PART 6

2.4K 331 48
                                        

"Kiran pulang sama siapa?" Tanya Mas Bima saat aku sudah bersiap-siap untuk pulang.

"Ga bawa mobil kan?" Tanya Mas Bima lagi.

"Aku dianter pulang sama temen Mas Lingga, Mas" jawab ku sambil memasukkan barang-barang kedalam tas.

"Temen kakak mu?" Tanya Mas Bima.

Aku mengangguk sambil tetap membereskan barang-barang ku.

"Kok tumben? Biasanya Mas Lingga atau Shaka yang jemput kamu" tanya Mas Bima lagi.

"Mmm... temen Mas ku kebetulan lagi ada disekitar sini. Terus Mas Lingga masih kejebak macet didaerah Depok. Jadi ga akan keburu kalau harus jemput aku kesini" kata ku sambil tersenyum.

"Ooh. Udah dateng temen Mas mu?" Tanya Mas Bima.

"Udah Mas, aku duluan ya. Sampai ketemu besok di kantor" kata ku sambil melambaikan tangan.

"Li, balik ya" kata ku.

"Okay, hati-hati Kiran" kata Liana sambil membalas lambaian tangan ku.

Langkah ku bergerak kearah parkiran dimana mobil Chef Arsen terpakir. Rasanya masih campur aduk. Harus tetep ikut pulang sama Chef Arsen, atau nekat kabur aja ya?

Tapi kalau nekat kabur ga mungkin banget! Chef Arsen ini temen Mas Lingga dan yang paling penting kami bakal tetep harus ketemu sampai beberapa bulan kedepan.

Akhirnya dengan berat hati aku memantapkan langkah ku untuk mendekat ke arah mobil Chef Arsen. Sesampai di dekat mobilnya, ternyata Chef Arsen sedang duduk diatas kap mobilnya.

Pandangannya lurus menatap kearah pantai yang ga jauh dari tempatnya berada. Sesekali Chef Arsen juga menghisap rokok yang sedang berada dijari tangannya.

Aku berdehem untuk menarik perhatiannya dan benar Chef Arsen langsung mengalihkan tatapannya kearah ku.

"Udah beres?" Tanya Chef Arsen yang sudah turun dari kap mobilnya.

"Udah Chef" kata ku sambil tersenyum.

"Ayo masuk" kata Chef Arsen sambil berjalan memasuki mobilnya.

Setelah berada didalam mobil, Chef Arsem langsung memasang sabuk pengaman dan menjalankan mobilnya untuk keluar dari area ini.

Selama diperjalanan baik aku dan Chef Arsen ga ada yang mengeluarkan suara. Situasi didalam mobil benar-benar sepi.

Tiba-tiba Hp ku berbunyi dan menampilkan foto Shaka dilayarnya.

"Hallo Ka" kata ku.

"Mbak dimana? Tadi Mas nyuruh aku buat jemput Mbak" kata Shaka.

"Telat! Aku udah pulang" kata ku.

"Pulang sama siapa?" Tanya Shaka.

"R.a.h.a.s.i.a" kata ku sambil terkekeh.

"Serius sama siapa? Ntar aku dimarahin Mas nih" tanya Shaka.

"Tenang Mas ga akan marahin, orang Mas yang kasih izin" jawab ku.

"Yang bener Mbak, pulang sama siapa?" Tanya Shaka lagi.

"Iiih anak bungsu Bunda sama Ayah posesif banget sih!" Kata ku sambil tertawa.

"Mbak aku serius. Please lah, aku lagi ga mau kena omel Mas sama Ayah" kata Shaka.

"Yaudah tunggu dirumah kalau mau tau aku dianter siapa" kata ku dengan suara berbisik.

"Awas ya kalau Mas sampe marah sama aku!" Kata Shaka dan langsung menutup sambungan telpn kami.

Aku kembali tertawa dan memasukkan Hp kedalam tas lagi.

YES CHEF!Where stories live. Discover now