4 | Trauma.

699 271 469
                                    

"Kamu adalah alasan mengapa sekarang Renjun berubah."

💫 𝑡 ℎ 𝑎 𝑛 𝑡 𝑜 𝑝 ℎ 𝑜 𝑏 𝑖 𝑎 💫

Sudah sepekan sejak kejadian aku yang bertemu dan makan malam di rumah Renjun berlalu. Ternyata dugaanku selama ini salah, yang kukira keluarganya akan bersikap cuek dan tidak menerima kehadiranku, justru mereka menyambutku dengan hangat dan berakhir dengan cukup akrab.

Berbicara tentang kejadian sepekan lalu, kedua orang tua Renjun mengatakan bahwa bulan depan mereka akan pergi Beijing untuk beberapa pekan. Alasannya karena mereka ingin bertemu dengan saudaranya yang berada di sana, mungkin ada dua tahun mereka tidak pulang ke Beijing. Semua orang yang berada disana termasuk aku bahagia mendengarnya, karena pada akhirnya keluarga Huang akan menemui kerabat dan saudaranya di kampung halaman.

Tetapi lain halnya dengan lelaki yang saat itu sedang berada di sebelahku, wajahnya tampak begitu murung—seperti tidak suka dengan kabar yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Dan anehnya, anggota keluarga yang lain justru kembali menikmati hidangan makanan tanpa melihat ke arah putra bungsu mereka yang terlihat tidak antusias mendengar kabar bahwa mereka akan pergi ke Beijing.

Dan disaat aku akan kembali memakan hidangan yang telah disiapkan, aku merasa ada seseorang yang sedang menatapku dengan tatapan yang serius.

Dia adalah Huang Jiao Liu—Kaka perempuan Renjun yang biasa disebut dengan Liora.

Aku menatap balik Kak Liora yang menatapku dengan serius, dan dahiku mengernyit seolah-olah mengatakan 'ada apa?'

Namun setelahnya, Kak Liora tersenyum ke arahku dan kembali memakan makanannya.

Sebenarnya ada apa dengan keluarga Huang?

Tepat setelah makan malam itu berakhir, aku kembali bertemu dengan Kak Liora di wastafel saat akan mencuci tangan. Raut wajah Kak Liora sama seperti dengan Renjun, terlihat tenang seperti orang yang tidak peduli dengan sekitar namun ternyata menyimpan sebuah cerita yang sama-sama tidak bisa diungkap.

"Kiera, bisa kita berbicara sebentar?" Kak Liora tersenyum tipis padaku sembari mengambil tisu untuk mengeringkan tangannya setelah mencuci tangan.

Belum sempat aku menjawab, Kak Liora kembali berbicara. "Aku tunggu kamu di halaman belakang."

💫 𝑡 ℎ 𝑎 𝑛 𝑡 ℎ 𝑜 𝑝 ℎ 𝑜 𝑏 𝑖 𝑎 💫

"Sini." Aku berjalan menghampiri Kak Liora yang tengah duduk santai di halaman belakang rumah keluarga Huang. Menurutku halaman belakang rumah ini tidak sama seperti dengan rumah lainnya, karena selain ada taman kecil dan sebuah kursi, disini juga terdapat gazebo dan kolam renang yang cukup dalam dan luas untuk belasan orang.

Kalau kata Renjun. "Rumah aku emang kayak gini, luas tapi yang nempatinnya sedikit banget. Beda cerita kalau misalnya keluarga aku ada acara, mereka semua engga usah ribet-ribet sewa tempat, karena rumah ini udah lebih dari cukup."

"Kamu sama Renjun sudah kenal dari lama, ya?" Pertanyaan yang diberikan Kak Liora seketika membuyarkan pikiranku yang awalnya sedang melamun memikirkan ucapan Renjun kala itu.

Aku mengangguk tanpa ada niatan menjawab, sepertinya Kak Liora masih ingin berbicara lebih. "Kamu tahu kalau Renjun punya ketakutan yang berlebihan?"

Aku menoleh ke arah Kak Liora, dan ternyata kini Kak Liora juga sedang menatapku. Tatapannya sama seperti tadi, namun kali ini lebih intens. Seperti sedang mencari suatu jawaban dari pelopak mataku. "Tahu."

𝑇ℎ𝑎𝑛𝑡𝑜𝑝ℎ𝑜𝑏𝑖𝑎Donde viven las historias. Descúbrelo ahora