𝑻𝒘𝒆𝒏𝒕𝒚

2.9K 399 20
                                        

"Jangan lagi ganggu mereka Tzuyu" ujar Jaehyun mengingatkan istrinya yang terdiam menatapnya

"Jae,kamu lihat sendiri kan kalau Jeno itu sebenarnya anak kamu!" Tzuyu tahu sejak awal kehamilan Rose bahwa Jeno bukan lah anak kandung Taeyong

"Mereka bukan urusan kita lagi,Jeno anak kandung aku atau bukan yaudah Tzuyu" Jaehyun tak tega saat melihat wajah sendu putranya

"Kamu harus bicarain masalah hak asuh anak sama mama Jae" Tzuyu masih bersikeras ingin Jeno juga masuk dalam asuhannya

"Stop aku bilang,Rose tambah kecewa sama aku kalau aku ngajuin masalah ini dan kamu berhenti buat ngebujuk mama!" Jae berteriak marah,sungguh ia tak ingin menambah kemarahan keluarga Park

"Aku itu istri kamu jadi aku berhak kasih saran buat kamu!" Tzuyu ikut berteriak,selama ia menjadi istri Jaehyun tak pernah suaminya mendengarkan pendapatnya

"Aku ikutin pendapat kamu kalau masuk di akal tapi kali ini kamu beneran udah kelewat batas" Jaehyun menggeleng kala Tzuyu mendekat ke arahnya

"Selama kita nikah kamu ga pernah ngertiin aku mas,Lia selalu lihat kita sebagai keluarga yang berantakan cuma karena mantan istri kamu itu" ucap Tzuyu tak sanggup menahannya lagi

"Kamu itu yang selalu pergi sama temen kamu cuma buat kesenangan semata dan gak pernah mikirin Lia,apa kamu inget waktu Lia sakit dan kamu milih buat main sama temen kamu?mama marah sama kamu jadi aku mohon kamu buat sadar diri dulu" Jaehyun berkata penuh penekanan

"Pa" panggil Lia dengan takut,dari tadi ia melihat pertengkaran kedua orang tuanya namun sepertinya mereka tak menyadari hal itu

"Belum tidur anak papa?" Jaehyun berjalan menghampiri putrinya lalu berjongkok untuk menyamakan tingginya

"Maw temenin Yaya tidul?" tanya Lia dengan pelan

"Papa temenin" Jaehyun tersenyum,sebelum pergi ke kamar Lia ia sempat melirik Tzuyu yang terduduk di ranjang

"Pa,mama malah sama papa?" Lia mendongak,menatap sang ayah dengan perasaan khawatir

"Mama bukan marah sayang tapi mama ngasih pendapat ke papa" Jaehyun tak tahan untuk mengusap rambut putrinya

"Tapi mama malahin papa,Yaya khawatil sama papa" Lia menyandarkan tubuhnya pada dada Jaehyun

"Lia,mama itu sayang papa jadi mama kasih pendapat buat papa" Jaehyun lalu menurunkan Lia di ranjangnya

"Papa,malam ini tidul sama Yaya" Lia tak melepaskan pelukannya pada tubuh sang ayah

"Iya sayang" Jaehyun tak lupa untuk mencium dahi Lia

"Night night papa!" pekik Lia dengan bersemangat

"Night night sayangnya papa" Jaehyun terkikik geli,setiap ia menemani putrinya tidur pasti dia akan bersemangat

"Bai bai papa" Lia juga melambaikan tangannya

Jaehyun hanya tersenyum,ia tak sanggup jika putrinya bertambah besar karena Jaehyun takut ditinggalkan seperti ia meninggalkan Rose.

Jaehyun hanya tersenyum,ia tak sanggup jika putrinya bertambah besar karena Jaehyun takut ditinggalkan seperti ia meninggalkan Rose

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pa mamaw" Jeno menaruh dagunya di bahu Taeyong

"Mamaw?" Taeyong mengerutkan dahinya,sedikit tak paham dengan ucapan putranya

"Mawmaw" Jeno kembali mengucapkan dengan penekanan

"Kamu itu ngomong apa sih?" Taeyong mendekatkan wajahnya pada perut gembul Jeno

"Papaw!" Jeno tertawa dengan keras,rasa geli itu menjalar ke seluruh tubuhnya

"Yong,jangan dibikin ketawa nanti waktu tidur rewel anaknya!" Rose yang sedang membersihkan mukanya memekik kesal

"Iyong!" Jeno mengikuti perkataan ibunya dengan perasaan senangnya

"Papah!" Taeyong menggelengkan kepalanya saat Jeno hendak memanggilnya Iyong

"Yong" Jeno tertawa melihat wajah masam ayahnya

"Malem ini Jeno tidur sendiri ya" goda Taeyong dengan jahilnya

"Jangan dibuat nangis juga Lee Taeyong!" Rose untungnya masih sibuk dengan skincarenya kalau tidak mungkin sekarang Taeyong sudah diceramahi

"Pa,mamaw" Jeno lalu berguling di samping tubuh Taeyong

"Mamawnya mamah,peluk mamah" Rose suka saat Jeno kembali mengulang perkataannya seperti "mawmaw,mam,milk,papa,mama,yayang" karena bagi Rose semua perkembangan Jeno adalah saat dimana Rose takut putranya tumbuh besar

"Ma,pa mam" Jeno merangkak menuju Rose yang berada di samping kasur

"Jeno tidur ya" Rose menimang-nimang tubuh Jeno dengan perlahan

"Paaa" panggil Jeno yang berada di gendongan Rose

"Yaaa?" Taeyong yang sibuk dengan laptopnya mau tak mau haruslah menoleh

"Maw mam?" Jeno kemudian menepuk pipi sang bunda dan menunjukkannya pada Taeyong

"Besok mam lagi ya,sekarang Jeno istirahat" Taeyong rasanya ingin menggigit pipi gembul Jeno

"Mawmaw,no maw mam" Jeno menendang-nendangkan kakinya di pelukan Rose

"Jeno,mau mamah nyanyikan sebuah lagu?" cara terakhir Rose yang selalu ia gunakan jika Jeno menolak untuk tidur

"Maw" Jeno mengangguk dengan antusias

"Tapi habis itu tidur ya?" Rose memberi kode pada sang suami untuk mengecilkan volume lagunya

Jeno hanya mengangguk patuh,suara bundanya adalah suara yang paling ingin ia dengarkan sebelum tidur dan tak lama kemudian Jeno terlelap dalam gendongan Rose yang tersenyum geli melihat kebiasaan Jeno yang membuatnya ingin selalu memeluk putranya.

HIRAETH [1] JaeroseWhere stories live. Discover now