big dinner.

11K 1.8K 765
                                    

"Asahi masih sakit ga kakinya?" tanya Hyunsuk.

"ngga kok Kak, gapapa."

"nyampe restonya ntar kuat ga?"

Asahi mengangguk yakin, lagian lukanya gak terlalu parah. Tadi pagi langsung diobatin juga sama mas pacar.

Sekarang ini rombongan piknik Junkyu Tour and Travel mau makan malam. Gaya banget mereka makan malam di restoran seafood pinggir pantai. Mewah pokoknya. Kalau yang ini tentu disponsori oleh anak sultan a.k.a tuan muda Choi Hyunsuk.

"yaelah, udah ada yang jemput aja haha."

Mendengar ucapan Hyunsuk, Asahi lantas ikut menoleh ke pintu kamar hotel yang ditempatinya bersama Hyunsuk dan Jeongwoo. Disana sudah ada Jaehyuk, dengan celana selutut dan lagi-lagi kemeja hawai-nya. Tersenyum lebar, lalu menggerakkan tangannya, gestur menyuruh Asahi untuk menghampirinya.

"eh lupa! Masih sakit ya kakinya, mana sini liat." Jaehyuk menghampiri Asahi terus jongkok, mengangkat kaki pacarnya yang diperban. "mau ganti perban dulu?"

"nah iya tuh, gantiin dulu perbannya Jae, gue duluan deh males jadi nyamuk haha." ucap Hyunsuk sebelum pergi meninggalkan pasangan itu.

"duduk sini," Asahi didudukkan di atas kasur, sementara Jaehyuk mengambil kotak medis di meja.

Perban yang sebelumnya perlahan dilepas, pelan-pelan banget. Terus lukanya ditetesin obat merah lagi, Jaehyuk telaten banget ngobatinnya.

"Jae."

"apa sayang."

"Jaehyuk jelek."

Bukannya kesel atau marah, Jaehyuk malah ketawa. Asahi tuh emang suka gitu kalau lagi gabut. Ngomong random biar diperhatiin. Intinya caper.

"jelek juga pacarmu."

"pacarku member treasure ya bukan kamu."

"dih, yang suka, hana dul set! itu? Masih gantengan juga aku sih, lagian mana mau dia sama kamu."

"yang penting dia ganteng."

"Sa, pake perbannya sendiri ya aku gerah pengen nyebur laut dulu."

Tawa Asahi pecah, Jaehyuk kalau cemburu ngambeknya suka lucu. Padahal cuma boongan, gak mungkin juga idol korea itu bakal nikung pacarnya. Buru-buru dia nahan bahu Jaehyuk yang mau pergi. "Jaehyuk juga ganteng kok, udah ganteng pacarku lagi. Tapi kamu jamet."

"jamet darimananya sih."

Gak nyadar dia.

"jamet pokoknya."

Udahlah Jaehyuk nyerah aja, daripada Asahinya yang ngambek, repot ntar. Perban barunya selesai dipasang, Jaehyuk segera membereskan kotak medis tadi lalu beralih menatap Asahi yang malah asik main game.

"udah aku obatin, bilang apa?"

"apa."

Hmm, oke gak salah juga. Tapi kok gue kesel ya.
—Jaehyuk.

"sama-sama, Asa. Dah ah ayo pergi keburu tutup restonya. Simpen dulu hapenya cepet kamu mau jalan sendiri atau mau ngesot aja?"

Asahi menyimpan handphonenya ke dalam saku, lalu menatap Jaehyuk sebal, "jalan lah!"

"ayo balapan nyampe sana." ajak Jaehyuk terus langsung lari.

"IH GAK DIBANTUIN JALANNYA?!?!"

Beberapa detik Asahi nunggu, siapa tau pacar kampretnya itu cuma iseng doang lari sampai koridor hotel. Tapi nihil, Jaehyuk gak balik lagi. Kampret emang.

modus. [jaesahi] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt