Santika VS Karlina

153 10 0
                                    

Karlina POV

Karlina mencoba memberontak untuk melepaskan dekapan Bima. Setelah berhasil terlepas dia langsung menamparnya.

"Sebaiknya kamu urus istri kamu itu, jangan sampai dia punya status yang sama seperti saya." Kata Karlina lalu dia bergegas masuk lalu mengunci pintunya.

Setelah itu dia bersandar di pintu sambil menangis. Tak lama Annisa keluar dari kamar dan melihat adik iparnya itu sedang menangis. Dengan cepat dia menghampirinya lalu memeluknya.

"Kamu boleh menangis, tapi jangan sampai terdengar Rafli." Kata Annisa sambil mengusap - usap bahu Karlina.

Terlihat jelas Karlina sangat terbebani dengan hidupnya saat ini, bahkan Annisa bisa merasakan apa yang Karlina rasakan.

"Ilham, tolong jaga anak dan istri kamu ini! Jangan buat mereka menderita seperti ini." Kata Annisa di dalam batinnya meminta mendiang adiknya untuk menjaga Karlina dan Rafli dari atas sana.

~~~

📍Rumah Pak Aji

Setelah masuk ke kamarnya dengan wajah kesal pak Aji melepas jasnya lalu melemparnya ke tempat tidur.

"Apa maksud dia bicara seperti itu?" Katanya sambil bertolak pinggang.

Dengan cepat dia mengambil ponselnya dan menelepon Karlina.

"Assalamualaikum," kata pak Aji.

"Wa'alaikumsallam," jawab seorang wanita namun tampaknya itu bukan suara Karlina.

"Maaf, siapa ini?" Tanya pak Aji.

"Saya adik iparnya Karlina, ada apa pak Aji?" Jawab Annisa.

"Oh begitu? Saya mau bicara sama Karlina bisa?" Kata pak Aji.

"Karlina lagi mandi pak, kalau ada yang mau di sampaikan langsung saja nanti saya sampaikan," sahut Annisa.

"Tidak, nanti saja saya telepon lagi." Kata pak Aji sambil tertawa kecil.

"Pak Aji," kata Annisa lalu pak Aji bergumam.

"Apa saya boleh bicara sebentar sama bapak?" Tanya Annisa.

"Silakan!" Jawab pak Aji.

"Maaf kalau pertanyaan saya agak sedikit lancang, saya dengar bapak duda?" Tanya Annisa lagi.

"Iya, benar." Kata pak Aji.

"Saya melihat isi buku hariannya Karlina, dia bilang dia kebingungan saat bapak menawarkan diri untuk menjadi ayah sambungnya Rafli. Apa bapak sedang mencoba untuk melamar adik ipar saya?" - Annisa -

"Ya... sebenarnya memang itu yang mau saya bicarakan, saya mencoba menawarkan dia untuk menjadi ayah sambungnya Rafli tapi Karlina sepertinya masih butuh waktu untuk mengambil keputusan." - Pak Aji -

"Karlina itu sangat cepat dalam mengambil keputusan, dan saya rasa dia sudah memiliki keputusannya sendiri" - Annisa -

"Apakah saya harus bertanya sama dia?" - Pak Aji -

"Tidak." - Annisa -

"Lalu?" - Pak Aji -

"Jika bapak ingin tahu apa jawaban dia, setidaknya bapak harus mendekati Rafli terlebih dahulu. Maka dengan begitu, baru dia akan menjawab bapak. Karlina tidak akan mau mendekati laki - laki jika Rafli sendiri tidak dekat dengan mereka." - Annisa -

"Saya tahu, maka itu saya selalu mencoba mendekati Rafli setiap hari." - Pak Aji -

"Baguslah kalau begitu, saya juga akan mencoba meyakinkan Karlina." - Annisa -

I'M NOT PELAKORDonde viven las historias. Descúbrelo ahora