Hingar bingar suara musik memenuhi setiap penjuru diruangan ini. Memang dalam ruangan ini ga terlalu banyak orang disini dan untungnya hampir sebagian besar aku kenal dengan mereka.
Acara wedding after party Mas Lingga dan Mbak Geya sudah dimulai sejak 1 jam yang lalu. Semua orang yang berada disini sangat menikmati suasana malam hari ini.
Mbak Geya dan Mas Lingga pun nampak lebih bebas untuk menyapa semua tamu undangan yang hadir. Mereka terlihat lebih bebas untuk bercengkrama dengan sahabat dan saudara terdekatnya.
Jika saat resepsi tadi pakaian Mbak Geya dan Mas Lingga sangat rapih dan 'agak ribet'. Malam ini Mbak Geya sudah menggunakan dress berwarna biru muda yang panjangnya hanya sebatas lutut. Dress tersebut terlihat simpel tapi tetap membuat Mbak Geya terlihat cantik.
Sedangkan Mas Lingga hanya menggunakan kemeja berwarna biru muda, yang lengannya sudah digulung hingga sikut dan dua kancing teratas kemejanya pun sudah terbuka.
Pakaian para tamu undangan pun terlihat lebih santai. Ga seribet dan seheboh saat acara resepsi tadi siang. Pokonya suasana malam ini lebih nyaman dan lebih menyenangkan.
Acara malam ini kurang lebih hanya dihadiri 50 orang. Kebanyakan dari mereka adalah teman sekantor Mas Lingga dan Mbak Geya. Sisanya masih sanak saudara kami, tentunya yang umurnya ga jauh dari Mas Lingga, aku dan juga Shaka.
Alasan Mas Lingga dan Mbak Geya mengadakan acara wedding after party ini karna mereka ingin lebih menikmati acara pesta pernikahan mereka dengan kerabat terdekatnya.
Karna biasanya saat acara resepsi, pengantin pasti ga bisa menikmati acara mereka. Mereka hanya bisa berinteraksi sekilas saja dengan teman-teman mereka.
"Loh dek, Shaka mana?" Tanya Mas Lingga yang sudah berdiri disamping ku.
"Tuh disana. Lagi pacaran" jawab ku sambil tertawa.
"Yee malah anteng pacaran" kata Mas Lingga.
Saat Mas Lingga akan berjalan kearah Shaka, aku buru-buru menahan lengan Mas Lingga.
"Biarin aja, kasian bentar lagi mereka jauhan" kata ku sambil menarik Mas Lingga untuk duduk disamping ku kembali.
Mas Lingga hanya mendengus dan langsung duduk disebelah ku. Aku menatap ke arah wajah Mas Lingga yang sejak tadi pagi ga berhenti tersenyum.
"Mas bahagia?" Tanya ku sambil tetap setia menatap ke arah Mas Lingga.
Mas Lingga membalas tatapan ku dan menganggukkan kepalanya.
"Makasih ya dek" kata Mas Lingga sambil mengusap kepala ku.
"Aku yang harusnya bilang makasih. Makasih karna selama ini Mas lebih mementingkan segala urusan ku. Makasih karna selama ini Mas selalu berkorban banyak untuk ku." Kata ku dengan mata yang sudah mulai memanas.
"Jangan terlalu banyak mikirin dan ngorbanin apapun untuk ku lagi ya Mas. Sekarang ada Mbak Geya yang berhak dapat perhatian Mas lebih banyak"
Mas Lingga hanya menatap ku dalam diam.
"Tapi Mas juga ga boleh lupa ya kalau Mas punya adek perempuan yang cantik banget ini" lanjut ku sambil tertawa.
Mas Lingga malah terkekeh dan menarik ku kedalam pelukkannya.
"Kalau ada cowo yang deketin kamu, ajak dia buat ketemu Mas dulu pokokknya ya. Awas kalau berani pacaran ngumpet-ngumpet dibelakang Mas sama Shaka." Kata Mas Lingga sambil mengusap rambut ku.
Aku langsung tertawa, ternyata sikap posesif Mas Lingga masih belum sepenuhnya hilang ya gais.
"Dek.." suara Mbak Geya terdengar di dekat ku.

VOUS LISEZ
YES CHEF!
Roman d'amour"Chef kalau pasangan Chef masak terus makanannya ga enak, piringnya Chef lempar juga?" -Kirania Queena Maheswari- "Saya bisa masak. Saya bakal ajarin pasangan saya masak sampai dia bener-bener jago masak. Jadi saya bisa pastiin kalau saya ga akan pe...