6

303 69 19
                                    

"Ma

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ma..." Jaehyun mulai tak suka keadaan ini, ia yakin saat ini Jiyeon pasti tidak nyaman.

"Hahaha, Ma Pa, aku dan Jaehyun masih perlu beradaptasi mungkin butuh waktu untuk kami menyamakan perasaan kami satu sama lain." ucap Jiyeon diplomatis, Jaehyun dan papanya menatap Jiyeon kagum. Ya, tentu saja itu jawaban paling baik untuk ibunya yang cerewet.

"Ya, tapi jangan terlalu lama, kau dan Jaehyun sudah dewasa untuk bahkan membangun rumah tangga sayang." Mama Jaehyun masih tidak melepaskan calon menantunya.

Jiyeon dan Jaehyun saling melempar pandangan berusaha keluar dari situasi yang kurang nyaman ini, akhirnya memilih masuk ke dapur membantu Papa Jaehyun dan Jaehyun bertugas menemani ibunya.

Sementara Jiyeon dan ayahnya berada di dapur, Jaehyun dan mamanya tengah meneliti dua orang itu dari ruang tengah yang memang tak jauh dari dapur.

"Jay dengar, kau harus menaklukkan Jiyeon, lihat Jiyeon bahkan suka memasak, bisa beres beres, cantik, bokongnya juga lebar cocok untuk melahirkan banyak anak." Jaehyun memutar bola matanya seolah mengejek ibunya.

"Ya, Jiyeon juga mudah bergaul, cantik dan dekat dengan semua orang termasuk rekan kerja juga atasannya hingga office boy."

"Ah benarkah? Kalau begitu Jay kau akan bekerja keras." Mama Jaehyun menepuk pundak putranya sambil berlalu menuju dapur ketika mendengar suami dan calon anak menantunya tertawa gembira. "Apa yang kalian tertawakan?" tanya Mama Jaehyun penasaran.

"Papa bilang mama payah dalam memasak." Jiyeon mengadu membuat suami istri itu bertengkar lucu,

Mama Jung menggelitiki suaminya membuat Jiyeon yang harus mengambil alih dapur.

Tiba-tiba Jaehyun berada dibelakang Jiyeon berniat membantu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jiyeon menatap Jaehyun yang berada disampingnya kini.

"Hanya mengawasi, kalau kalau kau memasukan terlalu banyak bubuk cabai dan membuat keluargaku sakit perut."

"Aku lebih menyukai memasukan bubuk bawang putih setidaknya kau akan tenang selamanya."

"Kenapa bubuk bawang putih?"

"Karena aku tau kau benci bawang putih." Belum sempat Jaehyun membalas Mamanya telah kembali datang dengan suaminya yang mengekor dibelakangnya.

"Kalian cocok sekali. Bagaimana rupa anak-anak kalian kelak ya?"

"Mama..." Jaehyun kembali merengek dan rengekannya menjadi bulan bulanan Jiyeon dan kedua orangtuanya.

Bagaimana bisa pria tampan berotot seperti Jaehyun merengek karena digoda ibunya.

Suasana kembali membaik, Jaehyun dan Jiyeon asyik menggoda dibalas ibunda Jaehyun yang terus membela calon menantunya sedangkan ayahnya tentu saja berada dipihak sang istri.

CRUSH LONGER VERSION ✅Where stories live. Discover now