RIDDLE -16

2.9K 509 35
                                    

Selamat membaca.
Jangan lupa vote, komen dan follow.

Double up untuk hari ini.
.
.
.
.
.

Selama ini, orang-orang mengenalinya dengan nama Lalisa. Tidak ada satupun yang mengetahui nama belakangnya. Bahkan itu hanya diketahui oleh GD dan juga Jennie. Mungkin saja Lisa ingin menutup nama belakangnya dari kasus yang terjadi beberapa tahun lalu. Sejak kasus itu pula, rumor yang terjadi menjadi menyimpang.

Seorang siswi, berasal dari negara Thailand, mendapatkan perlakuan rasis, serta dipandang begitu murah, dan dianggap sebagai wanita penggoda. Pertemanannya bersama Jennie menjadi satu perbincangan panas dalam kasus kematian Sara yang misterius. Tak sedikit orang-orang yang mempertanyakan kedekatan mereka, sampai menganggap bahwa sempat terjadinya perselisihan diantara mereka, yang membuat Jennie menjadi dibenci oleh satu sekolahnya.

Jennie menjadi tersangka pertama dalam kematian Sara, sampai orang-orang mulai membully dan menyiksanya dengan kata-kata kejam setiap harinya. Sejak kematian Sara, Jennie dikenal sebagai pembunuh. Ia sempat dimintai keterangan oleh beberapa polisi, namun karena tidak adanya bukti yang akurat, Jennie tidak bisa ditahan. Sehingga hal itu terus berlanjut setiap harinya, ia mendapatkan cacian dan kebencian, seorang gadis yang polos dan ceria menjadi gadis yang pendiam dan pemurung. Hingga suatu saat, ia sudah tidak bisa lagi menahan kesakitan hatinya dan memilih untuk segera mengakhiri hidupnya..

...

Pagi ini, Lisa datang kesekolah seperti biasa. Ia berjalan menghampiri lokernya, tanpa memikirkan Jennie sedetikpun. Kekesalan nya itu kini semakin memuncak, lantaran Jennie yang belum juga muncul dihadapannya hingga sekarang. Padahal, ia sudah meluangkan waktunya untuk berkencan dan merelakan gajinya terpotong karena mengambil libur tadi malam. Namun Jennie menghilang seenaknya, tanpa memberitahu Lisa.

Usai menyimpan pakaian olahraganya didalam loker, Lisa pun langsung menutup pintu lokernya dengan keras, seperti orang yang sedang mengamuk pada umumnya. Hingga membuat beberapa wanita yang berada disampingnya spontan tersentak, dan menelan saliva mereka kasar saat melihat wajah Lisa yang begitu datar dan dingin.

Lisa berjalan meninggalkan loker dan tatapan para wanita itu, melangkah semakin dekat menuju kelasnya. Ia masuk, dengan raut wajah yang masih sama. Hingga membuat Seulgi, Irene, Chaeyoung, dan Jisoo spontan menatap kearahnya secara bersamaan. Seulgi yang dari tadi duduk diatas meja Jennie pun sontak langsung melompat turun. Lisa mendesah kasar, karena ia tidak melihat Jennie dibangkunya. Hal itu semakin membuat kesalnya bertambah. Hingga tak ada satupun yang mau menyapa Lisa saat dirinya menyeret bangku dan duduk tanpa mempersulikan semua pasang mata.

Jisoo tiba-tiba saja meletakkan sebuah kotak bekal yang berisikan sandwich, dan Chaeyoung yang meletakkan sebotol air mineral dan yogurt dihadapan Lisa. Spontan, Lisa langsung memberi tatapan bingung kearah mereka.

"Maaf, atas apa yang sudah kami lakukan padamu.." ujar Jisoo

"Hm, kami membawa ini untukmu, sebagai tanda maaf karena dihari pertama kau datang. Kami menghamburkan isi bekalmu. Aku benar-benar minta maaf soal itu" lanjut Chaeyoung

"Lisa, aku juga ingin bilang. Kalau selama ini, ada batu api didalam kelas kita. Waktu itu padahal aku sudah menyuruhnya untuk mencatat semua nomor ponsel masing-masing dari kalian, agar aku bisa menambahkannya didalam grup. Kupikir kau sudah ada dalam grup kelas, ternyata tidak" Lisa bingung, kemudian menatapi wajah mereka satu-persatu. Tidak ada kejanggalan atau raut yang mencurigakan. Sehingga membuat Lisa akhirnya mendesah pelan.

"Aku sudah tidak memikirkan itu sejak lama, lupakan saja.." jawab Lisa

"Kau mau memaafkan kami?" Tanya Jisoo, lekas diangguki oleh Lisa.

RIDDLE - [JENLISA] ✓Where stories live. Discover now