kita kedatangan karyawan baru, namanya mbak Karlina." Kata Widya memperkenalkan Karlina pada karyawan lain.

"Selamat pagi!" Sapa Karlina sambil tersenyum ramah.

"Panggilnya mbak atau apa nih?" Tanya Reza.

"Apa saja boleh," kata Karlina.

"Mbak masih single atau sudah menikah?" Tanya Dandi.

"Eh! Gak sopan banget pertanyaan lo," kata Syerlina menegurnya.

"Saya janda anak 1," jawaban Karlina sontak membuat mereka terkejut.

"Wah! Man, kibarin bendera ini sih judulnya." Kata Fajar sambil berbisik.

"Gue kira masih gadis, janda anak 1 ternyata." Kata Reza sambil berbisik juga.

"Maaf ya mbak! Karyawan disini memang pikirannya kacau semua," kata Widya sambil tertawa kecil.

"Gak apa - apa mbak, saya senang kok kalau lingkungan kerjanya juga gak terlalu serius." Kata Karlina sambil tertawa kecil juga.

"Ya sudah, kalau begitu tempat mbak ada disana nanti saya akan kasih data yang harus mbak input." Kata Widya.

"Iya mbak," kata Karlina setelah itu ia menghampiri tempatnya.

"Lo apa - apaan sih? Pake segala tanya status." kata Triwidya.

"Malu - maluin aja anak STM, pusing gue jadinya." Tambah Syerlina.

~~~

📍Kontrakan bu Desi

Di depan rumah kontrakan tampak para ibu - ibu sedang berkumpul sambil membuat rujak.

"Bu Des!" Panggil bu Lia lalu bu Desi menoleh.

"Itu yang di sebelah bu Mila orang baru?" Tanyanya.

"Iya," jawab bu Desi.

"Kapan pindah?" Tanyanya lagi.

"Kemarin," jawab bu Desi lalu bu Lia bergumam sambil mengangguk.

"Kenapa?" Tanya bu Desi.

"Gak apa - apa, cuma mau tanya aja," kata bu Lia lalu nenek Nur datang.

"Bu Des, ini saya mau bayar yang bulan ini." Kata nenek Nur sambil memberikan uangnya.

"Oh ya, terima kasih ya!" Kata bu Desi lalu nenek Nur langsung pergi.

"Dia adik iparnya bu Nisa," kata bu Desi.

"Adik iparnya bu Nisa?" Tanya bu Lia lalu bu Desi mengangguk.

"Tadinya bu Nisa pikir kalau dia mau tinggal bareng sama dia tapi karena merasa gak enak jadi dia pilih untuk kontrak," kata bu Desi menerangkan.

"Iya sih, kalau tinggal satu rumah sama ipar emang gak enak." Kata bu Lia.

I'M NOT PELAKORحيث تعيش القصص. اكتشف الآن