𝑵𝒊𝒏𝒆𝒕𝒆𝒆𝒏

3.4K 430 12
                                        

"Jeno" Taeyong menggelengkan kepalanya begitu melihat Jeno hendak menarik gelas Taeyong

"Pa!" teriak Jeno protes saat Taeyong memindahkan gelasnya

"Jeno,sini papah gendong" Taeyong lalu mengangkat tubuh Jeno

"Mamamam" oceh Jeno sambil menepuk pipi Taeyong

"Jeno,mau mam?" tanya Taeyong,Rose sedang keluar berbelanja jadi tak mungkin kan ia membuatkan Jeno makanan asal-asalan

"Mam pa!" Jeno menendang-nendangkan kakinya di udara

"Tunggu mamah ya biar mamah yang buatin Jeno mam" Taeyong mengusap rambut Jeno pelan

"Ta!ta!" Jeno meminta Taeyong untuk menurunkannya karena ia melihat Min-Young sang nenek berjalan ke arahnya

"Cucu teta" Min-Young melebarkan lengannya,mengkode Jeno untuk menuju ke pelukannya

"Ta!" Jeno berteriak karena Taeyong mengunci badannya

"Taeyong,lepasin cucu bunda kasian mau nangis itu" pekik Min-Young begitu melihat mulut Jeno yang mengerucut

"Papah gemes tau gak?" Taeyong menciumi pipi Jeno dengan gemas

"Taeyong ya ampun!" pekik Rose yang baru saja pulang dari berbelanja

"Ma!" Jeno terisak dalam gendongan Taeyong

"Kamu apain Jeno sampai nangis gini?suka banget bikin anaknya nangis!" omel Rose,kesal karena tidak sekali dua kali suaminya melakukan hal itu

"Gemes aku yang lihat pipinya" Taeyong masih sempat menoel pipi Jeno

"Tambah nangis ntar anaknya" Rose melepaskan tangan Taeyong dari pipi putranya

"Ma" Jeno mendongak,menatap Rose dengan tatapan berbinar

"Apa sayang?" Rose tersenyum,hal yang ia suka dari putranya adalah tatapannya yang berbinar saat menatapnya

"Mam" Jeno mengusapkan wajahnya pada baju Rose

"Merah nanti wajahnya dong nak" Rose berkata dengan gemas,kebiasaan Jeno jika sudah mengantuk

"Maaa" Jeno kembali terisak,kini ia menyembunyikan wajahnya di dada Rose

"Iya ayo bobo" Rose menepuk pantat Jeno agar bayi itu tertidur dengan cepat

"Katanya mau mam?" ujar Taeyong yang baru saja keluar dari kamar

"Ngantuk,biarin tidur anaknya" Rose menatap Taeyong dengan galak,sudah beberapa kali Taeyong membangunkan Jeno untuk menemaninya di ruang kerjanya

"Cuma tanya yang" Taeyong terkekeh saat melihat wajah Rose

"Kamu itu kebiasaan suka ganggu anaknya sendiri padahal lagi anteng-antengnya" Rose mendorong bahu Taeyong dengan kesal

"Jeno itu nempel banget sama kamu,aku kan jadi iri pengen ditempelin Jeno" Taeyong menghembuskan nafasnya,Jeno sering kali menangis jika tak ada Rose di sampingnya

"Namanya juga anak kecil pasti yang ditempelin itu mamahnya,besok kalau udah besar mungkin dia deket sama kamu" Rose hendak tertawa,Taeyong selalu saja protes saat Jeno menolak bersamanya

"Buat satu lagi kali yang?biar lengkap gitu kita bawa satu-satu" Taeyong menaikkan alisnya,menggoda istrinya

"Anak satu aja ribet pakai minta nambah lagi" tolak Rose mentah-mentah

"Biar ga rebutan yang" Taeyong tersenyum menatap mertuanya yang menggelengkan kepalanya melihat kelakuannya

"Biasa bun minta tidur di sofa ya gini" Rose kembali menepuk pantat Jeno karena merasa bayi tersebut terganggu karena obrolan mereka

HIRAETH [1] JaeroseWhere stories live. Discover now