RIDDLE - 01

15.7K 1K 69
                                    

Hay semuanya, malam malam gini enaknya baca cerita baruku yuk, genre horor, romance

Cerita ku ini hasil kolaborasi sama dia reyessblue

Selamat membaca
Vote dan komen sangat dibutuhkan, jgn jadi sidders tanpa meninggalkan jejak
.
.
.
.

Langkah seorang gadis terhenti. Tepat didepan gedung bertingkat yang berwarna putih polos dan memiliki koridor-koridor disetiap sisi nya. Semua penjuru tampak dihias nan rapih, dengan berbagai jenis tanaman hias yang bertujuan agar sekolah itu tampak mewah dan menarik. Namun pada kenyataan nya, gadis tersebut dapat merasakan aura yang berbeda. Sendu nya langit yang tampak mendung, seakan mendukung dan menambah cengkraman aura menjadi kuat.

Kedatangan nya disambut dingin oleh semilir angin yang menerpa wajah polos nya. Gadis berponi yang lugu namun memiliki ambisi yang begitu kuat. Dia mencengkram kuat ransel kuning mentereng nya yang menempel dipunggung. Sambil menghela nafas, gadis itu pun berjalan menyusuri koridor sekolah.

Entah apa yang salah pada diri nya, semua gadis-gadis yang berada disepanjang koridor itu mendelik kearah nya. Seperti habis membunuh 10 orang dan membawa pisau berdarah dibelakang nya, semua orang menatap nya dengan tatapan aneh dan pandangan yang menjijikan. Namun tak ada hal serius yang perlu dipikir kan, wajar saja bila semua gadis menatap nya. Hal itu dikarenakan dia adalah seorang warga negara asing yang mampu masuk ke Fashion High School khusus perempuan. Ini bukan yang pertama kali, tetapi yang kedua kali malah justru membuat semua murid merasa tak nyaman.

Kedua mata yang besar, indah, tubuh tinggi yang semampai, kulit putih dan memiliki hidung mancung membuat semua gadis membicarakan nya terus menerus. Keadaan fisik yang terbilang sempurna, membuat para gadis bermata sipit itu menggunjing penuh iri.

Sekolah itu berada di Gangnam, Korea Selatan. tempat nya para penguasa uang disana. kesempurnaan fisik juga tak menjamin untuk bisa masuk ke sekolah Fashion wanita itu. Yang penting, mereka mampu untuk membayar sekolah dengan nominal uang yang sangat tinggi. Tak heran, lantaran fasilitas disana cukup lengkap dan sepadan. Gadis berponi itu pun sebenarnya cukup kagum, dan memendam kekaguman nya di dalam hati.

Semakin melangkah, gadis itu semakin mendapatkan aura yang aneh. Mistis, dan membuat bulu-bulu halus ditengkuk nya meremang. Dia sudah melewati sekelompok gadis-gadis tadi dan kini dia melewati sebuah taman ditengah-tengah sekolah, tampak semua siswi berada disana melakukan aktivitas pagi mereka diatas bangku dan meja yang disediakan. Mungkin, taman itu akan menjadi tempat favorit nya.

"Menakjubkan" ujar nya, kepada diri sendiri.

"Heol, dia murid baru?" Umpat seorang siswi yang tersandar ditembok koridor, dia memain kan kuku cantik nya, sembari mengunyah sesuatu didalam mulutnya.

"Kurasa, dia juga bukan orang Korea" sambung  teman nya, sambil memegang bahu teman nya yang sedikit lebih tinggi dari nya.

"Haha kau benar, dan ya sepertinya dia murid baru yang pak GD katakan kemarin" ujar si pengunyah itu, sementara teman nya hanya mengangguk tersenyum smirk. Setelah itu, mereka bergegas pergi menuju kelas. Meninggalkan gadis berponi yang masih berdiri mengagumi sekolah baru nya.

.
.
.
.

Didalam ruangan, gadis itu kini sudah berhadapan dengan seorang pria yang tak lain adalah seorang guru.

"Kamu Lalisa? Siswi baru yang masuk lewat jalur prestasi?" Tanya pria yang disebut-sebut sebagai Pak GD. Guru disiplin yang cukup tegas disekolah itu.

RIDDLE - [JENLISA] ✓Where stories live. Discover now