RIDDLE - 12

3.2K 551 50
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, follow, dan komen
.
.
.
.

"Chogi--"

"Kau bicara padaku?"

"Apa kau, bisa melihatku?"

.
.

.
.

Gadis itu mendekat, sementara Jennie terdiam seraya mengerjab kedua mata nya berulang-ulang. Langkah gadis itu kemudian terhenti, berada tepat di hadapan Jennie.

"Ne, aku bisa melihatmu" Jennie tercengang, ini kedua kali nya ia berinteraksi dengan manusia asing, selain Lisa.

"Kau mencintai manusia?"

"...." Jennie menunduk, memeluk  boneka beruang nya dengan erat.

"Memang nya kenapa kalau aku mencintai nya?" Tanya Jennie dengan suara yang sangat pelan.

"Hahh..." gadis itu menghela nafas, namun tak membuat kepala Jennie menegak.

"Tidak apa-apa, tapi ada hal yang perlu kau ketahui"

"Jika itu tidak penting, aku tidak mau" jawab Jennie seperti anak kecil yang sedang menolak penawaran seorang penjahat.

"Kau ingin dia bahagia bersama mu kan? Kau sadar tidak, kau ini hanyalah roh"

Jleb--

Jennie menatap kearah nya, merasakan sesuatu yang menusuk didalam hati nya.

"Tidak perlu bicara begitu, aku juga sudah tau!" Tungkas Jennie, dengan mata yang nanar

"Justru itu, aku akan membantu mu. Aku akan memberitahu sesuatu agar hubungan kalian bisa bertahan" mata nanar itu mendadak hilang, berganti dengan sebuah harapan yang mulai menguap.

"Benarkah?" Tanya nya, seperti gadis berumur enam tahun.

"Ne, ayo berkeliling dengan ku. Aku akan memberitahu semua nya padamu"

"Tapi--" Jennie kembali menunduk, memainkan kedua tangan boneka nya

"Lisa bilang, aku tidak boleh pergi terlalu jauh.."

"Kau ini kan roh, sejauh mana pun kau pergi kau bisa menggunakan kekuatan mu. Berteleport saja untuk menemui nya, bukan kah seperti itu?"

"Ah- iya.."

"Baiklah! Kita mau kemana?" Tanya nya, mulai bersemangat

.
.

"Lisa, berikan pada appa.." ujar sang ayah, hendak mengambil alih pekerjaan Lisa.

"Tidak usah, appa tunggu saja diruang depan. Aku akan menyiapkan semua nya"

"Benarkah? Tidak apa-apa?"

"Ne, appa.. gwenchana"

"Baiklah, tapi biarkan appa yang mencuci piring nya nanti"

"Aaah.. baiklah-baiklah" ucap Lisa kemudian tersenyum kepada sang ayah, sampai pria itu pergi meninggalkan dapur nya.

Lisa kembali sibuk didapur nya, memasak untuk makan malam bersama kedua orang tua nya. Memakan waktu puluhan menit untuk bisa menyelesaikan semua nya. Setelah selesai, ia pun lekas membawa dan menghidangkan semua masakan nya diatas meja. Tampak raut sang ibu yang tercengang dan sang ayah yang tersenyum bangga.

"Kau bisa meneruskan restoran, kalau begini" ujar ayah nya

"Ah, anniya. Aku tidak sehandal appa"

RIDDLE - [JENLISA] ✓Where stories live. Discover now