Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keduanya duduk dikursi taman panjang, menikmati eskrim dengan latar pemandangan malam dan Jill juga Jaeden yang bermain pasir dihadapan mereka.
"I Love you."
"Love you too. Ada apa tiba tiba menyatakan perasaanmu padaku?" Jiyeon terkekeh gemas dengan kelakuan suaminya, kemudian ia melepaskan sandaran kepalanya dari bahu suaminya.
"Mengingatkanmu, jika tiba-tiba kau melupakan aku."
"Oh, bagaimana aku bisa melupakanmu ketika kau memberiku malaikat kecil setampan Jaeden dan secantik Jillian. They are best things i ever had and that's because of you honey."
"Ya, aku setuju. Mereka yang terbaik." bisik Jaehyun sambil mengusap lengan Jiyeon yang kembali menyandarkan kepalanya pada bahu Jaehyun dan tangan kanan Jaehyun merangkul sang istri lembut.
"Sudah malam, ayo kita bersiap pulang."
"Uhm." Jaehyun melepaskan pelukan mereka dan mengecup kening Jiyeon lembut.
"Me too, mau cium Mom."
"Aku juga." Jerit sikembar tak mau kalah dari ayahnya jika urusan cium mencium ibu mereka.
"Jangan ganggu Daddy dan Mommy, this is parent time." hardik Jaehyun main main.
"NO!! mau peluk Mommy!" Jerit Jillian dan Jaeden mendorong ayahnya pelan agar memberi ruang untuk adiknya duduk disamping Jiyeon.
"Dad give space!" Jaeden terlihat galak dan lucu dimata ayahnya yang sedikit beringsut lalu menaruh Jill diantara mereka dan beringsut lagi demi memberi Jaeden tempat untuk duduk diantara mereka juga.
"Yes Mom." Jaeden membuat tanda salute membuat Jaehyun terbahak dengan bocah 5 tahun itu, Jaeden dan Jillian berbeda usia 5 menit tapi Jae adalah kakak sebenarnya dan Jill pun tak bisa lepas dari kakaknya tersebut.
