Hai jumpa lagi dengan cerita baru ku ini
Maaf yaa belum bisa update tiap hari
Smoga temen-temen tetep suka dan tertarik untuk baca cerita ku
Selama membaca!
**********************************************************************
"Mbak Kiran" teriak Shaka sambil mengetuk pintu kamar ku.
"Ya Ka" jawab ku sambil berjalan kearah pintu kamar.
"Cepetan sih! Mas Lingga udah marah-marah tuh" kata Shaka saat pintu kamar ku sudah sepenuhnya terbuka.
"Iya bawel" kata ku sambil menutup pintu kamar.
Sore ini keluarga ku akan bertemu dengan keluarga calon istrinya Mas Lingga, Mbak Geya namanya. Mereka berpacaran sudah cukup lama, tahun ini menginjak tahun ke 4.
Usia Mas Lingga 5 tahun diatas ku, sedangkan Shaka usianya hanya 15 bulan dibawah ku. Kami ini hanya 3 bersaudara dan aku adalah anak perempuan satu-satunya dikeluarga ini.
Mas Lingga bekerja disalah satu kantor EO yang cukup terkenal di Jakarta. Sebenarnya Mas Lingga dan beberapa temannya juga yang mendirikan kantor EO tersebut.
Sedangkan Shaka beberapa bulan yang lalu mulai bekerja disalah satu perusahaan periklanan di Jakarta. Awalnya Shaka dan aku selalu ditawari untuk ikut bekerja dengan Mas Lingga, tapi kami menolak dengan alasan ingin belajar mandiri.
Ayah sendiri dulunya bekerja disalah satu hotel bintang 5 yang sangat terkenal disini, tapi sejak 2 tahun yang lalu beliau sudah memutuskan untuk pensiun dan mulai menghabiskan waktu untuk menjalankan hobinya.
Sampai akhirnya Ayah dan Bunda memilih untuk membuka usaha katering kecil-kecilan dirumah, walaupun sebenarnya menurut ku pelanggan setia katering Bunda ini sudah cukup banyak.
Oh ya karna usia Mas Lingga, aku dan Shaka hanya terpaut beberapa tahun saja, kami bertiga memiliki hubungan yang sangat dekat.
Mas Lingga dan Shaka adalah laki-laki yang selalu bisa ku andalkan. Mereka berdua selalu memperlakukan ku seolah-olah aku adalah anak bungsu dikeluarga ini.
"Mas, masih tetep sayang sama aku kan kalau pun nanti udah nikah sama Mbak Geya?" Tanya ku saat sudah berada didekat Mas Lingga.
"Nggak lah! Orang sekarang Mas juga udah ga sayang sama kamu!" Jawab Mas Lingga sambil tertawa.
Aku mendengus sambil memeluk pinggang Mas Lingga erat. Rasanya benar-benar berat kalau membayangkan Mas Lingga akan menikah dan tinggal terpisah dari kami.
Bayangkan aja selama 23 tahun aku hidup, aku ga pernah terpisah dari Mas Lingga dan Shaka. Bahkan aku rela menolak tawaran kuliah diluar negri hanya karna aku ga sanggup berjauhan dengan keluarga ku ini.
Eits tapi jangan anggap kalau kehidupan kami berjalan rukun dan damai sentosa. Tentunya enggak dong! Kami bertiga bahkan lebih sering bertengkar.
Ayah dan Bunda bahkan sampai sering dibuat jengkel kalau kami sudah mulai berteriak satu sama lain. Sampai satu waktu Bunda pernah memberikan kami satu persatu pisau roti karna ga berhenti bertengkar dan membuat masakan Bunda berantakan.
Tapi pertengkaran-pertengkaran itulah yang membuat hubungan kami semakin erat. Mas Lingga dan Shaka bahkan rela meluangkan waktu mereka untuk mengantar jemput ku kalau aku pulang malam dan ga membawa kendaraan.
Mereka berdua juga sangat protektif dan selalu berusaha melindungi ku dari lelaki yang menurut mereka ga pantas untuk ku.
Aku tau sebenernya Mas Lingga ini dulunya adalah seorang buaya darat, sebelum bertemu dengan Mbak Geya tentunya.

YOU ARE READING
YES CHEF!
Romance"Chef kalau pasangan Chef masak terus makanannya ga enak, piringnya Chef lempar juga?" -Kirania Queena Maheswari- "Saya bisa masak. Saya bakal ajarin pasangan saya masak sampai dia bener-bener jago masak. Jadi saya bisa pastiin kalau saya ga akan pe...