CHAPTER 15

2.7K 267 6
                                    

Setelah mereka membeli semua perlengkapan Risa dan Rion, mereka pulang namun Rania malah mengambil jalan berlawanan dengan Jason, Rion dan Risa, mereka tidak menyadari kalau Rania tidak mengikuti mereka.

Rania menuju sebuah store yang menjual peralatan Elektronik, dan dia mencari sebuah Laptop agar memudahkan dia dalam mencek penulisan Cerita nya.

Sedangkan Jason,Rion dan Risa sudah sampai di parkiran dan baru sadar ketidak adaannya Rania.

"Ko Jason Ci Rania gak ada."

"Lah iya kemana, gak mungkin nyasar kan."

"Lah kemana Rania ini. Yaudah telpon dulu deh."

Jason menelpon Rania untuk menanyakan keberadaannya karena ia tidak memberitahu mereka.

"Halo Je kenapa?"

"Kamu di mana sih, kita di parkiran nih."

"Hehehe maaf ya aku tadi pergi gak bilang bilang. Aku beli sesuatu supaya kerjaanku lebih  ringan."

"Ya sudah kamu udah dimana sekarang. Kami tunggu di mobil."

"Ini udah di depan pintu keluar. Ya udah aku bakalan sampai dalam 3 menit."

Jason menutup telponnya dan menunggu Rania sampai lalu pulang.

Rania masuk ke dalam mobil. Dan langsung cengengesan karena merasa bersalah.

"Ya elah cengengesan lagi, beli apa sih sampai gak bilang kaya gitu."

"Aku beli ini." Ia mengngkat untuk memperlihatkan pada Jason, Rion dan Risa

"Apa nih. Laptop?"

Rania hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Jason.

"Ya ampun kamu kan udah punya 2 Laptop di Rumah Rania."

"Ya kan supaya kerjaanku cepat selesai, kan Rion sama Risa mau bantuin aku dan Laptop ku cuma ada 2 gak cukup Je makanya aku beli yang baru."

"Ya terserah deh, uang-uang kamu juga kan belinya, aku mah bisa apa coba?"

"Ih malah gitu."

Rion dan Risa hanya berdiam diri melihat Jason dan Rania berdebat.

________________________________________________________________________________________________

Beberapa bulan kemudian....

Rania dan Jason tengah sibuk mencetak buku tulisan Rania.

Jadi cerita Rania mencapai 1jt pembaca dan banyak yang menyukai. Dan akhirnya CEO di perusahaan Jason menawarkan Rania untuk mencetak Ceritanya dan di jadikan buku Novel.

"Rania, Jason jadi dalam waktu kurang lebih seminggu ini ada pameran buku dan Cerita Rania saya masukkan dalam pameran itu. Peminat pameran itu sangat banyak saat Cerita Rania masuk di pameran itu."

"Dalam waktu seminggu pak?"

"Iya dalam waktu seminggu kalian berdua harus mencetak buku novelnya sebanyak 500 pcs, kalian bisa minta bantuan ke tim pencetakan dan pemasaran."

"Iya pak terima kasih karena mau memproduksi karya saya."

"Iya sama-sama Rania, ini adalah balas budi saya karena kamu ikut kontes tahun lalu perusahaan kita jadi lebih di percayai oleh para penulis."

"Iya pak sekali lagi terima kasih."

"Iya. Kalau begitu saya pergi ke tim perencanaan dulu."

CEO itu pergi meninggalkan Rania dan jason.

Tidak lama ponsel Rania berdering menandakan aa telpon masuk.

"Halo Rion."

"Halo ci ini kita sudah pulang sekolah, kita langsung ke kantor cici ya."

"Ya udah naik taxi aja ya, kalau gak ada uangnya nanti cici bayarin."

"Gak usah ci, ada kok uangnya. Cici udah makan belom sama Ko Jason juga."

"Cici babyak banget kerjaan sampai gak sempet makan, Ko Jason juga gitu."

"Ya udah Rion sama Risa bakalan bawain makanan buat Cici sama Ko Jason."

"Ya ampun adik Cici ini baik banget sih, ya udah Cici tutup telponnya ya mau lanjut kerjanya."

"Ya udah ci, sampai ketemu di kantor Cici."

Telpon itu terputus dan Rania lanjut mencetak dan melem halaman novel nya ke sampul bukunya.

"Sudah berapa novel Je?"

"102 novel. Masih 398 lagi."

Ada yg mengetuk pintu ruangan kantor Jason.

"Permisi Jes saya dan Sinta mau minta file novel Rania, kita di suruh CEO untuk membantu kalian."

"Oh ini Flashdisk salinannya. Saya cuma punya 1 salinannya, kalian bisa kirim di email masing-masing saja ya."

"Baiklah Je kalau begitu kita balik ke ruangan masing-masing."

2 orang itu pergi meninggalkan Jason dan Rania.

"Mereka siapa Je?"

"Mereka Ketua Tim Produksi dan Tim Pemasaran."

"Oh. Tapi Je ini kenapa Raya sama Anggi gak kelihatan dari pagi?"

"Oh mereka ku suruh pergi mencari plastik buat ngemas novelmu ini, soalnya di tim produksi habis."

Rion dan Risa datang ke ruangan Jason dengan membawa box makanan dan lumayan banyak.

"Hai Ci Rania."

"Hai Ko Jason."

"Hai....."

Rania melongo melihat bawaan si kembar itu.

"Apa yang kalian bawa itu?" Jason melontarkan pertanyaannya

"Makanan Ko." Rion menjawab pertanyaan Jason itu

"Ya ampun itu box makanan buat makan sekantor. Banyak banget kalian beli nya."

"Emang sengaja beli banyak buat orang-orang yg lagi bantu Cetak Novel Cici."

"Ya udah mana punya Koko sama Cici."

"Ini punya Ko Jason dan ini punya Ci Rania."

"Ko Jason bantu kita ya bagi ini semua."

"Yaudah ayo kita pergi bagiin makanannya."

Jason dan si kembar pergi ke ruangan Tim Produksi dan Tim Pemasaran untuk membagikan makanan.





Bonus

MY DEAR JASON ( END)Where stories live. Discover now