𝑻𝒘𝒆𝒏𝒕𝒚 𝑶𝒏𝒆

2.7K 364 15
                                        

"Pa?" Jeno mendongak kala merasa ia sedang diperhatikan oleh seseorang

"Jeno" Jaehyun tersenyum samar saat Jeno mencoba untuk berdiri dan berpegangan pagar

"Pa,yayang" Jeno memanggil Jaehyun dengan sebutan yayang karena ia mengira Jaehyun adalah kakeknya yang sering berkunjung jika weekend

"Jeno jadi anak yang baik ya" Jaehyun menahan air matanya,melihat putranya berdiri di depannya dengan tatapan tak berdosa menatapnya seakan bingung melihatnya

"Nono!" Lia berlari dari dalam rumah saat melihat ayahnya bermain dengan Jeno

"Yaya!" Jeno mendorong-dorong pagar,itu yang selalu dirinya lakukan jika melihat Lia di depan rumahnya

"Papa suka adek?" tanya Lia karena baru pertama kali melihat Jaehyun berinteraksi dengan bayi yang bukan dia

"Terutama Jeno" Jaehyun mencolek hidung Jeno dengan gemas

"Emh!" Jeno menggelengkan kepalanya saat Jaehyun hendak menyentuh pipinya

"Papa,Nono tidak suka pipinya di pegang" Lia memberi pengertian,bukan bermaksud melarang ayahnya memegang anak lain selain dia tapi Jeno memang tak suka jika pipinya disentuh oleh orang yang bukan keluarganya

"Kalau gitu papa pegang tangannya saja ya?" Jaehyun lalu memegang tangan mungil Jeno

"Jeno?" panggil Rose yang baru saja mempergoki putranya keluar dari rumah diam-diam

"Mah" Jeno melepas genggaman tangan Jaehyun di tangannya dan berjalan tertatih menuju sang bunda

"Mamah harus kunci deh pintunya mulai sekarang" Rose menghela nafas kasar,sudah beberapa kali Jeno keluar dari rumah diam-diam

"Ma,Yaya!" Jeno menunjuk Lia dan Jaehyun yang berjongkok di depan pagar

Rose memberi senyum kepada mereka bermaksud untuk ramah kepada tetangga tetapi sepertinya Jaehyun mengabaikan senyuman Rose dan memilih untuk meninggalkan rumah Rose.

"Yaya!" teriak Jeno memanggil Lia yang melambaikan tangan padanya

"Yaya mau tidur siang,Jeno juga mau?" Rose tahu jam tidur siang Jeno sedikit terlambat setengah jam karena putranya itu selalu menangis jika waktunya tidur siang

"Pa?" Jeno mencari Taeyong untuk di jadikan alasan ia tidak tidur siang

"Papah kerja jadi Jeno tidur siang saja ya?nanti kalau papah pulang baru main lagi" bujuk Rose tak lelah hati

"Mawmaw" Jeno menggelengkan kepalanya,menolak saran sang bunda

"Jeno mau berdiri sendirian di teras?mamah punya es krim yang belum mamah sempat makan padahal tadi mamah mau mengajak Jeno juga" Rose menurunkan Jeno dari gendongannya

"Ma,ndong!" Jeno langsung tertarik dengan ucapan Rose,es krim adalah makanan favorit Jeno ketika ia sedang mengalami masa labilnya

"Tapi harus tidur siang dulu ya baru boleh makan" kalau Jeno sudah mengerti apa maksud perkataan Rose mungkin anak itu sudah menangis meraung-raung

"Owkay!" Jeno hanya perlu mengikuti perkataan Rose agar di beri es krim kesukaannya

"Anak baik" puji Rose dengan terkekeh

"Ma,mam es" Jeno tak henti-hentinya menunjuk kulkas di dapur

"Saatnya tidur siang" Rose menaiki tangga,membawa Jeno ke lantai 2 untuk beristirahat

"Saatnya tidur siang" Rose menaiki tangga,membawa Jeno ke lantai 2 untuk beristirahat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yang,bangun" bisik Taeyong pada sang istri yang tertidur nyenyak bersama putranya

"Kamu udah pulang?" Rose bangun lalu bersandar pada kasur untuk memulihkan kesadarannya

"Iya" Taeyong menanggalkan jasnya dan menaruhnya dengan hati-hati agar Jeno tidak terganggu

"Balik ke kantor lagi?" tanya Rose memastikan karena beberapa hari terakhir ini Taeyong suka lembur

"Perut aku sakit yang jadi izin ke ayah buat istirahat" Taeyong merebahkan tubuhnya di samping Jeno

"Jangan di ganggu" tegur Rose saat melihat Taeyong hendak mencium pipi Jeno

"Kangen banget sama jagoan satu ini,biasanya jam segini masih rewel" Taeyong tak tahan untuk mengusap rambut putranya

"Kalau tidur siangnya cepet nanti aku kasih Jeno reward biar dia seneng" Rose tahu hal itu juga tidak terlalu baik untuk perkembangan anaknya tapi tak ada salahnya kan ia memanjakan Jeno

"Suka gemes sendiri lihat pipinya yang kayak mau jatuh" Taeyong masih gemes sama Jeno di tahap normal,belum aja kalau dia udah gemes maksimal pasti dari tadi udah di uyel-uyel

"Kamu istirahat aja biar aku siapin makan siang sekaligus sore" Rose beranjak dari duduknya

"Jangan lama-lama" Taeyong memejamkan matanya,kini bukan perutnya yang sakit tapi kepalanya juga ikut bergabung

"Pa?" suara parau Jeno membangunkan Taeyong yang hampir masuk ke dalam mimpi

"Kenapa sayang?" ujar Taeyong yang masih memejamkan matanya

"Mama,pa mamaw" Jeno menaiki tubuh Taeyong seakan menjadikannya kuda

"Sakit yang ada punggung papah Jen" Taeyong mengadahkan kepalanya ke atas,ia bisa melihat Jeno tersenyum lebar

"Yong ini mak-" ucapan Rose terhenti tatkala melihat Jeno menaiki punggung suaminya

"Aduh yang sakit banget badanku" Taeyong

"Jeno" Rose terpaksa mengambil tubuh Jeno dari atas punggung Taeyong

"Mamaw!" pekik Jeno dengan kesal

"Jeno bohongin mamah ya?katanya mau tidur siang" Rose mengusap rambut Jeno dengan perlahan

"Pa,mamam" Jeno mengayunkan tangannya ke udara,meminta Rose untuk menggendongnya kembali

"Jeno harus tidur siang dulu" Rose menggeleng,ia pikir jika Jeno sudah tertidur dengan lelap tetapi nyatanya Jeno masih bisa bermain dengan Taeyong

"Maw" Jeno mendekat ke arah Taeyong dan meminta untuk bermain

"Jeno,sini tidur sama mamah ya kasian itu papah lagi gak enak badan" Rose menarik tubuh Jeno untuk berada di sebelahnya

Rose yang sibuk menidurkan Jeno tanpa sadar jika Taeyong memperhatikan percakapan mereka tadi yang menurutnya lucu karena Jeno yang keras kepala dan Rose yang tak sabaran kini Jeno perlahan mulai terlelap kembali dan Rose mau tak mau harus berada di sebelah Jeno agar anaknya itu tidak bangun kembali sebelum tidur jam siangnya selesai.

HIRAETH [1] JaeroseWhere stories live. Discover now