Datang Tanpa Undangan

140 12 0
                                    

Di ruang keluarga Santika dan ibunya tampak sibuk membereskan hadiah yang di berikan oleh teman – teman dan keluarganya.

"Yang ini dari siapa ya San? Ibu lupa” tanya ibunya.

"Itu kan dari Sahila,” jawab Santika.

"Loh? Bukannya Sahila kasih mukena?” Tanyanya lagi.

"Itu mah tante Diana bu, gimana sih?” Jawab Santika lalu ayahnya datang.

"San, ini tadi ada kurir antar paket buat kamu katanya." Kata ayahnya sambil memberikan paketnya pada Santika.

Setelah menerimanya Santika langsung membukanya.

"Oh! Ini hadiah dari teman – teman kantor," kata Santika.

"Apa itu?” Tanya ibunya.

"Selimut sama bed cover,” jawab Santika.

"Oh iya! Bu, jas bapak udah di cuci?” Tanya ayahnya.

"Udah, udah ibu gantung malah di lemari." Jawab ibunya.

"Kamu nanti jadi istri yang baik ya! Dengar apa kata suami, jangan kayak kakak kamu susah di atur." Kata ibunya mengingatkan lalu Santika mengangguk.

"Beruntung kamu dapat suami yang baik kayak Bima." Kata ayahnya.

"Udah! Sekarang kamu tidur sana, besok akad nanti kesiangan." Kata ibunya setelah itu Santika bergegas masuk ke kamarnya.

~~~

📍Rumah Bima

Di ruang keluarga tampak ibunya Bima dan kakaknya duduk di sofa.

“Bu, doakan Bima ya!” Kata Bima sambil sungkem pada ibunya.

"Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu,” kata ibunya sambil mengusap kepala Bima.

"Mas, terima kasih sudah mau menjadi wali untuk Bima." Kata Bima pada kakaknya.

"Mas harap kamu dan Santika bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warrahmah. Jadi suami yang bertanggung jawab dan ayah yang baik untuk anak kamu nanti ya!” Kata Hendri lalu Bima langsung memeluknya.

~~~

20.00
📍The Line Group

“Assalamualaikum” Karlina memasuki laboratorium untuk bertemu pak Aji.

"Wa’alaikumsallam,” jawab pak Aji sambil membuat parfum.

"Rafli gak kamu ajak?” Tanya pak Aji.

"Enggak pak, soalnya dia besok masuk sekolah." Jawab Karlina.

"Sekolah? Besok kan hari sabtu? Memangnya dia gak libur?”

"Enggak pak."

"Jadi besok kamu gak datang ke pernikahan adik kamu?” Tanya pak Aji lalu Karlina hanya tersenyum.

"Kenapa? Pertanyaan saya salah?”

"Enggak pak."

"Saya telepon kamu karena saya mau mengajari kamu untuk membuat parfum."

Seketika Karlina tampak sedikit terkejut.

"Apa?” Tanya Karlina.

"Setiap karyawan disini setidaknya harus bisa membuat parfum atau make up sendiri, maka itu setiap minggu saya selalu melakukan training bagi para karyawan untuk membuat make up atau parfum sendiri." Kata pak Aji menjelaskan lalu Karlina mengangguk.

I'M NOT PELAKORDove le storie prendono vita. Scoprilo ora