"Na, terimakasih ya udah temenin saya muter-muter" kata Chef Arsen.
"Sama-sama Abang. Makasih juga udah traktir saya" kata ku sambil tersenyum.
Sejujurnya aku masih ga percaya dengan cerita Chef Arsen tadi. Dia bilang dia pernah menikah, sekitar 3 tahun yang lalu.
Mereka bercerai karna dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan istirnya yang seorang dokter spesialis kandungan pun sama sibuknya. Akhirnya membuat mereka berdua kesulitan untuk bisa meluangkan waktu berdua.
Jam kerja Chef Arsen yang ga menentu, bahkan dia bisa sampai rumah menjelang pagi. Sedangkan istrinya selalu sudah beristirahat saat dia pulang.
Ditambah ga ada kata libur untuk pekerjaannya. Karna disaat orang lain libur, Chef Arsen bahkan akan lebih sibuk karna banyak orang yang akan datang ke restonya.
Sedangkan istrinya harus siap 24 jam saat mendapatkan panggilan dari pasiennya yang akan melahirkan di waktu kapan pun.
Dan pada akhirnya mereka berdua pun makin sulit untuk memiliki waktu bersama. Yang akhirnya membuat mereka masing-masing menyerah.
Aku makin sadar tentang satu hal. Ga semua seberuntung aku. Punya keluarga yang sangat memprioritaskan waktunya untuk ku. Mereka semua selalu berusaha meluangkan banyak waktu untuk menemani ku.
"Masih ga percaya dengan cerita saya?" Tanya Chef Arsen sambil melirik ke arah ku.
"Ya?" Tanya ku yang masih memikirkan banyak hal.
"Kamu masih ga nyangka kalau saya udah pernah menikah ya Na?" Tanya Chef Arsen.
"Nggak sih. Wajar aja kalau Abang udah menikah. Toh secara usia dan materi, kondisi Abang pasti sudah sangat siap buat menikah kan" jawab ku.
"Saya cuman ngerasa makin beruntung. Karna Mas Lingga, Shaka, Ayah dan Bunda punya banyak waktu dan mau meluangkan waktu mereka untuk saya"
"Ga kebayang sih kalau mereka ga bisa meluangkan waktu buat saya, pasti saya ngerasa sepi dan ga punya siapa-siapa" lanjut ku.
Chef Arsen hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kalau abang butuh temen, buat sekedar cari barang atau pergi kesuatu tempat. Abang bisa ajak saya kok." Kata ku sambil tersenyum.
"Ga malu emang jalan sama duda?" Tanya Chef Arsen sambil mengangkat salah satu ujung bibirnya.
Lah dudanya macem dia sih ya...
"Nggak lah" jawab ku.
"Udah mulai ga takut sama saya?" Tanya Chef Arsen lagi.
"Masih sih, tapi yaa ga setakut dulu" jawab ku sambil tertawa.
Chef Arsen ikut tersenyum sambil sesekali melirik kearah ku. Matanya tetap fokus melihat kearah jalan yang ada didepan kami.
"Abang kan temennya Mas Lingga, berarti temen ku juga kan" lanjut ku.
"Thank you udah mau jadi temen saya" kata Chef Arsen.
Aku hanya tertawa dan memilih meilihat kearah jendela mobil yang berada disamping ku.
"Kamu tertarik buat belajar masak Na?" Tanya Chef Arsen.
"Tertarik, tapi kadang kalau inget gimana hebohnya Mas Lingga dan Shaka kalau aku kena minyak atau air panas. Nyali ku malah jadi ciut dan bikin aku ga mau belajar masak" jawab ku sambil menatap Chef Arsen kembali.
"Ga mau bikin Mas dan Shaka panik sih lebih tepatnya" lanjut ku sambil tertawa.
"Nanti kalau saya ada waktu, kapan-kapan saya ajarin kamu masak. Masak yang bener. Ga pake acara kena cipratan minyak atau air panas" kata Chef Arsen.

ВЫ ЧИТАЕТЕ
YES CHEF!
Любовные романы"Chef kalau pasangan Chef masak terus makanannya ga enak, piringnya Chef lempar juga?" -Kirania Queena Maheswari- "Saya bisa masak. Saya bakal ajarin pasangan saya masak sampai dia bener-bener jago masak. Jadi saya bisa pastiin kalau saya ga akan pe...