Jeno memeluk tubuh Rose erat saat melihat Taeyong berjalan ke arah mereka dan itu membuat Taeyeon selaku sang nenek tertawa melihatnya.
"Mamaw" Jeno menduselkan kepalanya pada dada Rose untuk menyembunyikan wajahnya
"Jeno sama papah dulu ya" bujuk Rose yang sejak tadi memangku Jeno merasa pegal di bagian pinggangnya
"Mamaw!" Jeno merengek,enggan saat Taeyong mulai mengambil alih tubuhnya
"Papah punya es krim buat Jeno" bisik Taeyong pelan,takut jika sang istri mempergokinya
"Es klim?Nono maw" Jeno menoleh,menatap sang ayah yang berada tepat dibelakangnya dengan tatapan berbinar
"Ayo sama papah" Taeyong tersenyum senang
"Bai bai mah" Jeno melambaikan tangannya kepada Rose
"Jeno mau pergi ke minimarket?pasti beli es krim kan?" tebak Rose kareba sudah hapal dengan kebiasaan suami dan anaknya
"Pa maw ajak Nono lan" Jeno memekik senang
"Sesekali yang" Taeyong kemudian mengambil kunci mobilnya
"Gimana sama kehamilan kedua kamu?sering ngidam atau morning sick?" tanya Taeyeon yang kini sedang antusias dengan kehamilan menantunya yang kedua ini
"Gak separah yang pertama sih mi cuma ya Jeno masih belum bisa nerima kalau mau punya adik" Rose terkekeh saat mengingat betapa manjanya Jeno kepadanya jika Taeyong sudah mengusap perut rata Rose
"Kalian jelasin pelan-pelan nanti Jeno juga pasti paham" Taeyeon tersenyum,hal yang ia impikan akhirnya terjadi
"Susah mi,kalau udah bahas adik udah rewel anaknya" Rose malam kemarin menjelaskan tentang kehamilannya pada Jeno dan reaksinya cukup membuat Rose beserta Taeyong mengurungkan niatnya untuk membahas hal tersebut
"Wajar kok" Taeyeon mengusap tangan Rose,seakan-akan memberinya kekuatan
"Takutnya nanti Jeno pikir kalau dia kalah saing sama adiknya" Rose pastinya harus memikirkan hal sejauh itu agar esok anak-anaknya tidak iri satu sama lain
"Kamu fokus sama kehamilanmu dulu biar masalah Jeno nerima atau gak itu besok aja" Taeyeon bukan bermaksud mengesampingkan Jeno tetapi tak baik jika ibu hamil terlalu banyak pikiran
"Iya mi" Rose hanya mengangguk patuh,harusnya ia membahas masalah ini dengan suaminya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Mamaw" Jeno kembali merengek saat Taeyong memeluk dirinya
"Papah kangen" Taeyong menenggelamkan wajahnya pada punggung Jeno yang membelakanginya
"Maa" rengek Jeno pada Rose yang sibuk membenarkan posisi tidurnya
"Bobok aja ya?" bujuk Rose yang sudah lelah melihat kelakuan suami dan anaknya
"Mamaw,mamam" Jeno menggeleng penuh penekanan,sekarang ia sedang di tempeli oleh sang ayah dan ibunya tak peduli hal itu
"Udah malem,bobok ya" Rose menyingkirkan tangan Taeyong yang memeluk tubuh Jeno lalu menepuk pantat Jeno agar bayi tersebut cepat tidur
"Maaa" Jeno memeluk Rose dengan erat
"Ssst" Rose mendelikkan matanya saat Taeyong hendak menjahili Jeno
"Hampir seminggu loh yang dia tidur maunya meluk kamu terus" gumam Taeyong dengan kesal
"Ingat,Jeno itu anak mamah" Rose tertawa kecil melihat wajah masam suaminya
"Anak papah" Taeyong mengusap rambut Jeno dengan pelan
"Mamah,mirip banget sama aku" Rose menciumi pipi Jeno yang sudah tertidur nyenyak baru saja
"Pede banget sih!" pekik Taeyong dengan perasaan kesalnya yang membuncah
"Udah sana tidur" Rose mendorong badan Taeyong saat lelakinya hendak memeluk Jeno dan dirinya
"Good night" Taeyong tak lupa untuk memcium dahi Rose dan Jeno yang sudah tertidur nyenyak
"Night" Rose tersenyum samar,kebiasaan Taeyong yang mampu membuat hatinya menghangat
•••
-Selama beberapa part ke depan mungkin aku bakal kasih banyak masalah di kehidupan mereka semua-