Jeno menjadi kebanggaan sendiri bagi Rose dan Taeyong,mereka bahagia dengan hadirnya malaikat kecil di keluarga mereka walau Jeno terkadang tidak ingin berdekatan dengan sang ayah.
"Mawmaw!" Jeno menolak kala Taeyong menyuruhnya untuk berlari ke arahnya
"Papah sedih nih sekarang Jeno maunya sama mamah terus" Taeyong bersedekap dada,enggan menatap wajah Jeno
"Maah" rengek Jeno pada Rose yang hanya melihat keduanya dengan tatapan datarnya
"Jeno bujuk papah sendiri ya" Rose menurunkan Jeno dari pangkuannya
"Mamaw" Jeno tetap menolak,kini ia malah memeluk kaki Rose dan berjongkok
"Papah punya mainan baru" Taeyong kemudian mengeluarkan sebuah mobil yang masih di dalam kardus
"Mbil no!" Jeno berdiri dan menghampiri sang ayah yang sedang membuka kardus mainan tersebut
"Ini punya papah,Jeno beli sendiri" Taeyong menggelengkan kepalanya saat Jeno menarik mobil-mobilan yang baru saja ia beli
"Iin uat Nono?" Jeno mendongak, berharap agar sang ayah membelikan mobil tersebut untuknya
"Jeno beli sendiri,ini buat papah" Taeyong mengangkat mobil mainan dan menaruhnya di meja ruang makan yang tentunya Jeno tak mampu menggapainya
"Paaa" Jeno berlari dengan pelan menuju Taeyong yang sedang melepaskan jasnya
"Jeno sama mamah aja" Taeyong kembali menggoda putranya
"Ma" adu Jeno dengan mata berkaca-kaca
"Itu anaknya udah mau nangis masih aja digodain!" Rose mendelik pada suaminya yang tersenyum lebar menatapnya
"Anak papah" Taeyong mengambil tubuh Jeno lalu menggendongnya
"Mamaw!" Jeno memukul lengan Taeyong,meminta untuk diturunkan
"Jeno" Rose menggeleng,hal yang ia lakukan jika Jeno mulai memukul Taeyong walau hanya pukulan kecil tapi mampu mempengaruhi sikapnya esok hari
"Ma,ndong" Jeno mengayunkan tangannya kepada Rose
"Sama papah dulu" Rose tahu Taeyong masih ingin bersama Jeno karena akhir-akhir ini Jeno enggan di gendong oleh sang ayah
"Mamaw" Jeno kembali merengek untuk segera dikembalikan pada Rose
"Yanggg" Taeyong mengerucutkan bibirnya,tanda jika ia merasa sedih karena Jeno kembali menolaknya
"Kalian berdua mending ke kamar aja biar lebih enak mainnya" saran Rose daripada harus melihat Jeno yang terus menerus merengek
"Maaa" Jeno menangis kala ia menyadari jika dia dibawa pergi menjauh dari Rose
"Gak bapak gak anak sama aja" gumam Rose dengan kekehan
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
"Udah tidur anaknya?" Rose memunculkan kepalanya dari pintu
"Barusan aja,kamu mau istirahat?" tanya Taeyong yang sedang membereskan sisa mainannya dengan Jeno
"Mau packing baju lama Jeno buat aku bagiin" Rose mengendap-endap masuk ke dalam kamar agar putranya tidak terbangun
"Banyak banget emang?" Taeyong sempat melihat kemarin istrinya sudah membereskan baju sisa Jeno dia kira sudah selesai tapi ternyata belum
"Siapa coba yang suka beliin anaknya baju setiap pulang kerja?" Rose memutar bola matanya malas
"Anak pertama yang jadi antusias buat beliin anak barang apapun" Taeyong mengangkat bahunya acuh,lagian Rose tak mengomel jika ia membelikan baju baru untuk Jeno
"Boros tau gak?" Rose bukannya pelit tapi siapa sih yang gak kesal waktu tahu suaminya beliin baju newborn banyak padahal kemungkinan cuma bertahan beberapa minggu saja
"Yaudah iya maaf" Taeyong lebih baik mengalah saja daripada harus berdebat dengan sang istri
"Kebiasaan kamu ini kalau diterusin bisa jadi dampak buruk!" ucap Rose masih belum selesai memarahi Taeyong
"Iya nyonya" Taeyong menundukkan badannya
"Belum aja uang bulanan kamu aku potong!" kalau Rose udah bilang gini Taeyong harus siaga 45
"Jangan dong sayang" Taeyong buru-buru mengusap bahu Rose untuk menenangkannya
"Kamu itu kalau aku nasehatin selalu bilang iya tapi gak pernah sekalipun kamu turutin" Rose sedang berada di puncak kemarahannya yang meletup-letup
"Iya maaf" Taeyong hampir saja ikut terpancing emosinya kalau saja tidak melihat Jeno yang tertidur nyenyak di kasur
"Aku itu capek!" Rose melepas tangan Taeyong yang memeluknya dan menghampiri Jeno yang tertidur
"PMS kali ya" Taeyong masih mencoba untuk positif thingking
"Tuh kan aku bilang apa!" Rose menatap Taeyong dengan tajam
"Kamu ini kenapa?aneh banget tiba-tiba aja marah" Taeyong menatap istrinya dengan bingung
"Pikir aja sendiri!" Rose tidur membelakangi Taeyong dan memeluk Jeno
"Serba salah ya aku di matamu,besok pindah lah aku ke hidungmu" Taeyong menatap tubuh Rose yang membelakanginya
"Tidur" Rose tak menanggapi perkataan Taeyong karena jika suaminya mengoceh lebih lanjut mampu membuatnya lelah mendengarnya
"Night" Taeyong menyempatkan untuk memeluk tubuh Rose dan mencium dahi Jeno
"Night too" gumam Rose yang sepertinya sudah terlelap
•••
-Kalian ngerasa gak sih kalau cerita ini makin gak jelas alurnya mau kemana?-