PART 8

2.5K 335 21
                                        

"Lingga masih belum balik?" Tanya Chef Arsen yang mulai mengendarai mobilnya.

"Katanya sih Mas nanti malam baru pulang" jawab ku sambil sesekali melirik kearahnya.

"Kalau Shaka masih kerja di periklanan?" Tanya Chef Arsen.

Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum.

"Mas Lingga suka cerita apa aja sama Chef? Sampai kayanya Chef tau soal keluarga kami" tanya ku.

"Banyak, paling sering cerita soal adek-adeknya" jawab Chef Arsen sambil melirik kearah ku.

"Eh ngomong-ngomong kita lagi ga di studio dan saya lagi ga pake chef jacket ya" kata Chef Arsen sambil melirik kearah ku.

"Eh?" Tanya ku.

"Stop manggil saya Chef" kata Chef Arsen sambil tertawa.

"Ooh" dan aku ikut tertawa.

"Kenapa ga ikut kerja bareng Lingga?" Tanya Chef Arsen sambil tetap fokus mengendarai mobilnya.

"Mmm pengen mandiri aja sih. Terus biar bisa sedikit 'bebas bergerak'. Kalau kerja sama Mas udah pasti saya ga akan bisa ngapa-ngapain" jawab ku sambil tertawa.

"Lingga sama Shaka over protektif banget ya?" Tanya Chef Arsen.

Aku menganggukkan kepala dengan semangat.

"Kenapa?" Tanya Chef Arsen.

"Ya kayanya mereka berdua sadar kalau mereka ini masuk golongan lelaki buaya darat. Jadi takut kalau sodara perempuan mereka satu-satunya jadi korban buaya darat macem mereka juga" Jawab ku.

Chef Arsen kembali tertawa.

"Saya ga nyangka kalau Lingga buaya darat" kata Chef Arsen.

"Sebelum ketemu Mbak Geya sih ampun banget!" Kata ku.

"Dulu bahkan sering banget bawa cewe kerumah. Tiap bulan bisa ganti-ganti. Sampe Bunda sering salah panggil nama cewenya Mas"

"Untungnya ketemu sama Mbak Geya, langsung deh berubah" lanjut ku.

"Geya jago banget berati ya ngurus Lingga?" Tanya Chef Arsen.

"Mmm, kalau saya sih ngerasanya Mbak Geya bisa masuk ke keluarga kita. Terus mau terima Mas Lingga yang lebih sibuk ngurusin kerjaan sama adek-adeknya. Jadi ya Mas Lingga udah jatuh cinta sampe mentok sama Mbak Geya."

"Soalnya daru dulu alesan Mas putus sama cewenya ya tuh pasti gara-gara cewenya dulu ga bisa terima kalau Mas Lingga lebih banyak ngabisin waktu buat keluarganya"

Chef Arsan mendengarkan ku sambil sesekali melihat kearah jalan dan wajah ku secara bergantian.

"Kalau Shaka gimana?" Tanya Chef Arsen.

"Mmm kalau Shaka sih masih mending kayanya. Soalnya ga pernah ada cewe yang nangis-nangis ke Bunda gara-gara diputusin Shaka" jawab ku.

"Heh? Emang sebelumnya ada yang kaya gitu?" Tanya Chef Arsen lagi.

Aku mengangguk semangat.

"Mantannya Mas Lingga" jawab ku sambil tertawa.

"Hah?" Kata Chef Arsen.

"Dulu Bunda sama Ayah udah mikir yang nggak-nggak kan. Pokonya kita udah mikir Mas ngehamilin anak orang. Eh pas kita tanya, ternyata dia cuman ga mau putus dari Mas gara-gara udah terlanjur cinta sama Mas" jelas ku.

"Serius? Lingga belum ngapa-ngapain ceweknya?" Tanya Chef Arsen.

"Mas bilang sih selama deket sama cewe itu, Mas bahkan ga pernah pergi berdua sama cewe itu. Jadi ga bisa ngapa-ngapain lah dia" kata ku.

YES CHEF!Where stories live. Discover now