PART 18

2.5K 337 28
                                        

"Jelasin ini apa?" Tanya Liana sambil meletakan Hpnya di meja kerja ku.

Aku melirik kearah Hp milik Liana yang menampilkan foto-foto kebersamaan ku bersama Chef Arsen semalam.

Percaya deh, dari semalem aku panik setengah mati. Karna banyak banget foto-foto aku dan Chef Arsen betebaran di media sosial. Dari mulai yang ga jelas sampai wajah kami yang bener-bener keliatan jelas banget!

Mas Lingga dan Shaka juga udah neror aku dari semalem. Mereka sampai sengaja video call barengan buat introgasi ku. Bener-bener kaya maling lagi ditanya-tanya sama polisi!

"Gue kira kemarin malem salah liat orang. Ternyata emang beneran lo sama Chef Arsen!" Lanjut Liana.

Aku hanya meringis sambil memperhatikan setiap foto yang muncul di Hp liana.

"Kalian udah berapa lama pacaran dibelakang kita?" Tanya Liana.

"Ga pacaran Li" jawab ku.

"Ya masa ga pacaran tapi Chef Arsen mau repot-repot benerin tali sepatu lo?" Tanya Liana.

"Lo bukan anak TK yang ga bisa bikin simpul buat tali sepatu kan?" Tanya Liana lagi.

"Ya tapi kita emang ga pacaran. Chef Arsen tuh temennya Mas Lingga" jawab ku sambil mengacak rambut ku frustasi.

"Wait... jadi yang waktu itu pulang bareng sama lo pas kita ada syuting di Ancol itu Chef Arsen?" Tanya Liana.

Aku mengangganggukkan kepala pasrah.

"Astaga Kirania!" Teriak Liana dengan kencang.

"Li berisik ih!" Kata ku sambil melirik galak kearah Liana.

"Ran Li, makan siang bareng ya" Kata Mas Bima saat dia memasuki ruangan.

"Aku udah ada janji Mas" jawab Liana.

Aku dan Mas Bima langsung memandang kearah Liana secara bersamaan.

"Nemuin guest star buat tapping lusa" lanjur Liana.

"Oh okay, yaudah berati kita makan siang berdua aja. Ga masalah kan Ran?" Tanya Mas Bima.

"Eh? O...kay Mas Bim" jawab ku dengan suara terbata.

"Lo masih punya utang cerita sama gue!" Kata Liana sebelum meninggalkan ku di ruangan.

Saat ini aku dan Mas Bima sedang duduk di salah satu kafe yang bisa dibilang dekat dengan kawasan kantor kami. Sejak pertama aku dan Mas Bima masuk ke kafe ini, aku sudah banyak mendapatkan perhatian dari pengunjung kafe. Ga jarang dari mereka juga ada yang saling berbisik sambil sesekali menatap kearah ku.

"Mau pesen apa Ran?" Tanya Mas Bima.

"Aku mau iga bakar aja Mas. Mas Bim mau apa?" Tanya ku balik.

"Mau deketin kamu. Masih ada kesempatan ga Ran?" Tanya Mas Bima sambil menatap ku dengan lekat.

Ya tuhan... ini jenis makanan apa lagi sih? Kok ga ada di daftar menu?! Kemarin ada yang bilang mau makan aku. Eh sekarang malah ada yang mesen kesempatan. Makanan jaman sekarang namanya aneh-aneh ya!

"Masih ada kesempatan ga Ran?" Tanya Mas Bima lagi.

"Mas Bim ngomong apa sih?" Tanya ku sambil mengerutkan kening.

"Ran kamu ga ngerasa apa sering saya modusin?" Tanya Mas Bima.

Aku hanya diam sambil mengigit bibir bawah ku. Saat ga ada satu pun yang bicara lagi, tiba-tiba Hp ku berbunyi. Aku dan Mas Bima secara bersamaan melirik kearah layar Hp ku dan melihat nama Chef Arsen tertera disana.

YES CHEF!Where stories live. Discover now