RIDDLE - 14

3.1K 565 32
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow

reyessblue
.
.
.
.
.

Jennie menatap Lisa dari samping, melihat wajah Lisa yang tertidur dengan lelapnya. Jennie tak ingin mengingat perjanjiannya tadi malam. Lantaran ia belum siap untuk meninggalkan Lisa. Jennie menghentikan pikiran yang terus membuat perasaannya menjadi sedih. Ia memeluk tubuh Lisa, tetapi ia tidak bisa mendekap Lisa karena energi nya yang sudah terkuras habis. Jennie melemas, kemudian kembali termenung seraya menunggu Lisa terbangun.

Tangan Lisa meraba ke sisi ranjang, mencari-cari Jennie untuk dipeluk tetapi tidak dapat ia rasakan, ia segera membuka kedua matanya, kemudian bangkit sambil melihat sisi kirinya yang telah kosong.

"Aku disini, Lisa" ucap Jennie, tanpa sepengetahuan Lisa

Lisa termenung beberapa menit, menunggu seluruh kesadaran dan jiwa nya kembali masuk. Sementara Jennie kini terus melihat Lisa disampingnya. Kira-kira, seperti itulah Lisa tanpanya nanti. Hal itu pun membuat perasaan Jennie berkecamuk. Lisa lekas bangkit, dan segera bersiap-siap untuk datang kesekolah hari ini

Setelah menghabiskan waktu dua puluh menit, Lisa pun keluar meninggalkan kamarnya, dengan seragam lengkap yang sudah rapih. Tak lupa ia memakai Hoodie sebagai pelapis seragamnya yang tidak terlalu tebal.

"Oh, kau sudah siap? Ayo kita sarapan. Eomma sudah menyiapkan sarapan untukmu" ujar sang ibu, saat melewati kamarnya dengan nampan yang berisikan semangkuk besar sup panas.

"Hm, sini biar aku bawakan eomma"

"Ahh baiklah" wanita itu lekas memberikan nampan itu ketangan Lisa, lalu berjalan menghampiri sang ayah yang sudah menunggu dimeja makan.

Ayahnya tersenyum bangga, ketika melihat Lisa begitu cantik dan rapih pagi ini. Sampai-sampai ia tidak terlalu perduli dan memperhatikan makanan yang sudah dihidangkan oleh istrinya.

"Yeobo! Berhenti menatapnya seperti itu. Lekas makan makananmu, nanti dingin"

"Aigoo.. kau cantik sekali" Lisa tersenyum tipis, kemudian segera menyantap makanan nya dengan tenang. Namun sebenarnya, ada yang membuat pikiran nya dari tadi tidak karuan. Yaitu keberadaan Jennie, dan Lisa sedikit cemas jika sampai ayahnya dapat merasakan aura Jennie.

"Yeobo" panggil pria itu, tanpa henti mengunyah makanannya

"Hm?" Sahut wanita disamping Lisa

"Aku merasakan perasaan aneh sejak tadi malam"

"Perasaan apa?" Lisa menjeda aksi makannya, dengan kedua mata yang sedikit melebar. Menatap semangkuk besar yang berisikan sup diatas meja.

"Entahlah, tapi ini semacam aura negatif"

"Eey.. habiskan saja makananmu. Jangan menakut-nakuti anakmu, yeobbo" pria itu masih terdiam, ia termenung tetapi tersentak saat sang istri memukul lengannya.

"Cepat habiskan makanannya sebelum dingin"

"Ahh baiklahh" Lisa kembali membungkuk lemas, lalu melahap makanannya dengan tenang.

.
.

Seorang guru sibuk menerangkan didepan kelas, sementara Lisa sibuk menatap bangku kosong disebelahnya sesekali menghela nafas. Ia membaringkan kepalanya diatas meja, lalu melihat kearah langit dengan serius.

"Lisa" panggil wanita itu, sehingga Lisa mendapatkan perhatian seluruh siswi didalam kelas. Lisa pun sigap menegak, menghadap kearah wanita itu.

"Ya, saem"

RIDDLE - [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang