CHAPTER 18

2.5K 266 18
                                    

Rania menerima cincin yang diberikan Jason. Lalu tanpa ia sadari air matanya mengalir begitu saja.

"Tapi Je apa kamu bisa yakinin orang tua aku?"

"Semoga saja aku bisa meyakinkan orang tua kamu kalau aku bisa menjadi imam yang baik."

"Jika kamu ada niatan pindah agama, please jangan demi aku, tapi untuk diri kamu sendiri. Aku tidak mau kamu meninggalkan Tuhanmu hanya untuk bersama dengan ku."

"Iya, aku tidak akan meninggalkan Tuhanku demi bisa bersama dengan mu. Walaupun nantinya kalau aku memilih untuk pindah agama, aku tidak pindah agama karena mu tapi untuk diri ku sendiri."

"Iya."

Dinner malam itu tidak berjalan dengan lancar, karena Rania takut untuk memulai hubungan yang lebih serius yaitu jenjang pernikahan.

Jason tengah duduk di kamarnya dengan tatapan yang kosong. Ia tampak gelisah karena jawaban Rania saat dinner kemarin.

Hp Jason berbunyi menandakan bahwa telpon masuk. Ada telpon masuk dari mamanya.

"Halo mah."

"Gimana Je lancarkan kemarin kamu melamar Rania."

"Dibilang lancar enggak dibilang gagal juga enggak."

"Lah kenapa Je.?"

"Soalnya dia takut aku meninggalkan Tuhanku Karena dia."

"Apa kamu  ada niatan untuk pindah agama Je?"

"Untuk sekarang ini belum ada niatan untuk pindah agama sih mah, tapi aku mau belajar tentang Islam."

"Mamah gak larang kamu untuk pindah agama, tapi Je kamu harus ingat jangan pernah kamu meninggalkan Tuhanmu demi orang lain. Meskipun demikian kamu harus melakukan itu demi dirimu sendiri."

"Iya mah, emangnya mamah mengizinkan jika aku pindah agama?"

"Mamah gak akan ngelarang apapun yang menjadi pilihan mu, mamah akan selalu mendukung apapun pilihan mu."

Telpon itu terputus.

Jason tengah berpikir keras apakah lebih baik dia menemui kedua orang tua Rania.

Selama seminggu mereka lost Contact.
________________________________________________
________________________________________________

Seminggu setelah kejadian itu Jason memberanikan menghubungi Rania terlebih dahulu.

Rania ❤️

Sayang -
Gimana kalau kita temui kedua orang tua kamu-

-Ngapain?

Ya aku mau ngomong ke mereka -

- Ngomong apa coba?

Ngomong kalau aku mau serius sama kamu -

- kamu yakin?

Iya, aku yakin banget. Gimana? Kalau kamu - mau ya udah aku bakalan pesan tiket pesawat               dan ambil cuti aku

- yaudah

Ia dan Rania akan berangkat ke Kalimantan Selatan lusa untuk menemui kedua orangtuanya Rania.



Jason tengah duduk di kamarnya setelah selesai mempacking baju-baju nya.

"Akhir-akhir ini gue jarang buat konten tiktok. cuma upload video yang ada di draft aja. Buat konten vidcall aja deh."

Jason mengatur pencahayaan, dari ringlight dan lainnya.

"Hai bubu, lagi apa?. Maaf jarang vc kamu soalnya banyak kerjaan. Gak papa kan ya, aku kan cari uang buat nikahin kamu nanti. Nanti kalau aku udah gak sibuk kita jalan-jalan ya."

Setelah selesai merekam video nya ia langsung meng-upload video Nya dengan caption "Bubu Kangen"

Dalam waktu yang singkat video nya sudah di sukai oleh 99K. Dan komen 8,9K.

Komentar-komentar nya semua tidak ada yang negatif.

Ia tengah senyum senyum melihat story WA perempuan yang saat ini sedang berstatus pacarnya itu. Ia langsung membalas story' itu.

"Itu foto kapan, kenapa gendut dan lucu banget sih."

Langsung tertera panggilan dari orang seberang.

"Halo kenapa DUT?"

"Ya ampun Jason, jangan panggil aku dengan kata DUT. aku gak mau."

"Ih kenapa deh, lucu tau."

"Foto itu adalah diriku yang dulu, yang sering di-bully, sering disebut jelek. sampai aku insecure banget waktu itu. Aku sampai dipresi karena dibully. Aku pernah mau bunuh diri tapi aku sadar, lalu aku tetap insecure, tidak percaya diri dengan penampilanku maka orang-orang akan tetap membully. Sampai akhirnya kaya sekarang. Aku diet terus terusan dan mendapat hasil yang sangat memuaskan."

"Intinya semua orang itu tidak ada yang jelek atau apapun itu. Semua orang itu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tidak ada orang yang sempurna."

"Iya. Oh iya kalau kita ke Kalimantan kamu mau tinggal di rumah ku aja atau ke hotel."

"Ya terserah aja sih."

"Kalau gitu tinggal di rumah ku aja, kamar ka Andra kosong kok."

"Yaudah, udah di packing kan baju-baju kamu, besok sore kita berangkat. Ko Evan sama Bryan bakalan nganter kita."

"Udah dong. Siap bos. Kalau gitu aku mau tidur dulu ngantuk."

"Yaudah, good night."

"Good night to."





Bonus

Bonus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY DEAR JASON ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang