PART 7

2.5K 322 20
                                        

Saat ini sudah memasuki waktu istirahat. Aku dan Liana masih berada di depan meja kerja kami masing-masing sambil merapihkan barang-bareng kami.

"Kalian makan siang dimana?" Tanya Mas Bima yang sudah berdiri disamping kubikel ku.

"Belum tau nih Mas Bim, tapi paling yang deket-deket sini aja" jawab ku sambil tersenyum.

"Yaudah kalau gitu bareng aja sekalian. Aku ga ada temen makan siang soalnya" kata Mas Bima.

Aku dan Liana mengangguk dan kami langsung berjalan keluar dari ruangan.

"Mbak Shasya kemana Mas?" Tanya ku saat kami sudah berjalan kearah lift.

Ngomong-ngomong, Mbak Shasya ini pacarnya Mas Bima. Salah satu produser acara di tv kita juga, sama kaya Mas Bima.

"Aku udah ga sama shasya Ran" kata Mas Bima sambil menahan pintu lift.

Aku dan Liana langsung saling menatap satu sama lain.

"Masuk duluan Rin" kata Mas Bima lagi.

"Aduh sorry ya Mas" kata ku sambil tersenyum dan berjalan memasuki lift.

"Santai, emang ga jodoh. Mau gimana lagi?" Kata Mas Bima sambil membalas senyum ku.

"Mungikin aku jodohnya sama yang lain, who knows kan" lanjut Mas Bima.

Aku, Liana dan Mas Bima saat ini sedang duduk disalah satu rumah makan padang yang letaknya ga jauh dari kantor kami.

Posisi duduk kami saat ini adalah Mas Bima yang duduk tepat disamping ku. Sedangkan Liana memilih untuk duduk dihadapan ku.

Selama makan siang, kami bertiga saling menceritakan kegiatan kami masing-masing. Kami juga membahas rencana-rencana apa saja yang akan kami lakukan untuk acara kami.

Sesekali obrolan kami ini dibumbui canda tawa dari Liana dan Mas Bima. Atau ga jarang ada teriakan dari aku dan Liana saat Mas Bima mengerjai kami.

"Eh baca berita ga? Katanya beberapa hari yang lalu Chef Arsen kejebak di dalem lift loh" kata Liana.

Aku berusaha setenang mungkin dan merespon ucapan dari Liana dengam sewajarnya.

"Oh ya? Kok bisa?" Tanya ku pura-pura ga tau.

"Ih kan kemarin lo syuting di resto Chef Arsen yang di rofftop. Nah kemarin kejadiannya disana juga. Emang ga heboh apa disana Rin?" Tanya Liana.

"Kamu emang ga tau Ran?" Tanya Mas Bima sambil menatap kearah ku.

Aku buru-buru menggelengkan kepala ku.

"Jam berapa emang kejadiannya?" Tanya ku.

"Sekitar jam 11 malem. Pas waktu ada gempa loh" kata Liana.

"Ooh aku sih jam 10an udah pulang dari sana" kata ku berbohong.

"Katanya sih dari berita yang gue baca, Chef Arsen kejebak di lift sama satu orang cewe gitu. Beruntung banget sih itu orang yang kejebak di dalam lift bareng sama Chef Arsen" kata Liana.

"Gue sih mau pura-pura nangis kejer aja, terus meluk Chef Arsen sekenceng mungkin deh" lanjut liana sambil tertawa

Hey demi apapun aku ga pura-pura takut ya kemarin! Aku tuh bener-bener panik! Sampai-sampai akhirnya aku ga sadar udah meluk Chef Arsen dengan erat banget.

"Iya abis meluk terus lo tiba-tiba dimaki-maki deh Li" kata ku sambil tertawa dan untungnya aku ga ngalamin hal mengerikan itu.

Mas Bima pun langsung ikut tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Tangan Mas Bima menyentuh kepala ku dan mengacak rambut ku dengan lembut.

YES CHEF!Where stories live. Discover now